Viral Polisi Tampar Ibu Bersama Balita di Panggung, Kapolres Ini Akhirnya Buka Suara
Video amatir yang mengabadikan Sulastri (30) dipukul Bripka Riyanto, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogorejo hingga pingsan viral di dunia maya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video amatir yang mengabadikan Sulastri (30) dipukul Bripka Riyanto, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bogorejo, Polres Blora, hingga jatuh pingsan viral di jagat maya.
Video amatir tersebut diambil saat acara sedekah bumi di Desa Gayam, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (1/5/2018) siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Berikut cerita lengkap kronologi kejadian menurut keterangan pihak kepolisian yang dihimpun dari berbagai pihak di lokasi kejadian.
Baca: Pamer Perut Rata dan Singset, Penampilan Seksi Mikha Tambayong Sukses Bikin Pangling
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, saat itu Sulastri yang mengenakan baju tidur tiba-tiba naik ke atas panggung hiburan dangdut yang disediakan di acara sedekah bumi. Sulastri menggendong anaknya yang masih balita.
Dia menghampiri dan mengajak ngobrol para biduan dangdut yang sedang duduk menunggu giliran pentas.
Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan, Sulastri oleh warga setempat dan juga keluarganya dikenal sering mabuk-mabukan minuman keras (miras).
Nah, sebelum peristiwa pemukulan oleh anggotanya itu, ibu dua anak tersebut diketahui sedang dalam kondisi teler akibat pengaruh menenggak miras.
Baca: April 2018, Bandar Lampung Deflasi 0,01 Persen
Karena dikhawatirkan berbuat onar, Bripka Riyanto yang kebetulan bertugas untuk pengamanan berupaya memperingatkan Sulastri supaya tidak naik ke atas panggung.
Riyanto adalah paman Sulastri. Riyanto tercatat sebagai adik kandung kedelapan dari ibunda Sulastri. Menurut keterangan polisi, kedatangan Sulastri ini mengganggu ketertiban dan kenyamanan acara.
Sulastri yang mabuk itu bahkan hendak telanjang di depan umum. Oleh anggota yang bertugas ia diingatkan, tetapi selalu membantah.
"Mungkin karena hilang kesabaran terus ditampar wajahnya. Akibat efek alkohol, setelah ditampar ia jatuh lemas. (Korban) Langsung ditenangkan dan ditangani saat itu juga," ujar Saptono kepada Kompas.com, Rabu (2/5/2018).
Kepala Subbagian Humas Polres Blora Iptu Eko Septi Supriyono menambahkan, kasus pemukulan yang dilakukan oknum polisi itu langsung didalami tim Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Blora.
Dari hasil keterangan pihak keluarga, Sulastri tercatat memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Sulastri juga acap kali meresahkan dengan mabuk-mabukan menenggak minuman keras terlebih saat ada acara hajatan di kampung.
"Sulastri dulunya berprofesi sebagai pemandu karaoke, tetapi belakangan ia mengalami gangguan kejiwaan. Setelah menikah, ia menjadi petani. Kondisi tak stabil, kadang kumat. Kasus sudah diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi sanksi disiplin tetap dikenakan kepada Riyanto," kata Eko.
Kronologi Sebelumnya, sebuah video berdurasi pendek viral di media sosial. Video amatir yang direkam kamera ponsel itu mengabadikan suasana di atas panggung hiburan musik dangdut.
Dalam video itu terdokumentasikan percakapan beberapa biduan dengan seorang wanita yang mengenakan pakaian tidur.
Wanita tersebut terlihat berdiri dan bercerita di hadapan para biduan yang sedang asyik duduk di atas panggung menunggu giliran bernyanyi.
Wanita yang terdengar serak suaranya itu kemudian meminum setengah botol air mineral sampai habis. Para biduan pun sesekali tertawa melihat polah tingkah wanita itu.
Suasana mendadak hening ketika seorang polisi berseragam lengkap datang menghampiri. Dengan nada kasar, polisi tersebut menghardik wanita itu dan berupaya mengusirnya. "Mudun! Tak antemi sisan kowe rak ndang mudun! (Turun! Saya hajar kamu jika tidak segera turun! )," bentak polisi tersebut.
Sambil ketakutan, wanita itu kemudian duduk di samping para biduan. Polisi yang sudah berdiri di depan wanita itu kemudian melayangkan pukulan ke pipi kanan wanita itu.
Sambil memegang wajahnya, wanita itu tampak kesakitan, kemudian jatuh pingsan di bawah kaki sang polisi. Balita mungil yang diduga anak dari wanita itu pun menangis menjerit di samping wanita tersebut.
"Masya Allah..... Pak ampun ngoten pak. Ya Alloh Pak. (Masya'Alloh..... Pak jangan gitu dong pak. Ya Allah pak)," teriak iba seorang biduan.
Suasana berubah tegang. Para biduan pun berteriak meminta tolong supaya wanita itu bisa dipindahkan ke tempat yang aman.
Di akhir durasi, tanpa merasa bersalah polisi tersebut masih tampak berdiri di samping wanita tersebut. "Iki ewangi ah Mas. Tulung Mas tulung. (Ini dibantu dong Mas. Tolong Mas tolong)," teriak seorang biduan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Viralnya Video Polisi Pukul Wanita hingga Pingsan"