Ini Penyakit Mematikan yang Diidap Adara Taista, Menantu Hatta Rajasa Hingga Meninggal

Ini Penyakit Mematikan yang Diidap Adara Taista, Menantu Hatta Rajasa Hingga Meninggal

Penulis: taryono | Editor: taryono
TribunStyle.com/ Kolase - Mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) dan foto kenangan almarhumah Adara Taista bersama suaminya, Rasyid Rajasa. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID --  Adara Taista, menantu Hatta Rajasa, meninggal dunia pada Sabtu (19/5), saat sedang menjalani perawatan di Tokyo, Jepang.

Dia diketahui mengidap penyakit kanker kulit.

Sebelum berobat di Tokyo, Adara sempat menjalani pengobatan di Amerika Serikat.

Sejak kemarin, jenazahnya sudah disemayamkan di rumah duka.

Sejumlah tokoh nasional turut mendatangi rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.

Jenazah Adara akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Hari ini (21/5) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Pemakaman dilaksanakan hari Senin 21 Mei 2018 jam 10.00 WIB di TPU Tanah Kusir AA1 Blad 01 Blok Khusus," kata politikus Partai Amanat Nasional, Tjatur Sapto Edy.

Adara adalah anak dari Ismet Djamal Tahir.

Pada 23 Desember 2017, dia menikah dengan Muhammad Rasyid Rajasa, anak Hatta Rajasa.

Pernikahannya dihadiri para tokoh politik dan pejabat Indonesia, termasuk Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan besan Hatta Rajasa.

Nah, berikut beberapa gejala penyakit kanker kulit.

1. Tahi lalat muncul tiba-tiba

Jika melihat tahi lalat yang muncul secara tiba-tiba, sebaiknya Moms segera waspadai gejala kanker kulit.

Terutama jika tahi lalat muncul dengan bentuk yang tidak beraturan.

Sebab ini adalah salah satu gejala yang paling mudah disadari untuk waspadai kanker kulit.

2. Adanya perubahan pada tahi lalat

Tidak hanya tahi lalat yang tumbuh secara tiba-tiba, kita juga sebaiknya waspadai tahi lalat yang mengalami perubahan.

Para peneliti merumuskan aturan ABCDE untuk perubahan bentuk tahi lalat ini.

A untuk asimetri, mengacu pada tahi lalat yang bentuknya tidak simetris.

B untuk batas, yaitu tahi lalat yang batas pada tepinya kurang jelas atau tampak tidak beraturan.

C untuk warna, tahi lalat juga bisa berubah warna seperti menjadi lebih gelap atau berubah menjadi warna biru, merah, merah muda, bahkan abu-abu.

D untuk diameter, tahi lalat yang perlu diwaspadai lebarnya bisa lebih dari 6 milimeter.

E untuk elevasi, yakni tekstur permukaan tahi lalat yang tidak teratur.

3. Bintik-bintik menyebar

Masih berkaitan dengan tahi lalat.

Jika melihat ada bintik-bintik yang menyebar di kulit sekitar tahi lalat sebaiknya waspadai ini sebagai salah satu gejala kanker kulit.

4. Peradangan di sekitar tahi lalat

Sel-sel kanker kulit biasanya akan memicu peradangan di sekitar tahi lalat.

Peradangan ini akan ditandai dengan kemerahan yang mirip dengan iritasi kulit.

Namun bedanya kondisi ini akan cenderung memburuk setiap hari.

5. Luka tak kunjung sembuh

Saat sel-sel kulit dalam keadaan sehat, biasanya dapat segera meregenerasi dan menyembuhkan luka.
Namun hal ini tidak akan terjadi saat sel-sel kulit dalam keadaan tidak sehat.

Sebab kemampuan penyembuhan jadi berkurang dan luka kecil pun sulit disembuhkan.

6. Kulit sensitif dan muncul rasa sakit

Ketika seseorang dinyatakan mengalami kanker kulit, biasanya dokter memeriksa tanda-tanda perkembangan sel abnormal.

Misalnya seperti gatal terus menerus, rasa sakit saat disentuh, dan iritasi.

Untuk itu, jika Moms mengalami beberapa gejala di atas jangan segan untuk segera memeriksakan diri ke dokter ya!

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kanker Kulit Penyebab Menantu Hatta Rajasa Meninggal, Waspada Tahi Lalat yang Muncul Mendadak, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved