3 Sosok yang Disebut-sebut Cocok untuk Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

3 Sosok yang Disebut-sebut Cocok untuk Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Editor: taryono
Agus Yudhoyono dan Jokowi 

"Jokowi tampak tak senang dengan adanya matahari kembar, jadi CT ini nanti bisa mengimbangi," tuturnya.

‎Disinggung menenai Gatot Nurmantyo (GN), menurut Pangi, mantan Panglima TNI itu tak punya basis massa yang kuat.

Di samping itu, PDIP juga berpotensi kehilangan kekuasaan di masa mendatang jika merestui Gatot mendampingi Jokowi.

Sama-sama berlatarbelakang militer, urai Pangi, AHY lebih berpotensi mendampingi Jokowi, ketimbang Gatot Nurmantyo. Menurut dia, sebagai 'putera mahkota' Partai Demokrat (PD), AHY tentu lebih jelas basis massanya.

"Ada delapan persen dukungan dari PD, jelas GN tak punya itu. Dia (GN) tak punya basis dukungan‎ yang kuat dari partai," tandasnya.

Sementara itu, jika yang mendampingi Jokowi nantinya adalah figur pilihan PDIP, tentu partai moncong putih itu akan mengajukan kader partai.

Jika pun di luar kader, maka PDIP tentu akan lebih condong kepada profesional, yang tak berpotensi 'mengambil alih' kekuasan pada 2024.

Bagi PDIP, jika pendamping Jokowi nanti berpotensi punya sinar terang di 2024, tentu itu merupakan sinyal bahaya. Terlebih, figur itu bukan kader partai moncong putih.

"Logika yang digunakan Jokowi untuk mendampinginya di 2019 adalah figur yang punya elektabilitas tinggi, ia tak lagi berpikir untuk (Pilpres) 2024. ‎Sementara logika yang digunakan PDIP adalah keberlanjutan kekuasaan," urainya.

Jadi, pungkas dia, menarik untuk memperhatikan konstelasi politik, siapa figur yang nanti pada akhirnya terpilih menjadi pendaming Jokowi di pertarungan 2019. (yan)


Sumber: Tribunnews
Tags
Jokowi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved