Di Papua Nugini, Tulang Paha Manusia Jadi Senjata Berharga
Para prajurit di Papua Nugini menyimpan tulang paha ayah mereka yang sudah mati sebagai ornamen serta belati.
"Dan mengapa mereka berupaya menghindari risiko patah? Karena, belati dari tulang manusia tersebut mengandung nilai sosial yang tinggi," papar Dominy.
Belati dari tulang paha manusia termasuk langka. Tak semua orang bisa membuatnya.
Di Papua Nugini, belati itu harus berasal dari tulang paha seorang ayah atau anggota komunitas yang sangat terhormat.
Bertarung sampai Mati
Belati dari tulang paha manusia di Papua Nugini digunakan sampai abad ke-20 dalam pertarungan tangan.
Ia didesain untuk menusuk lawan di bagian leher, baik untuk membunuhnya secara langsung atau menghabisi mereka yang sudah terluka karena panah atau tombak.
Belati dari tulang manusia juga digunakan untuk untuk menyerang sendi pinggul, lutut, atau pergelangan kaki dalam perkelahian.
Selain itu, disimpan untuk digunakan saat pesta kanibal.
Belati seperti ini memiliki desain dan ukiran yang rumit.
Terkadang, dikenakan di lengan sebagai perhiasan serta agar mudah dijangkau jika diperlukan.
(Hera Sasmita)