Komunitas URC Ojek Online Terpanggil untuk Sumbangsih Kepentingan Sosial
kehadiran ojek online dengan berbagai komunitasnya ternyata punya sumbangsih bagi kepentingan sosial.
Penulis: Ferika Okwa Romanto | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Ferika O Romanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Selain mencari nafkah untuk keluarga atau minimal penghasilan buat diri sendiri, kehadiran ojek online dengan berbagai komunitasnya ternyata punya sumbangsih bagi kepentingan sosial. Salah satunya melalui wadah Unit Reaksi Cepat (URC), yang menampung para penggiat ojek online lintas kemitraan atau perusahaan.
Baca: Viral Video Wanita Dihajar Massa di Pasar, Terkuak Sosok Pelaku Sebenarnya
Baca: (VIDEO) PT ASDP: Arus Mudik Lebaran Tahun Ini Naik 20 Persen
Teranyar, kejadian yang dialami Redaktur Kota Tribun Lampung Nasrullah Haqiyuddin (Alm) yang menjadi korban lakalantas di bilangan Hajimena, Natar, Lampung Selatan. Melalui reaksi URC dengan pasukan ojek onlinenya, jurnalis ini berhasil mendapat berbagai pertolongan dalam gerakan yang terbilang cepat.
Deni, salah satu ojol yang pertama kali menolong Nasrullah mengaku, lewat URC secara teknis pihaknya melakukan pembagian tugas secara spontanitas dan terukur. Misalnya pada kasus Nasrul, ada yang menghubungi pihak rumah sakit, kepolisian, termasuk menghubungi tempat kerja korban, serta mencari alamat sesuai dengan identitas yang dibawanya.
“Intinya, kami berupaya bergerak cepat dengan menugaskan ojol di masing-masing domisili terdekat dari identitas yang kami temukan di lapangan. Karena kebetulan kami yang berada di lapangan, kami juga seoptimal mungkin memberi bantuan dengan membawa korban segera ke rumah sakit,” kata Deni.
Menurutnya, semua aktivitas ini di latar belakangi dengan semangat sosial dan membantu sesama. Di mana, sebisa mungkin kami memberikan yang terbaik bagi korban lakalantas. Harapannya, dengan gerakan sosial yang dimodali semangat keikhlasan diri ini bisa bermanfaat bagi sesama pengendara ojol dan masyarakat pada umumnya.
Hal senada diungkapkan Edi Sorban, Ketua URC Lampung ini menjelaskan, kehadiran komunitas ini awalnya untuk menangani masalah bagi setiap ojol di lapangan. Kemudian berkembang, untuk membangun kepedulian sosial bagi masyarakat umum, khususnya mereka yang banyak menghabiskan waktunya di jalan raya.
“Secara teknis, kegiatan atau program yang kami lakukan bermacam-macam. Di antaranya, penanganan trouble kendaraan, pengawalan ambulance, membantu buka-tutup jalan, lakalantas, dan agenda teknis sosial lainnya. Apalagi, URC ini tempat ngumpulnya ojol yang sudah punya puluhan shelter dan basecamp di Lampung,” ujarnya.
Menurutnya, melalui grup online yang dikelola semua informasi terkait kejadian di lapangan menjadi terbuka. Dan bagi yang menerima informasi dan kebetulan berada di lokasi, otomatis mereka yang pertama kali akan bergerak dan memberi bantuan semampunya. Di mana, dalam satu bulannya lebih dari 200 – 300 kasus masuk ke grup ini.
“Dalam satu hari, ada belasan kasus yang masuk. Bersyukurnya, semua bisa ditangani dengan baik. Di antara kasus yang mendominasi, kalo dulu seperti pemukulan, pengambilan antribut di zona merah, lakalantas, dan sejenisnya. Bila persoalannya antar driver, Alhamdulillah semuanya bisa ditangani secara kekeluargaan,” ujarnya.
Selain bergerak sendiri, kata Edi, pihaknya juga menjalin kerjasama lintas institusi. Mulai dari rumah sakit, kepolisian, BPJS, Jasa Raharja, dan pihak terkait lainnya. Selebihnya, para ojol biasanya menyepakati titik pusat kumpul setiap harinya, seperti di wilayah Panjang sebagai pembuka, Bundaran Gajah, Bundaran Raden Intan, dan titik kesepakatan lainnya.(fer)