Ini Usia Tepat Ajari Anak Merawat Gigi
Merawat gigi sejak usia dini mungkin saja ada orangtua menganggap sepele karena berbagai alasan.
Penulis: Ferika Okwa Romanto | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Ferika Okwa Romanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gigi adalah bagian tubuh memiliki fungsi sangat penting sebagai estetika dan mencerna makanan.
Agar berfungsi maksimal dan tidak terserang penyakit, tentu gigi harus dirawat sejak usia dini.
Merawat gigi sejak usia dini mungkin saja ada orangtua menganggap sepele karena berbagai alasan.
Padahal, banyak manfaat bagi Si Kecil sejak usia dini diedukasi merawat gigi.
drg Darma Dian Nora mengatakan, sedari usia balita sebaiknya anak mulai diajak ke dokter gigi.
Baca: Zodiak Ini Punya Bakat jadi Orang Kaya, Anda Termasuk?
Datang ke dokter bukan saat keadaan sakit saja, tapi dalam rangka kontrol dan pemeriksaan rutin seputar kesehatan dan perkembangan gigi anak.
"Selain pemeriksaan rutin, kami memberi edukasi kepada orangtua seputar gigi anak, jenis, masa ideal pertumbuhan, dan sebagainya".
"Misalnya gigi geraham, idealnya tumbuh sempurna di usia anak 5-6 tahun dan merupakan susunan gigi tetap tidak ada gantinya," terang dokter praktik di Puskesmas Campang Raya ini.
Perempuan akrab disapa drg Nora ini menambahkan, orangtua memeroleh edukasi seputar gigi anak harapannya, kian intensif memerhatikan dan rutin memeriksa kesehatan gigi anak-anaknya.
Bagi anak-anak, memiliki gigi sehat menumbuhkan rasa percaya diri ketika datang ke dokter gigi dan aktivitas sehari-hari.
Baca: Ruhut Sitompul: Ketum Parpol Ngotot Jadi Cawapres Jokowi, Aku Yakin Tak Akan Dipilih
Terkait trik anak mau diajak atau tidak takut ke dokter gigi menurutnya sederhana.
"Para orangtua harus memberi pemahaman, pendampingan, dan edukasi positif".
"Bukan sebaliknya, menakut-nakuti dengan ancaman bakal mencabut gigi anak ketika mereka rewel," ujarnya.
Dokter gigi pun kata drg Nora, memiliki trik step by step agar anak merasa nyaman diperiksa giginya. Mulai dari pengenalan alat diagnosa seperti kaca mulut.
Kaca mulut berfungsi melihat keadaan gigi geligi dan upaya sejenisnya.
Baca: Hidup Mewah, Banyak Uang, Punya Istri Cantik, Ternyata Begini Fakta Kehidupan Pesumo
Anak mengetahui fungsi alat tersebut dapat menumbuhkan rasa nyaman dan meyakinkan mereka alat-alat kedokteran fungsinya bukan untuk menyakiti.
"Misal anak merasa sakit, mereka bisa mengangkat tangannya dan dokter bakal berhenti sejenak melakukan tugasnya".
"Terpenting, dokter gigi tidak boleh galak. Sebaliknya, setiap tindakan berhasil dilalui anak, jangan sungkan memberi mereka pujian mengatakan hebat dan berani," kata drg Nora.
Terkait rutinitas kontrol gigi anak, dokter gigi buka praktik di Apotek Cahaya Sukabumi ini mengimbau, dilakukan minimal enam bulan sekali.
Tujuannya, dokter bakal lebih cepat mendeteksi masalah terjadi pada gigi. Semisal, ada lubang kecil pada gigi atau kelainan pada rongga mulut.
Baca: Perawat Cantik Curhat di Medsos Ini Jadi Viral, Isinya Bikin Geram Netizen
Lebih lanjut disampaikannya, kerusakan gigi pada anak usia di bawah lima tahun bukan murni kesalahan anak, tapi juga kelalaian orangtua.
Untuk antisipasinya sangat mudah, membiasakan anak menyikat gigi setiap hari. Khusus anak dibawah satu tahun, menggunakan kasa basah.
Cara lain bisa dilakukan orangtua adalah mendampingi anak balita yang baru belajar menyikat gigi.
Biasakan si Kecil menyikat gigi dua kali sehari saat pagi sehabis sarapan dan malam menjelang tidur.
"Selain itu, biasakan anak minum air putih sehabis mengonsumsi susu dan jangan membiasakan anak tidur dengan botol susu".
"Seandainya butuhkan tindakan pencabutan gigi, serahkan urusan itu pada dokter gigi," ujar drg Nora. (*)