Pilgub Lampung 2018
Beda dari 2 Debat Sebelumnya, Ini Perempuan Moderator Debat Terakhir Pilgub Lampung
KPU Lampung telah menunjuk moderator debat terakhir Pilgub Lampung 2018.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG BENI YULIANTO
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - KPU Lampung telah menunjuk moderator debat terakhir Pilgub Lampung 2018.
Dia adalah Herdina Nurtaati, news anchor (pembawa berita) TVRI Jakarta.
Anggota KPU Lampung Sholihin mengungkapkan, Herdina berpengalaman sebagai moderator dan pembawa acara.
"Dia MC dan moderator, punya integritas, jujur, simpatik, dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon," ujar Sholihin, Kamis (3/5/2018).
"Kami yakin dia mampu memimpin jalannya debat pilgub ketiga atau terakhir ini," imbuhnya.
Ada yang berbeda dari debat ketiga Pilgub Lampung 2018.
Dalam rencana KPU Lampung, akan ada segmen baru.
Debat kandidat terakhir ini akan berlangsung di Hotel Novotel, Bandar Lampung, pada 11 Mei 2018.
Stasiun televisi pelat merah, TVRI Lampung, bakal menyiarkan secara live (langsung).
KPU Lampung masih menyiapkan pelaksanaan debat ketiga empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Dalam konsep KPU, akan ada empat segmen dari sebelumnya lima segmen saat debat pertama dan kedua Pilgub Lampung 2018.
Sholihin menjelaskan, debat terakhir bertema sosial, politik, hukum, dan keamanan.
"Rencananya, empat segmen," ujar Sholihin.
"Pertama, mengkritisi visi misi paslon lain."
"Kedua, problem solving (pemecahan masalah) dengan melibatkan masyarakat."
"Ketiga, debat antar-paslon."
"Keempat, gimmick (hal unik atau menarik) dan closing statement (pernyataan penutup)," papar Sholihin
Segmen baru, yaitu segmen kedua, akan menjadi pembeda dalam debat kandidat terakhir ini.
Sholihin mengungkapkan, segmen tersebut melibatkan elemen masyarakat.
"Kami merangkum persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Masyarakat menanyakan kepada paslon," katanya.
"Persoalan nyata di tengah masyarakat yang kami kemas dalam video, serta tambahan soal dari tim pakar," imbuh Sholihin.
Sholihin menjelaskan, KPU meringkas segmen dengan menyatukan pemaparan visi misi dengan kritik terhadap visi misi pasangan cagub-cawagub lain.
"Penyampaian dan penajaman visi misi kami satukan dalam satu segmen, yaitu mengkritisi visi misi paslon lain," ujarnya.