Awalnya Tak Mau Masuk Politik, Sandiaga Kepincut dengan Prabowo Gara-gara Sosok Wanita Ini
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memiliki hubungan spesial lain, sebelum berada di bawah naungan Partai Gerindra.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
“‘Saya bilang ke Pak Prabowo, ‘pak ini bagaimana sih kita, kan saya lagi fokus di platform daripada ekonomi kerakyatan Gerindra, bapak tugasinnya sangat sulit. Saya mendingan dihukum yang lain saja ini pak.menurut saya hukuman pada waktu itu, karena harus menghadapi seorang tokohyang sangat fenomenal, dan ex partai gerindra juga. Kan Pak Basuki adalah seorang mantan petinggi gerindra. Jadi saya bilang pak saya disuruh yang lain ajalah, disuruh push up kek, disuruh lari 50 kilometer saya jabanin, tapi maju di DKI saya nyerah lah pak. Itu yang menarik yang dia sampaikan. Disini saya yakin dia punya penciuman politik yang luar biasa,” ujar Sandiaga Uno.
Tapi Prabowo Subianto meyakinkannya dan memberi waktu 3 bulan untuk mempelajari segala sesuatunya.
Akhirnya pada akhir Maret 2016 Sandiaga Uno punya gambaran bahwa dirinya punya peluang di Jakarta, setelah turun di 257 kelurahan.
“Saya sampaikan beliau bahwa ada peluanganya. Sebab ternyata isu di jakarta adalah isu ekonomi lapangan pekerjaan, harga bahan pokok, dan pendidikan. Kalau lapangan kerja saya bisa.Tapi yang ketiga ini saya belum punya jawabannya, tentang pendidikan. Sayamemang dari keluarga pendidkan, tapi orang tahu saya ini seorang pengusaha, bukan pendidik,”kata Sandiaga Uno.
Prabowo Subianto kemudian memberi Sandiaga Uno kesempatan, dengan syarat elektabilitasnya harusnya naik sampai angka 20 persen, dan popularitasnya naik di atas 40 persen.
Sejak itulah Sandiaga Uno turun dari kelurahan ke kelurahan, sampai total dia memecahkan rekor Muri sebagai kandidat yang turun ke paling banyak lokasi masyarakat,yakni 1.300 lokasi.
Jadi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta
Antara Juni-Juli 2016 Sandiaga Uno bisa memenuhi syarat dari Prabowo Subianto, dan akhirnya dia dipilih menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra.
Sandiaga Uno agak kaget dia terpilih, karena sebenarnya ada 2 kandidat lain yang amat dekat dengan Prabowo Subianto.
“Itu dia (Prabowo) tuangkan dalam surat tugas untuk membangun koalisi untuk mencalonkan. Karena Gerindra kan waktu itu nggak cukup kursinya. Kita hanya punya 15, padahal kita butuh 22 kursi. Dan saya ditugaskan,” kata Sandiaga Uno .
Sejak itu Sandiaga Uno mulai membangun. Singkat cerita, akhirnya Sandiaga Uno hanya bisa meyankinkan PKS, karena ternyata partai lain punya calonnya sendiri-sendiri.
Menjadi dilematis, kata Sandiaga Uno, ketika itu Gerindra dan PKS menginginkan dirinya yang menjadi calon gubernur.
“Tapi karena saya lihat saya punya saingan 2 saingan yang super kuat, memiliki jaringan yang teramat dahsyat, dan punya jaringanyang melimpah, saya tawarkan varian baru ke pak Prabowo dan Sohibul Iman, bahwa untuk memastikan kita memiliki daya saing yang lebih, kita perlu tokoh baru, dan itu yang saya bawa Anies Baswedan. Saya bawa Anies Baswedan, saya perkenalkan, karena tadi satu topik yang saya nggak bisa, pendidikan.karena saya yakin 3 isu ini konsisten,” ujar Sandiaga Uno.
Ketika itu Prabowo Subianto sempat kaget karena justru Anies Baswedan yang menjadi calon Gubernur,dan Sandiaga Uno justru menjadi wakil Gubernurnya.
“Saya yang menawarkan Pak Anies menjadi nomorsatu. Kan nggak pantes mantan menteri menjadi wakil gubernur,” kata Sandiaga Uno.