Wanita Ini 11 Tahun Jadi Saksi Eksekusi Mati 280 Narapidana
Namun, ada eksekusi yang senang hati dilihat Michelle. Salah satunya pengedar narkoba yang menembak mati anak tirinya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Melihat seorang pria mati di depan mata adalah hal yang tidak akan pernah bisa dilupakan.
Namun, Michelle Lyons (42) menyaksikan begitu banyak pria terbunuh di ruang eksekusi.
Michelle telah menyaksikan 280 eksekusi dalam 11 tahun di penjara Walls Unit, Huntsville, Texas, Amerika Serikat.
Michelle mengatakan, ada nama-nama yang tidak dia kenali sama sekali.
Dia pikir tidak bisa melihat orang-orang itu mati. Namun, ketika membuka data mereka, dia menemukan rincian lengkap, termasuk waktu kematian.
Baca: Tak Lagi Berbobot 190 Kg, Begini Kehidupan Baru Eks Bocah Tergemuk di Dunia dari Indonesia Ini
Michelle merasa bersalah menyaksikan orang mati tidak normal atau biasa karena terlalu banyak hal yang harus diingat.
Namun, ada eksekusi yang senang hati dilihat Michelle. Salah satunya pengedar narkoba yang menembak mati anak tirinya.
Michelle mengatakan, eksekusi pertamanya berlangsung ketika dia berumur 22 tahun.
Dia menyaksikan hukuman mati sebagai jurnalis selama dua tahun sebelum menjadi juru bicara penjara.
Baca: 150 Ribu Warganet Terenyuh Begitu Tahu yang Dilakukan Wanita Cantik Ini kepada Ibunya
Dia menyaksikan semua, kecuali dua eksekusi yang dilakukan selama berada di unit tersebut, sebagai bagian dari pekerjaannya.
Michelle melihat sebagian besar dari dua ruangan, masing-masing untuk keluarga korban dan terpidana.
Proses eksekusi mati berlangsung kurang dari 20 menit.
Pada saat keluarga tiba, narapidana sudah makan makanan terakhir mereka.
Harapan dari para narapidana yang akan dieksekusi telah hilang.
Narapidana diikat ke bangsal, infus yang terpasang di lengan mereka siap untuk memberikan dosis bahan kimia yang akan mengakhiri hidup mereka.
Baca: Susah Punya Anak? Segera Hentikan 4 Kebiasaan Ini
Setelah para tahanan berada di bangsal, mereka akan mengatakan kata-kata terakhirnya.
Mereka biasanya mengatakan permintaan maaf yang tulus, pernyataan tidak bersalah atau omelan.
Setelah seorang tahanan selesai berbicara, sipir akan melepas kacamatanya yang merupakan tanda bahwa eksekusi akan dimulai.
Suntikan yang mematikan itu membutuhkan waktu kurang dari tiga menit untuk bekerja.
Kemudian sipir menunggu lima menit yang menyiksa sebelum dokter dipanggil untuk memastikan bahwa si tahanan telah mati.
Baca: Ternyata Begini Cara Anjing-anjing di Yogyakarta Dieksekusi Sebelum Jadi Menu Kuliner
Michelle mengatakan, "Sedikit yang saya takutkan adalah ketika Anda bisa melihat tubuh napi yang berubah warna di depan Anda."
"Sungguh luar biasa cepatnya tubuh mereka berubah jadi ungu. Selama keheningan itu, pikiran Anda akan berada ke semua jenis tempat yang tidak nyaman."
Michelle sering merasa kasihan kepada para narapidana. Dia juga merasa bersalah karena seolah mengkhianati keluarga korban.
Konflik batin tentang hukuman mati yang disaksikannya terus menyiksa Michelle sampai dia meninggalkan Texas Department of Criminal Justice setelah konflik dengan pimpinannya pada 2012.
Baca: Kisah Pria yang Menjadi Saksi Eksekusi Mati 60 Narapidana
Namun, setelah itu dia masih dihantui kilas balik eksekusi, seperti narapidana yang kesepian di bangsal, air mata mengalir di pipinya.
Atau, ibu tua yang menekan pipinya di kaca ruangan agar putranya bisa melihatnya sebelum meninggal.
Michelle kadang tiba-tiba hendak menangis mengingat semua yang telah disaksikannya.
Hidupnya pun jadi tak tenang karena seperti dihantui para napi yang dieksekusi mati. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul: Saksikan 280 Pria Dieksekusi Mati dalam 11 Tahun, Begini Jadinya Wanita Ini Sekarang