5 Mitos Tentang Buah yang Tak Perlu Dipercaya, Nomor 2 Salah Banget
Meskipun merupakan salah satu pilihan paling aman dan paling populer untuk camilan sehat, konsumsi buah juga punya berbagai mitos dan kesalahpahaman.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Meskipun merupakan salah satu pilihan paling aman dan paling populer untuk camilan sehat, konsumsi buah juga punya berbagai mitos dan kesalahpahaman.
Berikut ini lima yang paling umum, dan telah dibantah:
1. Buah beku kurang bergizi dibandingkan buah segar
Baca: Telanjur Registrasi Kartu SIM tapi Ingin Ganti Nomor? Begini Caranya
Mitos ini mengatakan bahwa nutrisi hilang ketika buah dibekukan.
"Buah dan sayuran beku dibekukan dalam beberapa jam setelah dipetik, mengunci sebagian besar nutrisi," jelas Dr. Joy Bauer, ahli nutrisi dan kesehatan dari Today Show on NBC.
Baca: Sedih, Tangan Gadis Cantik Ini Terpaksa Diamputasi, Penyebabnya Bikin Nangis
Membeli buah dalam bentuk beku telah direkomendasikan sebagai cara efektif untuk makan sehat bahkan ketika anggaran Moms menipis.
2. Buah-buahan sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong
Menurut mitos ini, buah-buahan dapat menyebabkan masalah pencernaan dan kurang bergizi ketika dikonsumsi bersama dengan makanan.
Tidak ada penelitian yang dapat mengonfirmasi hal semacam itu.
Satu-satunya efek buah dapat memiliki adalah memperlambat pelepasan makanan dari perut.
Menurut Healthline, ini sebenarnya bermanfaat karena dapat menciptakan perasaan kenyang dan memoderasi asupan kalori.
Nilai gizi juga tidak terpengaruh karena sistem pencernaan mampu mengekstraksi nutrisi dari buah-buahan apakah dikonsumsi dengan makanan atau dengan perut kosong.
3. Orang yang menderita diabetes tidak bisa makan buah
Dibandingkan dengan karbohidrat, buah dalam jumlah sedang tidak menyebabkan lonjakan tajam kadar glukosa darah.
"Buah utuh merupakan sumber antioksidan yang sangat baik," kata Katie Barbera dari Northwell Health Systems di New York.
Katie menambahkan, mereka memiliki banyak serat, sehingga mereka membuat orang dengan diabetes merasa kenyang dan memuaskan rasa laparnya.
Satu studi menemukan bahwa konsumsi buah utuh dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah sementara konsumsi jus buah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
4. Minum jus buah sama sehatnya dengan makan buah
Meskipun minum jus buah masih dapat memiliki beberapa manfaat gizi, para ahli menyatakan bahwa makan buah utuh lebih dianjurkan.
Jus yang dibeli di toko dapat mengandung tambahan gula, jelas itu terkait dengan obesitas pada masa kanak-kanak.
Menurut WebMD, gula alami akan dilepaskan ketika buahnya hancur, membuat jus lebih mungkin menyebabkan kerusakan gigi bila dibandingkan dengan makan buah utuh.
Proses pembuatan jus juga menghilangkan kandungan serat alami dari buah-buahan, menurunkan indeks glikemik.
Akibatnya, orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori untuk nutrisi yang lebih sedikit.
5. Vitamin C adalah obat alami untuk mencegah flu biasa
Para peneliti telah menemukan sedikit atau tidak ada manfaat dalam mengkonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C (seperti jeruk) untuk pencegahan atau penyembuhan pilek.
Vitamin C dalam dosis setinggi satu gram setiap hari selama beberapa bulan musim dingin tidak memiliki efek baik yang konsisten pada kejadian flu biasa. (Nakita.id/Fadhila Afifah)
Berita ini sudah tayang di Nakita.id dengan judul "Stop Percaya 5 Mitos Tentang Konsumsi Buah Ini, No. 3 Salah Banget!"