Saat Hari Lebaran Kedua, Jembatan Pulau Pasaran Teluk Betung Putus Sepanjang 70 Cm !

Jembatan satu-satunya penghubung antara Pulau Pasaran dan pusat kota akhirnya jebol sepanjang 70 centimeter dengan lebar 2 meter.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/hanif mustafa
jembatan pulau pasaran putus 
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jembatan satu-satunya penghubung antara Pulau Pasaran, Kota Karang, Teluk Betung Timur ke pusat kota akhirnya jebol sepanjang 70 centimeter dengan lebar 2 meter.
Sebelum jebol, jembatan ini memang sudah ambles dan retak selebar dua meter.
Bahkan setiap sore hari, jembatan yang ambles tersebut , badan jembatannya tenggelam karena air pasang.
Ketua RT 09 LK II Pulau Pasaran Kota Karang, Teluk Betung Timur, Subur, mengatakan jebolnya jembatan ini sejak kemarin malam.
"Ya pas lebaran ke dua malam hari, pas saya sedang khusuk-khusuknya tahlilan, bener-bener jebol, gak ambles atau retak lagi," ungkapnya saat ditemui, Senin 18 Juni 2018.
Masih kata dia, saat sedang memanjatkan doa, dia diberi tahu oleh warga yang bingung hendak beraktifitas ke luar pulau.
"Saya sebenarnya bingung, tapi udahlah, saya lanjutin tahlil dan saya minta warga yang memberitahu untuk memasang papan kayu darurat sementara, soalnya banyak warga kami yang masih di luar pulau, biasa kan masih malam Lebaran," tuturnya.
Lanjutnya, baru keesokan hari, ia bersama beberapa warga bergegas untuk mencari bahan untuk melakukan perbaikan jembatan.
"Maaf boleh ngomong, belum ada bantuan dari pemerintah. Kalaupun perbaikan, kami selalu swadaya masyarakat," jawabnya.
Subur mengatakan, setelah upaya pencarian bahan baku tidak ketemu maka ia bersama warga sepakat membuat penghubung sementara dengan papan kayu.
jembatan pulau pasaran
jembatan pulau pasaran (tribunlampung/hanif mustafa)
"Ini baru tadi pagi, kami lakukan pemasangan kayu, biar lebih kuat, kalau papan kayu aja gak takut jatuh, ya sembari menunggu toko material buka lagi," katanya.
Hal serupa juga diakui warga Pulau Pasaran Sanudin (48) yang mengaku lebih baik pasrah mengumpulkan dana dari pada menunggu ketidakpastian uluran pemerintah.
"Ya ngumpulin dana dulu baru dikerjain sementara pakai itu (papan kayu)," sebutnya.
Sanudin pun mengaku khawatir apabila dia harus melintas jembatan tersebut.
"Ya sebenernya takut, tapi mau dikata apa, jalannya cuman itu saja, sebenarnya takutnya jebol lagi sebelahnya kan sudah retak lagi, apalagi yang lewat bentor," ujarnya.
Hal senanda juga dikemukakan Doni (19). Ia mengaku was-was harus melintas di jembatan Pulau Pasaran.
Sebab keadaannya sudah parah. "Yah beginilah, takut, tapi cuman ini jalannya, sudah dua hari ini jebolnya," tutupnya.
Karena kekhawatiran warganya, Subur sebagai ketua RT pun berharap ada keseriusan dari pemerintah jika memang akan melakukan perbaikan.
"Ya jangan tahun depan diperbaiki, kan gak jelas tahun depan itu, kami berharap ada respon cepat untuk memperbaiki jembatan, kata orang dewan dulu sudah diisiapkan dana perbaikan sekian tapi sampai sekarang belum ada (perbaikan)," tutupnya. (*)
 
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved