Seraya Tertawa, Tommy Soeharto Ungkap Pesan Soeharto Kala Hadapi Masa-masa Sulit
Seraya Tertawa, Tommy Soeharto Ungkap Pesan Soeharto Kala Hadapi Masa-masa Sulit
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Meski sudah lama lengser sebagai penguasa orde baru, Soeharto dan keluarganya masih banyak yang mengenangnya.
Anak-anak presiden kedua tersebut masih berkiprah, baik di bidang bisnis hingga politik.
Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal Tommy Soeharto menjadi satu di antara sosok anak Soeharto, yang diingat publik.
Anak dari mendiang presiden Soeharto ini memang sempat memenuhi kolom pemberitaan di media pada awal tahun 2000-an.
Hal tersebut lantaran Tommy terganjal oleh beberapa kasus pidana yang membuatnya bersentuhan dengan hukum.
Ada dua kasus besar yang terjadi saat itu, yakni dugaan korupsi dan kasus pembunuhan.
Dilansir dari berbagai sumber, perusahaan milik Tommy, PT Goro Batara Sakti (PT GBS) sempat dituding terlibat dalam persoalan korupsi.
Perusahaan tersebut disinyalir terlibat dalam perjanjian tukar guling atau ruislag dengan Bulog pada tahun 1995.
Karenanya, negara diduga mendapat kerugian sebesar Rp 9,5 miliar atas kasus ruislag tersebut.
Kasus tersebut pun sampai ke pengadilan bahkan ke tahap banding dan kasasi.
Namun belum selesai kasus tersebut, Tommy kembali terjerat kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada tahun 2001.
Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita adalah Hakim yang menangani Tommy dalam kasus Ruislag.
Saat insiden tersebut, Tommy Soeharto dikabarkan kabur dan menjadi buronan.
Hingga pada akhirnya, ia berhasil diringkus oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya pada November 2001.
Tommy lantas divonis 15 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Namun vonis tersebut akhirnya turun dan Tommy hanya dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh MA pada tahun 2005.
Tommy yang harusnya bebas pada tahun 2011 kenyataannya bisa keluar dari penjara lebih cepat sebab rentetan remisi yang dimilikinya yakni pada tahun 2006.
Deretan polemik yang dihadapi Tommy di awal reformasi itu rupanya cukup menjadi bahan pembelajaran untuk dirinya.
Namun bagaimana peran dari Soeharto ketika masa-masa sulit Tommy tersebut?
Hal itu pula yang mengusik rasa penasaran Najwa Shihab.
Dilansir dari laman Youtube Najwa Sihab, ia lantas bertanya perihal perkataan mendiang Soeharto kepada Tommy saat dirinya didera berbagai kasus.
"Apa yang waktu itu kerap dikatakan oleh ayahanda Anda, Pak Harto ketika Mas Tommy menjalankan masa-masa itu?" tanya Najwa kepada Tommy.
Mendengar pertanyaan itu, Tommy langsung tersenyum.
Ia lalu menjawab pertanyaan itu seolah sambil mengingat masa lalunya.
"Sabar, Sing Sabar," jawab Tommy seraya tertawa.
Ingatan Tommy seolah kembali sejenak ke masa lalu.
Masa dimana dirinya banyak diterpa kasus pidana hingga dirinya harus merasakan dinginnya lantai penjara.
Selepas itu, Najwa bertanya kembali perihal pesan apa yang disampaikan oleh mendiang Soeharto kepada Tommy.
Apakah Soeharto memberikan amanat untuk membentuk partai seperti yang saat ini sedang ia jalani atau tidak.
"Dan setelah keluar, apakah memang ada pesan-pesan untuk meneruskan apa yang pernah dilakukan Pak Harto sampai kemudian sekarang Mas Tommy membentuk Partai Berkarya," tanya Najwa kembali.
Tommy yang menyimak pertanyaan dari Najwa pun langsung menjawabnya.
Ia memaparkan bahwa ayahandanya tak pernah secara gamblang memberinya amanat untuk membentuk partai.
Partai yang dibentuknya kini adalah sebuah kesadaran dari dirinya sendiri yang semata-mata ia tasbihkan guna kepentingan rakyat.
"Saya kira tidak secara eksplisit menyampaikan itu. Tapi memang karena kepedulian kami saja terhadap bangsa dan negara terutama rakyatnya.
Tapi ini memang upaya kami untuk membantu rakyat. Apabila rakyat nanti tidak membutuhkan kami ya paling tidak kami sudah berusaha. Tuhan juga sudah mengetahui. Pertanggungjawaban saya nanti di akhirat juga jadi lebih mudah," ujar Tommy tenang.(*)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ini Pesan Soeharto Kepada Tommy Ketika Tersandung Kasus Korupsi dan Pembunuhan