Geger Muncul Selebaran "Gelap" Tolak Pemakaman Jenazah Haji Saputra

Kepolisian sektor Kotabumi Utara menyelidiki adanya selebaran gelap, yang disebarkan oleh orang tak bertanggungjawab.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Anung
Geger Muncul Selebaran "Gelap" Tolak Pemakaman Jenazah Haji Saputra 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI UTARA - Kepolisian sektor Kotabumi Utara menyelidiki adanya selebaran gelap, yang disebarkan oleh orang tak bertanggungjawab.

Dimana, isi selebaran soal penolakan pemakaman jenazah Haji Saputra, yang diduga sebagai teroris. "Kami menyelidiki siapa yang melakukan penyebaran tersebut," kata Kapolsek Kotabumi Utara, Inspektur Satu Aris Satrio, Rabu (23/5).

Baca: VIDEO - Pantai Terbaya Kota Agung Suguhkan Pemandangan Sunset nan Indah

Ia menjelaskan, selebaran ditemukan tertancap di pohon pohon, yang ada di kebun daerah dusun cinta sari, desa kali cinta. Bahkan, ada yang ditemukan di masjid.

Dirinya mendapatkan informasi dari seorang warga adanya selebaran "gelap" tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Kotabumi Utara.

Untuk itu Aris mengimbau kepada warga, agar tidak terpancing dengan isu yang tidak diketahui kebenarannya.

"Saya himbau warga tetap tenang, tidak terprovokasi atas isu-isu yang tidak bertanggungjawab," jelasnya.

Baca: Kasatnarkoba Andri Sempatkan Salat Tarawih Bersama Istri

Dirinya juga menjelaskan, untuk pemulangan jenazah Haji Saputra, belum diketahui kapan. Bahkan menurutnya, kepulangan jenazah sempat akan tiba pada Selasa (22/5).

"Pemulangan jasad haji Saputra terduga teroris ‎belum tau kapan. Informasinya diundur lagi," katanya.

Sementara kepala desa kali cinta, Suparno mengatakan dirinya belum mengatahui adanya sebaran gelap tersebut. Ia mengkalim, semua warga menerima jika jenazah Haji Saputra dimakamkan di Dusun cinta sari, desa kali cinta, Kotabumi Utara.

"Pada saat tahlilan kemarin, Saya sudah umumkan kepada warga ada yang keberatan soal jenazah jika dikebumikan di Dusun cinta Sari, mereka tidak ada yang menolak," katanya seraya menerangkan untuk pemulangan jenazah Haji Saputra, belum diketahui jadwalnya.

‎Ia mengatakan jenazah Haji Saputra tidak mendapat penolakan, bahkan dirinya menyebut jika tetangga kanan dan kiri rumah orangtuanya masih keluarga. 

Adapun isi dari selebaran tersebut 

Assalamualaikum wr.wb....

Salam kedamayan dan salam islam yang sesungguhnya bukan yang lain dibuat buat

Yang kami hormati bapak kepala desa di tempat

Pak, dengan adanya kampung halaman kami yaitu desa kali cinta ini yaitu kami sangat cinta dan sayang selama ini kami sangat melestarikan adat ‎dan budaya dan agama yang kami peluk adalah islam 100% dan kami mengerti akan hal itu namun beberapa waktu lalu kampung kami telah tercoreng oleh adanya berita tentang warga Kampung kami yang sangat mengejutkan hati kami seorang anak muda yang gagah dan tampan bernama HAJI SAPUTRA bin Anwar akan tetapi anak tersebut menganut kepercayaan TERORIS yang tega membunuh saudaranya sendiri, yang kami tahu selama ini anak tersebut sangat pendiam dan tidak banyak cakap dan pada tahun 2015 dia pergi dengan alasan mencari pekerjaan selama tiga tahun dan tersiar kabar dengan jelas ternyata anak tersebut adalah jaringan TERORIS untuk itu kami meminta kepada pemerintah agar jenazah anak tersebut jangan menyentuh tanah kampung halaman kami ini dan kami mengutus keras kepada pemerintah agar tidak memakamkan jenazah tersebut di desa kami haram hukumnya, jika pemerintah dan polisi tetap mengubur mayat itu maka kami akan menghanguskan keluarganya yang tersisa di kampung halaman kami sekian terimakasih. 

KAMI MENOLAK JENAZAH HAJI SAPUTRA BIN ANWAR DI DESA KAMI KARENA DIA ITU TERORIS............

Diketahui, Lampung Utara (Lampura) AKBP Eka Mulyana, membenarkan satu dari empat terduga teroris merupakan warga Kabupaten Lampura.

Bahkan dirinya telah mengamankan barang bukti berupa buku tentang peahaman jihat milik Haji Saputra. Buku tersebut, kata Eka Mulyana, dibawa bersangkutan ke rumah kampung halamannya.

“Kita (polisi, Red) telah mengamankan barang bukti sebuah buku tentang pemahaman “jihat” yang ditemukan di kediamannya berada di dusun Cinta Sari desa Kalicinta Kecamatan Kotabumi Utara,” ujar Eka Mulyana.

Saat ini, kata dia, anggotanya telah meminta keterangan terhadap keluarga dan tetangga Haji Saputra di kediamannya.

“Haji Saputra, satu dari empat tersangka yang tewas tertembak polisi saat berada di dalam mobil Honda Brio F 1416 UZ di terminal  Pasir Hayam Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada Minggu dini hari (13/5) lalu.

Bersangkutan ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88, merupakan warga Rt 01 Rw 01 Dusun Cinta Sari Desa Kalicinta Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).

“Sejauh ini anggota saya masih melakukan pengumpulan keterangan di lapangan. Selanjutnya, akan dilaporkan kepada pimpinan,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved