Pelajar SMK yang Dianiaya Dituding Mabuk Buka Baju dan Tantang Anggota Pol PP

Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung akhirnya meminta maaf terkait insiden pemukulan yang diduga dilakukan oknum Pol PP

Penulis: Romi Rinando | Editor: soni
Jumpa pers Kepala Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung M Zulkarnain 

Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Satuan Polisi Pamong Praja  Provinsi Lampung akhirnya meminta maaf terkait insiden  pemukulan yang diduga dilakukan oknum Pol PP Provinsi Lampung terhadap AP  seorang pelajar SMK swasta di Bandar Lampung, pada Rabu (2/5) malam.

“Saya pribadi  dan institusi meminta maaf atas insiden  malam itu. Kejadian itu tidak disengaja, dan kami siap bertanggung jawab,” kata Kepala Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Lampung M Zulkarnain, saat menggelar jumpa pers bersama Kabag Humas Heriansyah,  di ruang Humas Pemrov, Jumat 4 Mei 2018.

Baca: (VIDEO) Dalman Cita-citakan UML Jadi Kampus Terfavorit di Lampung

Zulkarnain menjelaskan, pihaknya beritikad  baik menyelsaikan masalah  secara kekeluargaan,  menemui orangtuakorban  pada Kamis  (3/5) malam. “Tadi malam kita sudah ke rumah korban menemui orangtuanya, malam itu kita sampaikan siap bertanggungjwab termasuk membiayai  korban sampai sembuh. Tapi orangtua korban menolaknya,” jelasnya.

Baca: Diskon 50 Persen Ameizing Sale di Anda Furniture Kotabaru

Zulkarnain menjelasakan,  anak buahnya tidak terlibat dalam aksi pemukulan terhadap AP. Karena  malam itu lima anggota Pol PP yang  bertugas di Rumah Dinas Gubernur Lampung hanya melerai dan mengamankan korban yang diduga  ribut dengan anak-anak club motor d yang  nongkrong di depan rumah dinas gubernur.

“Malam itu anggota kita  hanya sembilan orang yang  bertugas. Tujuh di luar dua di dalam. Jadi tidak sampai 15 orang. Mereka itu hanya melerai dan mengamankan korban,  bukan memukuli. Karena dis ana ramai ada  anggota klub motor yang sedang nongkrong,” jelasnya.

Zulkarnain mengungkapkan,  korban saat itu diduga mabuk dan sempat menantang-nantang orang-orang yang tengah nongkrong di depan Mahan Agung, bahkan anggotanya yang  bertugas  malam itu juga sempat ditantang  korban.

“Malam itiu ada dua klub motor yang nongkrong di Mahan Agung, sekitar puul 23.00 WIB, datanglah gerobolan pelajar konvoi dari arah kantor wali kota. Mereka kemudian berhenti di  depan rumah dinas gubernur sambil meluapkan kegembiraan, dan terjadi saling  lempar batu. Korban malam itu buka baju dan menantang –nantang  orang, termasuk anggota kita, dan korban itu sepertinya dipengaruhi miras,” ungkap Zulkarnain.

Terkait  korban yang melaporkan anggotanya ke polisi, Zulkarnain mengaku  pihaknya siap  menghadapinya. Bahkan ia mengkalim memiliki beberapa bukti  anggotanya tidak terlibat dalam aksi pemukulan tersebut.

“Kita siap saja, kalau dilaporkan ke pihak berwajib, kami pun akan menyiapkan  langkah-langkah hukum.  Dan kami punya bukti kuat kalau anggota kami tidak terlibat. Tapi kami tetap membuka pintu selebar-lebarnya jika keluarga korban akan menyelsaikan masalah  secara kekeluargaan, karena itu yang kami harapkan,” pungkas Zulkarnain. (rri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved