Satu Keluarga Terlibat Pengeboman di Surabaya, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan Ini!
Ada lima rentetan ledakan bom terjadi di Surabaya, sejak Minggu 14 Mei 2018 hingga Senin 14 Mei 2018.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ada lima rentetan ledakan bom terjadi di Surabaya, sejak Minggu 14 Mei 2018 hingga Senin 14 Mei 2018.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, serangkaian serangan bom yang dilakukan oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini dilakukan oleh tiga keluarga.
Baca: Beginilah Detik-detik Penyelamatan Seorang Anak Kecil Usai Ledakan Bom di Polrestabes Surabaya
Seperti diketahui, tiga bom yang dibawa oleh keluarga Dita Oeprianto meledak di tiga gereja, enam orang pelaku meninggal.
Kemudian bom pun meledak di sebuah Rusunawa Wonocolo di Sidoarjo. Tiga orang tewas dalam kejadian ini.
Terakhir, bom meledak di depan gerbang Mapolrestabes Surabaya. 10 orang mengalami luka-luka, sedangkan keempat pelaku tewas.
Jumlah terduga teroris yang tewas sebanyak 13 pelaku, tiga diantaranya merupakan anak-anak.
"Anak-anak baru pertama kali di Indonesia yang dilengkapi bom di pinggang, di Suriah, kerap menggunakan anak-anak untuk melancarkan aksinya," ujar Tito saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin 14 Mei 2018.
Baca: Mantan Penyanyi Cilik Ini Sabet Gelar S2 dari Universitas Bergensi di Amerika. Keren Banget!
Tito menekankan, kejadian ini tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Ia pun mengungkap alasan JAD menyerang sejumlah titik di Surabaya.
"Alasannya, karena mereka sudah menguasai di Surabaya ini, mereka ingin membalas karena pimpinan mereka ditahan di Mako Brimob," katanya.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan prihatin dengan peristiwa ini. Terlebih dengan melibatkan anak-anak saat melancarkan aksinya.
"Sungguh memprihatinkan, yang terakhir semuanya berangkat menggunakan dua sepeda motor. satu yang paling kecil terlempar dan selamat, sekarang anak tersebut dirawat di RS Bhayangkara," ujar Machfud.
Baca: Inilah Cara yang Dilakukan Marcell Siahaan dalam Mengusir Teroris di Media Sosialnya
4 ORANG POLISI JADI KORBAN DI MAPOLRESTABES SURABAYA
10 orang terluka akibat serangan bomber di Mapolrestabes Surabaya, Senin 14 Mei 2018.
Dari laporan sementara yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera, empat diantaranya anggota polisi dan enam lainnya warga sipil.
Adapun keempat polisi yang terluka adalah Bripda M Taufan, Bripda Rendra, Aipda Umar dan Briptu Dimas.
Sedangkan enam warga sipil adalah Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aldi Ramadan, Ari Hartono, Ratih Rahma Putri, Eli Ramidah dan Ainur Rofik.
Baca: Cewek Pengendara Motor Ini Lebih Sayang Jeruk ketimbang Kepalanya, Lihat Videonya
Semua korban telah dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, Teror kembali terjadi di Surabaya, kali ini Kantor Mapolrestabes Surabaya yang menjadi sasarannya, Senin 14 Mei 2018.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan kejadian tersebut terjadi pada pukul 08.50 WIB.
"Kami pastikan itu dari (sepeda) motor," ujar Frans di Mapolda Jatim, Senin 14 Mei 2018.
Baca: Laudya Cynthia Bella Unggah Foto Minuman untuk Ibu Hamil, Netizen Dibuat Penasaran
Pantauan Tribun Jabar dari rekaman cctv yang beredar, ledakan bom terjadi di gerbang masuk ke Mapolrestabes Surabaya.
Terlihat ada mobil berwarna hitam yang masuk diikuti dua sepeda motor yang masuk ke area Mapolrestabes Surabaya.
Kedua sepeda motor yang ditunggangi empat orang tersebut, diberhentikan oleh petugas yang berada di mulut gerbang.
Sejurus kemudian, ledakan terjadi. Diduga terjadi dua kali ledakan pada kejadian tersebut.
Peristiwa ini merupakan serangan kelima dari rentetan serangan teror bom yang terjadi di Jawa Timur.
Artikel ini dipublikasikan Tribun Jabar dengan judul : "Terkuak, Tiga Keluarga jadi Pelaku Teror Bom di Surabaya, Kapolri Ungkap Fakta Ini"