Warga Lampung Jangan Termakan Hoaks Aphelion

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung meminta warga tidak panik atas beredarnya isu fenomena Aphelion.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni
Thinkstockphotos
Ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) Lampung meminta warga tidak panik atas beredarnya isu fenomena Aphelion

Isu tersebut telah mencuat beberapa hari, terutama melalui pesan berantai di grup-grup aplikasi percakapan seperti WhatsApp. Isu itu menyebut suhu dingin saat ini terjadi karena fenomena Aphelion.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto mengungkapkan, suhu dingin di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Lampung, tidak ada kaitan dengan fenomena Aphelion.

Baca: Cewek Pasang Foto di Toilet lalu 23 Pria Menghubunginya. Bukan Mengajak Kencan tapi Ada Kejanggalan

Baca: Polisi Diminta Razia Knalpot Bising

"Udara dingin di Lampung masih dalam taraf normal dan masih wajar," kata Rudi, akhir pekan lalu.

"Udara dingin terjadi karena kumpulan awan sudah tidak ada dan potensi hujan sedikit," sambungnya.

Rudi menjelaskan, udara dingin sekarang juga terjadi akibat angin dari Australia yang sekarang mengalami musim dingin.

"Tekanan udara relatif tinggi. Ada pergerakan udara dari Australia menuju Indonesia, sehingga berimplikasi pada penurunan suhu yang cukup signifikan pada malam hari," paparnya.

Rudi mengimbau warga tidak termakan hoaks alias kabar bohong tentang fenomena Aphelion. Termasuk, kabar yang menyebut orangtua harus waspada karena bayi atau balita bisa terkena demam dan mimisan.

"Masyarakat tidak perlu panik dan jangan menerima hoaks yang mengatasnamakan (fenomena) Aphelion dengan dampaknya yang signifikan," ujar Rudi.

Ia menjelaskan, Aphelion memang merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran Juli. Biasanya, jelas dia, fenomena itu muncul bersamaan dengan puncak musim kemarau.

"Fenomena Aphelion berbeda dengan udara dingin saat ini. Karakternya (Aphelion) memang ketika puncak musim kemarau," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved