8 Orang Dekat Jokowi yang Maju sebagai Caleg, Ada yang Pernah di KPK

Delapan Orang Dekat Jokowi yang Maju sebagai Caleg, Ada yang Pernah di KPK

Penulis: taryono | Editor: taryono
Presiden Jokowi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA  - 7 Menteri Kabinet Kerja Jokowi- Jusuf Kalla (JK) mendaftar jadi calon legislatif untuk Pileg 2019 mendatang.

Siapa saja mereka?

Partai Amanat Nasional (PAN) mengusung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Asman Abnur sebagai calon anggota DPR periode 2019-2024.

Nama Asman menjadi salah satu yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon anggota legislatif.

"Menteri yang kita miliki sekarang ini Pak Asman Abnur kita usung sebagai caleg," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto saat mendaftarkan caleg PAN ke KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

 Yandri mengatakan, Asman Abnur akan maju dari daerah pemilihan Kepulauan Riau. Dapil itu adalah dapil yang sama saat Asman maju sebagai caleg dan berhasil lolos ke Senayan pada 2004, 2009 dan 2014.

"Pak Asman ini salah satu kader terbaik kami," kata Yandri. Asman adalah satu-satunya menteri yang dimiliki PAN di kabinet Presiden Joko Widodo.

Menjelang pemilu presiden 2019, PAN lebih mesra menjalin komunikasi dengan Gerindra dan PKS sebagai partai oposisi.

Namun, Yandri membantah majunya Asman Abnur ada kaitannya dengan posisi PAN yang terancam di kabinet.

"Tidak ada urusan masuk kabinet atau tidak masuk kabinet. Menteri dari parpol lain juga banyak yang jadi caleg," kata Yandri.

Yandri belum bisa memastikan apakah Asman akan mundur atau tetap menjadi menteri selama masa kampanye.

Sebab, ia belum bertemu langsung dengan Asman.



2 Menteri PDI-P

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusung dua kadernya yang ada di kabinet kerja sebagai calon anggota DPR periode 2014-2019.

Keduanya, yakni Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

"Puan maju di dapil Jawa Tengah, Yasonna di Sumatera Utara," kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto saat mendaftarkan 575 caleg PDI-P di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Hasto mengatakan, semula ada tujuh menteri yang akan diusung PDI-P sebagai caleg.

Namun, setelah berkomunikasi dengan Jokowi, akhirnya PDI-P hanya mencalonkan Puan dan Yasonna.

Sebab, lima menteri lainnya diminta oleh Jokowi untuk fokus di kabinet.

"Dari tujuh menteri, akhirnya kami hanya mencalonkan dua," kata dia.

Dua menteri yang batal dicalonkan adalah Mendagri Tjahjo Kumolo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hasto enggan menyebutkan tiga nama lainnya.

Hasto menambahkan, Puan dan Yasonna tidak perlu mengundurkan diri dari kabinet. Sebab, selama kampanye, mereka bisa mengajukan cuti.

Presiden Jokowi juga sebelumnya tidak keberatan apabila ada menterinya yang cuti kampanye karena ikut pileg.

Puan merupakan anggota DPR dari Fraksi PDI-P periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Namun, pada 2014, ia mundur dari DPR setelah ditunjuk menjadi Menteri PMK.

Begitu pula dengan Yasonna pernah menjadi anggota DPR periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014.

Berikutnya menteri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Dapil Jakarta Timur DKI I; Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dapil Depok Jabar 6; Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, dapil Bengkulu; dan  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Tak kalah mengejutkan,  jubir Presiden Jokowi  Johan Budi Sapto Pribowo juga nyaleg lewat PDIP.

Menurut mantan Jubir KPK  keputusan ini dia ambil setelah melakukan perenungan dan berkonsultasi dengan keluarga. Akhirnya PDIP menjadi partai yang dia pilih untuk kendaraan politik.

Berikut ini penjelasan lengkap Johan Budi yang nyaleg lewat PDIP di Dapil Jawa Timur VII:

Teman-teman, sehubungan dengan banyaknya pertanyaan kepada saya, soal pencalegan perlu saya sampaikan hal-hal sebagai berikut. Memang benar, saya menjadi Calon Legislatif dari Partai PDI P. Keputusan ini saya ambil setelah melakukan evaluasi terhadap tugas dan pekerjaan saya saat ini dan perenungan dalam enam bulan terakhir, serta juga sudah berdiskusi dengan keluarga, saya memutuskan untuk beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda yaitu melalui jalur politik.

Saat saat dalam perenungan tersebut, beberapa waktu yang lalu saya ditawari menjadi calon kegislatif oleh PDI Perjuangan. Tawaran ini akhirnya saya terima dengan pertimbangan, saya akan lebih bisa berkiprah dan berbuat lebih banyak buat negara jika menjadi anggota DPR. PDI P menjadi pilihan saya karena saya menganggap PDI P adalah partai yang lebih banyak menyentuh dan bicara tentang rakyat kecil. Selain itu, konsep PDI P tentang negara kesatuan RI berdasarkan Pancasila serta paham nasionalis religius yang diusung pdi p sesuai dengan prinsip saya dalam bernegara.

Saya ditempatkan di Dapil VII Jawa Timur. 

Sikap Jokowi

Presiden Joko Widodo mempersilahkan jika ada menterinya yang akan maju dalam pemilihan legislatif 2019.

Menurut Jokowi, menteri yang ingin nyaleg cukup mengajukan cuti, tidak harus mundur dari kabinet.

"Ya izin saja. Nanti izin cuti kalau mau kampanye. Jangan sampai ganggu tugas keseharian di dalam pemerintahan. Kan bisa izin cuti," kata Jokowi di Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Jokowi pun meyakini kinerja pemerintahan tidak akan terganggu apabila menterinya cuti. Sebab, tugas mereka bisa digantikan oleh menteri lain.

"Bisa saja dari Menko atau rekan menteri yang lain. Kalau ke luar negeri kan juga ada. Seminggu ada yang ganti," kata dia.

 Jokowi mengatakan, sebagian menterinya tergabung dalam partai politik.

Oleh karena itu, wajar apabila parpol tempat mereka bernaung memberikan tugas baru.

"Saya kira wajar saja kalau mereka ditugaskan partai untuk menjadi caleg," kata Jokowi.

Kendati demikian, menurut Jokowi, sampai saat ini belum ada satu pun menteri yang menyatakan akan maju dalam pemilu legislatif.

"Sampai sekarang belum ada yang menyampaikan kepada saya," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved