Hasil Riset Terbaru, Minum Kopi Bisa Bikin Panjang Umur
Temuan terbaru membuktikan bahwa kopi dapat membuat hidup lebih lama, terutama bagi yang rutin minum kopi setiap hari.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Minum kopi mungkin telah menjadi kebiasaan sejumlah orang pada masyarakat Indonesia.
Temuan terbaru membuktikan bahwa kopi dapat membuat hidup lebih lama, terutama bagi yang rutin minum kopi setiap hari.
Dalam makalah yang terbit di jurnal JAMA Internal Medicine, Senin (2/7/2018), minum kopi dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah.
Kesimpulan tersebut didapat setelah para peneliti dari National Cancer Institute memeriksa 498.134 data kependudukan dan kesehatan warga Inggris, Skotlandia, dan Wales, yang berusia antara 38 tahun sampai 73 tahun.
Data yang diamati selama satu dekade menunjukkan tiga perempat peserta merupakan peminum kopi.
Baca: Musik Sabyan Gambus Haram? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Suara Perempuan sebagai Aurat
"Kami menemukan, orang yang minum kopi sebanyak dua sampai tiga cangkir setiap hari, memiliki 12 persen risiko kematian yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi," kata Erikka Loftfield, dilansir NPR, Senin (2/7/2018).
Erikka mengatakan, manfaat tetap dirasakan bagi peminum kopi bubuk dan instan, juga kopi dengan atau tanpa kafein.
Selama 10 tahun penelitian, ada 14.255 peserta yang meninggal dunia.
Mereka menemukan kematian yang disebabkan penyakit, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular terus menurun selagi konsumsi kopi meningkat.
Lalu, apakah dengan penelitian itu artinya seseorang harus mengonsumsi lebih banyak kopi?
Erikka tegas menjawab tidak.
"Fokus studi ini adalah memberikan kepastian bagi peminum kopi, bukan panduan. Kesimpulan ini tidak mengharuskan orang untuk memulai terbiasa minum kopi demi kesehatan," katanya dilansir The New York Times, Senin (2/7/2018).
Kopi, biji kaya nutrisi dan segudang manfaatnya
"Biji kopi penuh dengan berbagai nutrisi dan phyto-kimia." kata ahli nutrisi Walter Willet dari Harvard School of Public Health kepada NPR, tahun 2015.
Baca: 10 Fakta Mengejutkan Wanita Ditemukan Usai Hilang 1,5 Tahun di Laut Pantai Selatan
Senyawa yang terkandung di dalamnya meliputi lignan, magnesium, dan beberapa di antaranya dapat membantu mengurangi resistensi insulin dan peradangan.
"Kopi, memiliki ribuan senyawa kimia termasuk sejumlah senyawa yang kaya akan antioksidan seperti polifenol," ujar Christopher Gardner, ahli nutrisi di Stanford Prevention Research Center.
Gardner mengatakan, saat ini, ada banyak bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa kopi baik dijadikan menu sehat dalam diet kita.
Pada 2015, para ahli di balik Pedoman Diet AS menyimpulkan bahwa kebiasaan minum kopi setiap hari dapat membantu melindungi diri dari diabetes Tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
"Bayangkan Anda sedang minum kopi, bukankah Anda merasa sedikit lebih rileks?" tanya Gardner.
Minum kopi cegah kanker
Zat-zat yang terkandung di dalam kopi bukan cuma sebatas membuat kita tetap fokus dan waspada.
Menurut beberapa penelitian, kopi juga diklaim bisa menurunkan risiko kanker.
Ratusan senyawa aktif biologis termasuk kafein, flavonoid, lignan, dan polifenol lainnya ditemukan dalam kopi.
"Senyawa kopi ini dan lainnya terbukti meningkatkan pengeluaran energi, menghambat kerusakan sel, mengatur gen yang terlibat dalam perbaikan DNA, memiliki sifat anti-inflamasi dan/atau menghambat metastasis, di antara kegiatan lainnya,” tulis American Cancer Society.
Walau hal itu masih kontroversial, menurut ACS, para peminum kopi memiliki risiko lebih rendah terkena jenis kanker berikut ini.
Kanker prostat
Sebuah studi 2011 yang diterbitkan Journal of National Cancer Institute, dan melibatkan 50.000 responden pria selama 20 tahun menemukan, risiko terkena kanker prostat berkurang hingga 20 persen, jika pria minum kopi.
Namun, menurut Agensi Internasional untuk Riset Kanker (IARC), efek kopi tidak terlalu substansial untuk risiko kanker prostat.
Kanker mulut dan tenggorokan
Ada penelitian yang mengungkapkan, minum empat cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko dua jenis kanker ini.
Namun, penulis studi tahun 2012, Janet Hildebrand, mengatakan, mereka tidak merekomendasikan orang minum kopi sebanyak itu karena perlu banyak penelitian berskala besar untuk membuktikannya.
Kanker hati
Menurut The British Liver Trust, kopi disebut baik untuk kesehatan hati.
"Secara teratur minum kopi dalam jumlah sedang dapat mencegah kanker hati," ungkap lembaga tersebut.
Kanker endometrium
Ada penelitian yang menyebut kopi dapat melindungi seseorang dari kanker rahim karena kandungannya yang kaya akan polifenol.
Kandungan dalam kopi juga diklaim dapat mengurangi hormon estrogen sehingga risiko kanker rahim bisa ditekan.
Namun, The American Cancer Society menambahkan, penelitian menghasilkan temuan beragam.
Kaitan minum kopi dan kanker
Di lain pihak, ada beberapa studi yang menyebut rutin minum kopi bisa memicu kanker.
Bahkan di beberapa kota di Amerika Serikat, kedai kopi wajib mencantumkan peringatan itu dalam kemasannya.
Dikutip dari laman American Cancer Society, menurut IARC, belum ada cukup bukti yang menyimpulkan minum kopi dapat menyebabkan kanker.
Hanya saja, minuman terlalu panas, lebih dari 65 derajat celcius, memang dapat memicu risiko kanker.
Berdasarkan riset tahun 2016 oleh IARC ditemukan bukti karsinogenisitas dari minum kopi "tidak bisa diklasifikasikan".
Di sisi lain, mereka juga menemukan, minum kopi bukan penyebab payudara wanita, pankreas, dan kanker prostat, tetapi dapat mengurangi risiko endometrium uterus dan kanker hati.
Namun, bukti itu dinilai tidak memadai untuk jenis kanker lainnya.
Alasannya, mereka kekurangan bukti yang meyakinkan, termasuk hasil yang tidak konsisten di seluruh penelitian dan masalah dengan kualitas data.
Selain itu, karena perokok juga cenderung menjadi peminum kopi, jadi sulit untuk memperhitungkan apakah tembakau atau kopi yang memicu kanker.
Minum kopi diputuskan baik untuk kesehatan
Walaupun sudah sering dipelajari, efek kopi terhadap kesehatan masih terus menjadi perdebatan.
Efek kopi terhadap hipertensi, misalnya.
Satu studi bilang baik, sedangkan studi lainnya berkata tidak baik.
Untuk menyelesaikan perdebatan itu, Giuseppe Grosso selaku pakar epidemiologi nutrisi dari University of Catania, Italia dan timnya mempelajari 127 meta-analisis independen, yang menyelidiki efek kesehatan dari kopi.
Beberapa dari studi itu juga melakukan uji coba secara acak, tetapi mayoritas menggunakan metode observasi terhadap kebiasaan mengonsumsi kopi dan kafein.
Tim peneliti dari University of Catania kemudian menilai kekuatan studi dan konklusi menggunakan skala, dari “Meyakinkan” ke “Terbatas”.
Dipublikasikan dalam Annual Review of Nutrition, tim peneliti berkata bahwa tidak ada satu pun studi yang menunjukkan bukti pada tingkat “Meyakinkan”.
Namun, beberapa yang menyatakan bahwa kebiasaan minum kopi dapat mengurangi risiko kanker antara 2 sampai 20 persen, tergantung dari jenis kankernya dinilai “Memungkinkan”.
Hasil telaahan tim peneliti juga menemukan bahwa kopi dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 5 persen, serta diabetes tipe 2 dan penyakit Parkinson hingga 30 persen.
Orang yang terbiasa minum kopi juga memiliki risiko kematian lebih rendah selama durasi penelitian.
Meski demikian, kopi tidak selalu baik bagi semua orang.
Salah satu kelompok yang harus menghindari kopi adalah ibu hamil.
Beberapa studi yang mendapat nilai “Memungkinkan” menemukan hubungan antara konsumsi kafein dengan kenaikan risiko keguguran.
Menurut Grosso, hal itu karena janin tidak memiliki enzim untuk metabolisme kafein.
Akibatnya, kafein terakumulasi dan dapat menyebabkan keguguran.
Grosso pun mengakui bahwa temuan-temuan ini baru “Memungkinkan”, tetapi untuk amannya, dia merekomendasikan agar ibu hamil berhenti atau sangat membatasi konsumsi kopinya.
Nah, tentang efek kopi terhadap darah tinggi dan kanker yang seringkali berubah-ubah, Grosso dan tim menemukan bahwa hal itu kemungkinan karena kegagalan studi dalam mengontrol kebiasaan merokok subjek, sebuah kebiasaan yang seringkali dilakukan bersama dengan mengonsumsi kopi.
Ketika studi hanya melihat subjek yang tidak merokok, data menunjukkan bahwa peminum kopi dalam tingkat sedang lebih terlindungi dari darah tinggi dan kanker.
Semua manfaat kopi itu, kata Grosso, karena kandungan fitokimia yang juga ditemukan dalam buah, sayur, cokelat, dan teh memiliki kemampuan antioksidan dan antiinflamasi.
Kafein dan fitokimia juga memiliki efek positif terhadap enzim yang meregulasi fungsi ginjal, insulin, metabolisme glukosa, dan perbaikan DNA.
Karena itu, Grosso dan tim pun mencapai konklusi bahwa kopi bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.
Tetapi, kuncinya ada pada jumlah yang dikonsumsi.
Manfaat maksimum dari kopi bisa didapatkan pada dosis empat hingga lima cangkir kopi, atau sekitar 380 hingga 475 miligram kafein, per hari.
Minum Kopi 3-4 Cangkir Bagus
Ternyata, menenggak secangkir kopi sehari masih kurang bila Anda ingin mendapatkan benefit untuk kesehatan.
Sebab berdasarkan hasil riset terbaru, minum kopi sebanyak 3-4 cangkir per hari berdampak bagus bagi tubuh.
Para ahli menemukan, kemungkinan mati di usia muda bagi penikmat kopi rutin lebih kecil 17 persen, dibanding mereka yang tidak minum kopi sama sekali.
Mereka juga menemukan risiko meninggal karena penyakit jantung turun hingga 15 persen, alzeimer 25 persen, dan penyakit hati lebih dari 30 persen.
Risiko bagi peminum kopi rutin terkena kanker juga 18 persen lebih rendah, dibandingkan mereka yang jarang meminum kopi.
Konsumsi kopi yang tinggi juga menurunkan risiko terkena diabetes tipe-2 hingga lebih dari 30 persen.
Namun, para peneliti itu juga mengingatkan, terlalu banyak meminum kopi berbahaya bagi kehamilan, dan meningkatkan kemungkinan fraktur tulang pada perempuan.
Peneliti dari Southampton University menganalisa temuan itu berdasarkan 218 studi.
Mereka percaya, senyawa alami yang ditemukan pada kopi meningkatkan kesehatan, dengan meningkatkan fungsi hati dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Studi yang dipublikasikan di British Meica Journal ini, menyimpulkan beberapa cangkir kopi setiap hari, cenderung lebih banyak manfaat ketimbang kerugiannya.
Dia menambahkan, konsumsi kopi secara umum nampaknya aman dengan kadar yang sesuai, di mana estimasi untuk mengurangi risiko masalah kesehatan adalah tiga hingga empat cangkir per hari.
Sekitar 55 juta cangkir kopi dikonsumsi di Inggris setiap hari.
Dr Oyinola Oyebode, Associate Professor di University of Warwick, mengatakan kesimpulan utamanya adalah konsumsi kopi dalam kadar sedang bukan hanya aman, tetapi juga berkaitan dengan benefit bagi kesehatan.
Hal itu khususnya berlaku bagi sebagian besar orang dewasa.
“Tapi juga terdapat kemungkinan yang berkaitan dengan kesehatan yang lebih luas, karena aktivitas lain yang dilakukan oleh para peminum kopi.”
Para ahli mengatakan, temuan itu adalah studi terbesar yang pernah dilakukan untuk meneliti kaitan antara konsumsi kopi dan kesehatan.
Peneliti Dr Julie Pakres, dari Southampton University, mengatakan, senyawa biologis dalam kopi cenderung berfungsi untuk efek perlindungan.
Dia menilai hal itu adalah kabar baik bagi para peminum kopi.
“Temuan ini menunjukkan, mengonsumsi kopi cenderung memiliki benefit bagi kesehatan dibanding mennyebabkan sesuatu yang berbahaya."
"Dan bagi pria, tak ada risiko yang nyata untuk konsumsi kopi dengan jumlah moderat."
"Temuan menyarankan tiga hingga empat gelas kopi per hari adalah jumlah ideal.”
Baca: 11 Foto Syed Saddiq, Menteri Ganteng Berusia 25 Tahun
Bahkan, Dr Amelia Lake, dari Public Health Nutrition di Teeside University, menambahkan, kopi bisa menjadi menu makan seimbangan demi kesehatan.
Namun, dia mengingatkan, minum kopi menjadi berisiko membuat gemuk bila diberikan tambahan perasa seperti gula.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukti Baru, Peminum Kopi Mungkin Bisa Hidup Lebih Lama".