Mengaku Beruntung Dipecat Jokowi, Mantan Menteri Ini Ingin Mencalonkan Diri sebagai Capres

Mengaku Beruntung Dipecat Jokowi, Mantan Menteri Ini Ingin Mencalonkan Diri sebagai Capres

Penulis: taryono | Editor: taryono
TRIBUN / DANY PERMANA
Rizal Ramli. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pakar Ekonomi dan Politik Rizal Ramli mengaku beruntung diberhentikan Presiden Joko Widodo sebegai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Sebab, dengan pemberhentian tersebut, ia bisa mempersiapkan diri lebih leluasa untuk bertarung dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

“Terima kasih Jokowi telah memecat saya sehingga bisa saya keliling Indonesia untuk mempersiapkan diri mengubah Indonesia, maju pada ajang Pemilihan Presiden 2019,” ujar Rizal Ramli saat diskusi bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh, Aceh, Senin (16/4/2018).

Rizal mengaku, meski belum ada partai politik yang meliriknya, ia tetap optimistis bisa mencapai tujuan ke kursi RI-1. 

“Sangat sering pertanyaan tentang belum adanya parpol yang mengusung diajukan kepada saya, tapi saya tidak gentar. Ada banyak kok gerbong yang bisa digunakan, dan pertanyaan masih saja diajukan, ya saya jawab kun fayakun, man jadda wa jadda. Jokowi juga dulu begitu tidak ada yang menyangka, di last minute baru dapat dukungan,” ujar Rizal Ramli.

Rizal kemudian menyinggung elektabilitas Jokowi yang masih tinggi, sekitar 35 persen.

Ini artinya masih ada harapan kepada Jokowi untuk dipilih lagi oleh rakyat Indonesia.

“Tapi bagaimana 2019, semua bisa terjadi," tambahnya.

Baca: Selain SBY, Capres dari Selendang Putih Ini Juga Disebut Presiden PKS Bakal Bertemu Dirinya

Baca: Resmi Bercerai, Hendrayan Ungkap Permintaan Terakhir Kalina Ocktaranny

Baca: Isu Facebook Ditutup 24 April, Seorang Wanita Sesumbar Telanjang Keliling Purwodadi

Baca: Dicopot sebagai Dirut Pertamina, Inikah Dosa-dosa Elia Massa Manik Versi Pengamat

Dalam diskusi, Rizal juga menyinggung soal alam Aceh yang kaya tetapi masih miskin dengan angka pengangguran yang cukup tinggi.

Padahal, Aceh mendapatkan Rp 8 triliun dana otonomi khusus.

"Ini harus ada evaluasi bersama, kenapa bisa seperti itu,” pungkasnya.

Jadi Capres

Rizal Ramli menyatakan bakal mencalonkan diri sebagai capres dalam Pemilu 2019.

Rizal pun sudah menyusun rencana kerja jika nantinya terpilih sebagai presiden.

Pada hari pertama kerja sebagai presiden, jika menang, Rizal akan langsung membuat gebrakan.

Rizal akan mengirimkan orang-orang yang dia anggap berengsek ke pulau yang banyak nyamuk malaria.

"Hari pertama kami jadi presiden, saya akan tangkap 100 orang paling berengsek di Indonesia. Kita buang ke Pulau Malaria di Indonesia tengah, sudah ada ancer-ancer. Nanti kita tentukan yang banyak nyamuk malarianya," kata Rizal setelah bertemu Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).

Menurut Rizal, untuk membasmi orang berengsek, harus tetap dipikirkan hak asasi manusia (HAM).

Kata dia, jika orang berengsek yang dibuang ke Pulau Malaria meninggal, itu tak melanggar HAM.

"Karena saya tidak ingin mengikuti presiden di Filipina. Dia yang badung, kacau, raja narkoba, ditembak mati. Itu melanggar hak asasi manusia. Tapi kami kirimkan 100 orang paling berengsek ke Pulau Malaria," ujar Rizal.

"Jadi seandainya mereka sakit kena malaria, terus meninggal, yang melanggar hak asasi manusia kan bukan Rizal Ramli, tapi nyamuk malaria," lanjut Rizal sambil tertawa.

Pada hari kedua, Rizal akan menerbitkan perppu atau keppres terkait pembiayaan partai politik.

Dia ingin parpol di Indonesia dibiayai negara.

Eks Menteri Keuangan itu menilai keleluasaan yang diberikan negara kepada parpol untuk mencari uang sendiri sudah tak relevan.

Namun yang terjadi, parpol justru membiayai organisasinya dengan merampok anggaran negara.

"Kita tinggalkan gaya Amerika ini. Bagaimana partai politik nyari duit sendiri, orang kaya banyak bisnis banyak mereka nyumbang. Kita nggak ada duit, partai politik nyolong di pemerintahan. Kita ikuti sistem Eropa, sistem yang juga berlaku di Inggris, Australia, New Zealand, partai politik seluruhnya dibiayai negara," papar Rizal.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved