Ayah Tinggalkan Putrinya Idap Kelainan Genetik, 22 Tahun Kemudian Sang Putri Berbahagia karena Ini
Kemungkinan seorang anak yang lahir dengan gangguan ini hanya sekitar satu banding 8 juta.
"Saya pikir, saya tidak akan bisa memenangkan hati orang-orang dengan wajah saya,"
"Namun saya meluluhkan hati mereka dengan pengetahuan, kecerdasan, karisma dan kebaikan saya,"
"Saya yakin jika kebaikan hati seseorang adalah yang paling penting" kata Katja.
Karena kepribadiannya yang baik, Katja pun mulai bisa diteima oleh orang-orang di sekitarnya.
Teman-temannya pun juga bisa menerima Katja dengan baik.
Baca: Pelajar Pakai Jubah Wisuda Jalan Kaki Sejak Jam 5 Pagi ke Sekolah, Kelulusannya Sisakan Kisah Pilu
Karena tingkat penuaan yang ekstrim, para penderita progeria memiliki usia rata-rata 13 hingga 14 tahun.
Namun, Katja masih bertahan hingga usia 22 tahun.
Bahkan, konsisi kesehatan Katja pun juga sangat baik.
Katja tumbuh remaja meski penampilannya seperti orang tua.
Katja membuktikan kepada semua orang jika ia adalah remaja pada umumnya terlepas dari penampilannya.
Baca: Anak Ngerjain Ibunya Ngaku Gay, Jawaban Sang Ibu Tak Diduga
Karisma dan kebaikan hati Katja pun berhasil menarik perhatian Denis.

Denis dan Katja menikah saat berusia 21 tahun.
Tak lama setelah menikah, Katja memiliki seorang anak.
"Saya senang karena memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi kesulitan yang daya hadapi,"
"Sekarang saya memiliki suami dan seorang anak yang cantik," katanya.

Meski hingga kini belum ada obat untuk kondisi Katja, ia tetap menjalami hidupnya dengan baik.
Ia memberikan inspirasi yang menunjukan jika setiap orang berhak untuk bahagia. (*)