Segera Temui Dokter Jika Keputihan Berubah Jadi Seperti Ini 

Moms, sebagai perempuan tentu kita pernah mengalami yang namanya keputihan.

Editor: Reny Fitriani
istock
ilustrasi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Moms, sebagai perempuan tentu kita pernah mengalami yang namanya keputihan.

Normalnya, keputihan ini berwarna bening/jernih, tidak berbau dan tidak gatal.

Sedangkan keputihan yang tidak normal akan terlihat dari perubahan tekstur, warna, dan baunya.

Ini bisa menunjukkan adanya infeksi organ intim.

Baca: Duduk Manis di Pesawat Pribadi, Netizen Salah Fokus dengan Kaki Maia Estianty 

Tiga jenis infeksi Miss V, yakni infeksi bakteri (bacterial vaginosis),Trichomoniasis, dan infeksi jamur (yeast infection).

Meskipun hal ini sering terjadi, infeksi vagina akibat keputihan tidak normal tidak boleh dibiarkan.

Baca: Yuk Datang ke Sini, Minang Rua Beach Festival Digelar 5-6 Mei 

Salah satu keputihan yang tidak normal yaitu yang berwarna kuning.

Berikut adalah tiga penyebab umum keputihan berwarna kuning:

Keputihan disertai bau, gatal dan berwarna kuning

Keputihan berwarna kuning dengan bau yang kuat menunjukkan adanya infeksi.

Infeksi bisa berupa apa pun dari vaginosis bakterial hingga Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti Trikomoniasis dan Gonore.

Trikomoniasis

Kondisi ini memungkinkan keputihan berwarna kuning atau hijau kekuningan dan berbusa.

Gejala lain dari penyakit menular seksual ini biasanya disertai dengan bau tak sedap serta rasa nyeri saat buang air kecil.

Gonore

Penyakit menular seksual yang ditandai dengan keputihan berwarna kuning ataupun keruh bisa jadi disebabkan gonore.

Gonore juga dapat disertai pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri pinggul, nyeri saat buang air kecil dan inkontinensia urine (tidak dapat menahan buang air kecil).

Gejala yang bisa diwaspadai oleh orang-orang meliputi:

- Keputihandengan bau amis yang tidak biasa

- Nyeri, gatal, kemerahan atau terbakar

- Ketidaknyamanan selama hubungan seksual

Jika seseorang merasakan gejala diatas, segera hubungi dokter.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa infeksi ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa pengobatan.

Jika infeksi disebabkan oleh vaginosis bakterial, warnanya mungkin sedikit lebih hijau atau abu-abu daripada kuning.

Bahkan jika keputihan berwarna kuning atau putih, seseorang masih bisa memiliki vaginosis bakteri jika mereka memiliki gejala berikut:

- Bau vagina berbau amis   

- Abu-abu, putih, hijau, dan lendir tipis   

- Gatal vagina   

- Terasa panas saat buang air kecil

Siapa saja yang mengalami keputihan yang berbau kuat harus mengunjungi dokter, tanpa memandang warna dan konsistensi dari keputihan.

Moms, penting untuk diingat bahwa keputihan adalah bagian normal dan sehat dari sistem reproduksi.

Rentang warna yang khas biasanya bening atau putih susu tergantung pada tahap siklus menstruasi.

Jika seseorang mengalami gejala-gejala di atas, harus menemui dokter sesegera mungkin.

Semakin dini seseorang mendapatkan diagnosis dan pengobatan, semakin cepat mereka dapat menyelesaikan risiko apa pun. (Nakita.id/Fadhila Afifah)

Berita ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul "Sering Keputihan Berwarna Kuning? Ini Penyebab yang Harus Diwaspadai!"

Sumber: Nakita
Tags
Keputihan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved