Pengacara Rizieq Shihab Kapitra Ampera: Rumah Saya Dilempar Bom Molotov!
Menurut Kapitera, ada 2 bom molotov yang dilempar ke arah garasi rumahnya, salah satu molotov masih dalam kondisi utuh.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Rumah pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, di Jalan Tebet Timur nomor 8, Jakarta Selatan dilempar bom molotov.
"Iya rumah saya dilempat bom molotov saya lihat sendiri," ujar Kapitra ketika dihubungi Kompas.com, Senin (6/8/2018).
Ia mengatakan, kejadian tersebut sekitar pukul 19.12 WIB.
Baca: Akhirnya Ketemu Sekjen PDIP, Kapitra Ampera Persilakan Panggil Dirinya Cebong
"Jadi ada yang lempar molotov ke arah rumah saya dan masuk ke garasi," sebut dia.
Menurut Kapitera, ada 2 bom molotov yang dilempar ke arah garasi rumahnya.
Ia menyebut, salah satu molotov masih dalam kondisi utuh.
Kapitra juga telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.
"Saya sudah lapor ke Pak Kapolresnya langsung," kata dia.
Menurut dia, ada kamera CCTV dipasang di garasi rumahnya.
Ia akan membawa rekaman CCTV tersebut sebagai bukti.
Kompas.com masih mencoba menghubungi pijak kepolisian untuk mengetahui proses penyelidikan kasus ini.
Caleg DPR dari PDI Perjuangan
Mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera secara resmi memperkenalkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR dari PDI Perjuangan.
Kapitra akan bersaing dalam pemilihan anggota legislatif di daerah pemilihan Riau.
Dalam jumpa pers bersama Sekretaris Jenderal PDI PerjuanganHasto Kristiyanto, Kapitra menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat melalui partai berlambang banteng itu.
Kapitra tidak mempersoalkan banyaknya kritik yang ditujukan kepadanya karena menjadi caleg melalui PDI Perjuangan.
"Ya, please call me cebong. Hari ini saya jadi cebong, silakan panggil saya cebong," ujar Kapitra dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Menurut Kapitra, dalam persepsi agamanya, cebong menggambarkan anak katak atau pribadi yang kecil, yang selalu berzikir bagi hal-hal besar, seperti bagi kebaikan bangsa dan demi kebaikan umat manusia.
Kapitra meminta agar pilihannya tidak perlu dipersoalkan.
Ia memastikan bahwa bersama PDI Perjuangan, ia akan tetap membela agama, ulama, serta masyarakat Indonesia yang berbeda suku, agama dan ras.
"Saya silakan dicaci maki atas pilihan berbeda. Tapi tujuan saya masuk PDI Perjuangan tetap sama, membela ulama, membela agama membela Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku dan bermacam agama," kata Kapitra.
Masuknya Kapitra dalam daftar caleg PDI-P yang diserahkan ke KPU sempat menimbulkan masalah.
Ketika terungkap, pengacara pimpinan FPI Rizieq Shihab itu sempat tidak membenarkan atau membantah soal dirinya menjadi caleg DPR dari PDI-P.
Pengacara Maia Estianty
Musikus Ahmad Dhani enggan berkomentar lebih jauh mengenai kabar berpindahnya mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dhani hanya berkomentar ringan bahwa Kapitra pernah pengacara menjadi mantan istrinya, Maia Estianty.
"Kapitra Ampera dulu lawyernya (pengacara) Maia Estianty. Jangan salah paham, jangan salah paham. Kapitra itu dulu lawyernya Maia Estianty melawan saya, jangan salah paham," ujar Dhani sambil sambil terkekeh di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jln Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Terkait keterlibatan keduanya dalam aksi 212, Dhani mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin mencampuri urusan Kapitra.
"Ya itu bukan urusan saya. Jadi gini, saya termasuk orang yang berhati-hati dalam mengeluarkan statement. Jadi saya banyak diam. Saya banyak tahu sebenarnya," tegas Dhani.
Seperti diketahui, PDI-P mengumumkan Kapitra Ampera, mantan penasihat hukum Rizieq Shihab, sebagai caleg di Pemilu 2019.
Kapitra akan maju dari daerah pemilihan (Dapil) Riau II.
Pengumuman tersebut dilakukan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Idam Samawi, di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2018).(kompas.com/tribunnews.com)