Kapolsek Pringsewu Andik: Pertama Kali Grogi Karena Kudanya Tinggi
Andik mengakui kerap datang ke IMHAC bersama istri dan dua anaknya. Kehadiran mereka dapat dipastikan setiap hari libur sekolah.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan C
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Langit terlihat cerah pada Kamis (7/6) pagi di wilayah Kabupaten Pringsewu. Dimana sejumlah orang di Insan Mulia Hourse and Archery Canter (IMHAC) tengah sibuk merawat kuda. Ada kurang lebih empat orang terlihat sedang membersihkan kuda.
Ada juga yang sedang menyikat tubuh kuda dan ada beberapa yang sibuk memasang pelana. Selanjutnya membawa ke lokasi lintasan kuda.
Mereka melatih kuda ini untuk menjadi tunggangan yang jinak. Kandang dan tempat berkuda ini berada tepat di belakang bangunan bekas gedung walet.
Baca: Batasi Minum Soft Drink Selama Idul Fitri, Bisa Berdampak Buruk Bagi Ginjal
Lokasinya di wilayah Pekon Waluyojati, Kecamatan Pringsewu. Tidak sulit untuk menemukan IMHAC karena sudah familiar. Berkendara dari arah Pringsewu menuju Ambarawa, akan menemukan tanda papan yang menujukkan lokasi IMHAC.
Masuk gang kurang lebih 100 meter menemukan gedung bekas walet yang terpagar keliling dengan area di dalamnya sekitar 1 hektar. Pagar yang mengelilinginya pun cukup tinggi sekitar 2,5 meter. Demikian juga dengan pintu gerbangnya.
Ketika penulis berkunjung pagi itu gerbang telah terbuka. Ketika masuk ke dalamnya sudah dihadapkan dengan lokasi latihan panahan. Berada tepat pada sisi sebelah kiri dan pada sebelah kanannya merupakan gedung bekas gedung walet yang saat ini menjadi gudang.
Baca: Fashion Show di Jeddah Buat Penontonnya Merinding, Lihat Posisi Bajunya Saat Peragaan
Masuk lagi di belakang gedung walet terlihat kandang yang berisikan kuda. Ada delapan kuda. Kemudian dihadapan kandang terdapat lokasi yang terpagar kayu keliling sebagai tempat berlatih menunggang kuda.
Sebelahnya lagi berupa area lintasan berkuda yang lumayan luas. Manager IMHAC Andika Kuswara banyak bercerita tentang tempat itu. Lokasi yang menjadi satu-satunya tempat berkuda di Pringsewu ini milik H Riyanto, salah satu pengusaha kopi terkenal di Bumi Jejama Secancanan.
"Ambisi pak Riyanto untuk memperkenalkan olahraga sunah, memanah dan berkuda, sehingga terwujudlah tempat berkuda dan memanah. Ternyata manfaat berkuda luar biasa," ujar Andika yang juga pelatih berkuda ini.
Andika mengatakan bila selama ramadhan ini aktifitas berkuda termasuk sepi karena kesibukan masing-masing terkait even ramadhan. Kendati begitu, tempat itu masih mendapat kunjungan saat hari libur Sabtu dan Minggu. Tidak hanya warga Pringsewu, melainkan juga dari Bandar Lampung.
Andika menuturkan, bila menunggang kuda itu, tidak hanya asal menaikinya saja. Ada teknik khusus yang harus dipelajari bagi pemula. Tujuannya supaya dapat mengendalikian kuda tunggangan tersebut sesuai dengan keinginan penunggang.
Pelatihan menunggang ini pun dibuka kelas khusus dengan delapan kali pertemuan. Durasi waktu setiap pertemuan 40 - 60 menit. Biasanya jika mentalnya baik sudah bisa dilepas sendiri hanya dalam empat kali pertemuan.
Tarif paket latihan ini seharga Rp 1 juta per orang. Andika mengatakan berkuda sangat bermanfaat, serta baik untuk melatih keberanian dan melatih menjadi pemimpin. Serta sehat karena itu berkuda menjadi bagian olahraga.
Diketahui pusat pelatihan berkuda dan memanah ini telah diresmikan Bupati Pringsewu Sujadi pada Desember 2017 kemarin. Semenjak diresmikan sudah banyak pengunjung yang hadir dari berbagai kalangan.