Kisah Tragis Pemerkosaan Paling Mengerikan di India

Salah satu terdakwa utama, Ram Singh, ditemukan tergantung di sel penjara Tihar Delhi tiga bulan setelah penangkapannya.

Sebagian pelaku pemerkosaan brutal di India. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tepat 16 Desember 2017 lalu menjadi penanda peristiwa lima tahun pemerkosaan kelompok yang memicu protes nasional.

Kasus itu pun membuat pemerintah memberlakukan undang-undang baru tentang kejahatan terhadap perempuan.

Pada 16 Desember 2012, seorang wanita berusia 23 tahun yang kemudian dikenal sebagai Nirbhaya (bukan nama asli) diperkosa oleh enam pria di sebuah bus.

Dia diperkosa setelah menonton film 'Life of Pi' di Saket, Delhi Selatan bersama temannya.

Nirbhaya diserang dengan tongkat besi dan ususnya ditarik keluar, kata para dokter.

Dia meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura 13 hari kemudian.

Baca: Lebih Hebat dari Roy Kiyoshi, Wanita Malah Berteman dengan Lima Hantu Anak Belanda

Dari enam pemerkosa, ada satu remaja yang dijatuhi hukuman selama tiga tahun di rumah percobaan.

Salah satu terdakwa utama, Ram Singh, ditemukan tergantung di sel penjara Tihar Delhi tiga bulan setelah penangkapannya.

Empat terpidana lainnya dijatuhi hukuman mati pada 13 September 2013 oleh Pengadilan Tinggi Delhi.

Nirbhaya dibesarkan di Delhi. Orangtuanya berasal dari sebuah desa kecil di distrik Ballia di Uttar Pradesh.

Ayahnya menjual tanah leluhurnya untuk mendidiknya, dan bekerja bergiliran untuk terus membiayai sekolahnya.

Dalam sebuah wawancara ia mengaku bermimpi menjadi seorang guru. Tetapi, pada waktu itu pendidikan tidak dianggap penting dan anak perempuan bahkan tidak dikirim ke sekolah.

Aksi unjuk rasa mengutuk aksi keji para pemerkosa.
Aksi unjuk rasa mengutuk aksi keji para pemerkosa. (dailymail.com)

"Sikap berubah kembali ke rumah sekarang. Tetapi, ketika saya pergi 30 tahun yang lalu, saya bersumpah tidak akan pernah menolak anak-anak saya sehingga mengirim mereka ke sekolah adalah memenuhi keinginan saya untuk pengetahuan."

Dia menempatkan pendidikan putrinya di atas dua putranya. "Tidak pernah masuk ke dalam hati kita untuk pernah melakukan diskriminasi."

"Bagaimana saya bisa bahagia jika anak saya tidak? Dan itu tidak mungkin untuk menolak gadis kecil yang suka pergi ke sekolah." 

Baca: Pernah Diragukan Bisa Selamat, Begini Kehidupan Bayi Kembar Tujuh Ini

Sumber: Intisari Online
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved