Kecelakaan Maut Libatkan 15 Polisi Polda Lampung, Begini Nasib Mereka Kini

Mobil tersebut dalam posisi empat ban di atas. "Hancur pokoknya, kap mobilnya, roda sebelah kirinya juga lepas."

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Bripda M Tio Dimakamkan 

BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Sebanyak 15 anggota Direktorat Sabhara Polda Lampung terlibat kecelakaan tunggal hingga menyebabkan satu korban meninggal di Jalan Antasari Kedamaian, Bandar Lampung, Minggu 1 Juli 2018.

Para polisi tersebut menumpangi sebuah mobil Strada Triton hingga mobil terguling akibat pecah ban.

Bagaimana nasib para polisi yang selamat dalam insiden mobil terbalik tersebut?

Baca: Nasib Preman dan Begal di Era Presiden Soeharto, Dimasukkan Karung hingga Dihujani Tembakan

Kabid Propam Polda Lampung Kombes Hendra Supriatna mengatakan saat ini pihaknya tengah memproses anggota tersebut.

"Sekarang sedang gelar perkara," ungkap Hendra, Jumat 6 Juli 2018.

Terkait munculnya informasi lima anggota mendapat sanksi PTDH, Hendra membantah hal tersebut.

"Gelarnya belum selesai kok main pecat, kan ada aturan main, yang jelas (melanggar) disiplin semua," ujarnya.

Hendra menjelaskan, anggota yang mendapat sanksi displin ada sembilan orang.

"Yang jelas sembilan orang, bisa kena penundaan kenaikan pangkat," tegasnya.

Baca: Tunggu di Motor saat Suami Beli Pulsa di Konter, Wanita Hamil Tewas Ditembak Begal

Saat ditanya nasib lima anggota lainnya, Hendra menegaskan, yang lainya menjadi korban dan dalam keadaan sakit.

"Yang lainnya sakit-sakit, dan itu korban masak diperiksa, kan dia diajak seniornya keluar, kan gak tahu korban ini diajak seniornya kemana, ayo-ayo cari makan," ungkap Hendra.

Saat ditanya apakah korban meninggal dunia Bripda M Tio Fahmi adalah sopir dari mobil nahas tersebut, Hendra kembali membantah.

"Bukan, bukan dia sopirnya, dia duduk di sebelah sopir, kalau mobilnya mobil pribadi milik inisial C," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa kecelakaan tunggal menghebohkan warga di Jalan Antasari, Kedamaian, Minggu pagi, Minggu 1 Juli 2018,

Baca: Live Streaming dan Jadwal MotoGP Jerman 2018 - Marc Marquez Raih Pole Position Beruntun 8 Kali

Akibatnya mobil Mitsubishi Strada Triton bernopol BE 9881 WD terbalik dan membuat satu orang penumpang yakni Bripda M. Tio Fahmi anggota Dit Sabhara Polda Lampung menghembuskan nafas terakhir lantaran mengalami pendarahan ditelinga kanan dan cidera kepala berat.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, ke 14 orang yang selamat dan sedang di periksa oleh Bidpropam Polda Lampung yakni, Bripda MHA, Bripda LPS, Bripda AWA, Bripda Y, Bripda DAU, Bripda WMP, Bripda MIH, Bripda DP, Bripda GYU, Bripda BS, Bripda AR, Bripda R, Bripda AJC, Bripda AB.

Kronologi

mobil terguling karena lakalantas di Jl Antasari
mobil terguling karena lakalantas di Jl Antasari ()

Warga Jalan Antasari, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, heboh, Minggu (1/7) subuh. Warga kaget mendengar suara keras yang berasal dari arah jalan.

Suara itu ternyata suara benturan kendaraan roda empat.

Satu unit mobil merek Mitsubishi Strada Triton bernomor polisi BE 9881 WD rupanya terbalik, tepat di depan laundry (jasa cuci pakaian) Lovers, samping kantor PT Pos, Jalan Antasari.

Tabrani Rizal (44), penjual nasi uduk yang mangkal di samping kantor Pos, mengungkapkan, suara keras terdengar sekitar pukul 04.30 WIB.

"Kejadiannya sekitar jam setengah 5 subuh. Evakuasi mobil yang terbalik baru sekitar jam setengah 7 (06.30 WIB)," bebernya, Minggu pagi.

Rizal menjelaskan, mobil Mitsubishi Strada Triton itu awalnya memutar balik di U- Tturn Jalan Antasari, depan Bank Lampung.

"Mobil ini dari arah Sukarame, kemudian putar balik di depan Bank Lampung, menuju arah Sukarame lagi," tuturnya.

Mobil tersebut kemudian melaju kencang. Namun, ungkap Rizal, bukannya lurus mengikuti jalur kendaraan, mobil itu malah meluncur ke arah kanan.

"Pas di depan kantor Pos, ban sebelah kanan mobil nyerempet median jalan. Cukup panjang, sampai sekitar 50 meter. Akhirnya, pas di depan warung saya, mobil itu terbalik," bebernya.

Mobil tersebut, sambung Rizal, berhenti dalam posisi empat ban di atas, sedangkan kap kabin berada di bawah.

"Hancur pokoknya, kap mobilnya. Roda sebelah kirinya juga lepas," ujar Rizal.

"Saya kebetulan lagi di dalam ruko. Begitu dengar suara benturan keras, saya keluar," ujarnya.

Begitu membuka rolling door ruko, Lili melihat di hadapannya sudah ada mobil dalam posisi terbalik.

"Saya buka rolling door, di depan ruko sudah ada mobil Strada terbalik. Orang di dalam (ruko) pada keluar," katanya.

Bripda Tio Meninggal

Rumah duka Bripda M Tio Fahmi
Rumah duka Bripda M Tio Fahmi (Tribunlampung/Eka)

Kepergian almarhum Bripda M Tio Fahmi, anggota Ditsabhara Polda Lampung, untuk selama-lamanya sangat mengejutkan pihak keluarga.

Tidak ada firasat apa pun dari pihak keluarga. Tio pamit bertugas piket malam seperti biasa pada Sabtu malam.

Nahas, mobil yang ditumpangi Tio beserta rekan-rekannya sesama polisi, terbalik di Jalan Antasari, Bandar Lampung, Minggu (1/7) pagi.

Suasana duka menyelimuti kediaman Bripda M Tio Fahmi, di Jalan Palem 3, Perumahan Polda Lampung 1, Kelurahan Beringin Raya, Kemiling, Senin (2/6) pagi.

Para pelayat baik dari lingkungan rumah almarhum, teman sejawat, maupun teman masa sekolah memenuhi rumah duka.

Tio, satu dari sembilan penumpang mobil Mitsubishi Strada Triton bernopol BE 9881 WD yang terbalik di Jalan Antasari, mengembuskan napas terakhir pada Minggu malam. Mobil itu lepas kendali lantaran ban sebelah kanan kempes.

Tio mengalami koma dan dirawat intensif di RS Urip Sumoharjo. Setelah mengalami perawatan, anak pertama pasangan Iptu Bambang Irawan dan Beti Susanti itu, tidak dapat tertolong.

Tio disalatkan di Masjid Jami Al Isro' Kemiling, Senin sekitar pukul 09.00 WIB. Banyak dari para pelayat yang turut melaksanakan salat jenazah di masjid tersebut.

Kedua orangtua Tio tampak terlihat tidak kuasa menahan rasa sedih saat mengantarkan jenazah anak pertamanya tersebut untuk disalatkan.

Sang ayah, Iptu Bambang Irawan, tampak lemah lunglai saat berjalan menuju ke masjid didampingi beberapa rekannya.

Sementara ibu almarhum, Beti Susanti, tergopoh-gopoh menuju lokasi masjid yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah duka. Isak tangis pun pecah saat Beti sampai di pelataran masjid. Ia terus menangisi kepergian putra sulungnya tersebut.

Tio akhirnya dimakamkan sekitar pukul 10.15 WIB di Pemakaman Umum, Jl Ratu Dipuncak Gg Al-Ikhlas Durian Payung.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved