Tak Ada Lagi Gandengan Bareng ke Gereja, Kakak Adik Meninggal karena Bom Surabaya
Saat itu, dia tengah menggandeng putranya, Nathanael, dan kakaknya, Evan, berjalan beriringan.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Sebelum diumumkan meninggal dunia, Nathan disebutkan dalam kondisi stabil usai menjalani operasi amputasi kaki kanannya.
Namun kemudian, tekanan darah Nathan tiba-tiba drop.
"Dia banyak kehilangan darah akibat luka-lukanya sehingga tekanan darahnya drop," ungkap dr Priyanto.
Sebelum Ledakan Nathanael akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di ruang IGD RS Bedah Surabaya pada pukul 20.12 WIB.
Sementara itu, sang kakak, Evan, disebutkan tiba di rumah sakit dalam kondisi luka parah lalu tak lama kemudian meninggal dunia.
"Ada luka bakar, luka patah dan luka lainnya," kata dr Priyanto.
Selanjutnya, jenazah Evan dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.
Sampai akhir hari Minggu, jumlah korban tewas mencapai 14 orang, sedangkan jumlah korban luka mencapai 43 orang.
Korban luka dirawat di 8 rumah sakit di Surabaya, yaitu masing-masing RSU dr Soetomo 3 orang, RS William Booth 2 orang, RS Bhayangkara Polda Jatim 6 orang, RS Siloam 5 orang, RS Angkatan Laut dr Ramelan 1 orang, RS Bedah 14 orang, RKZ Surabaya 7 orang, dan RS Premier 5 orang.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera sebelumnya mengatakan, sebenarnya ada dua korban luka lagi yang dirawat di RS Undaan, tetapi sudah diperbolehkan pulang dan berstatus rawat jalan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Pilu Kakak Adik Korban Bom Gereja SMTB di Surabaya, Sempat Digandeng Sang Ibu Saat Turun Mobil