BREAKING NEWS LAMPUNG

Tanggapi Pendemo, Pihak Go-Jek Lampung Beri Jawaban

Namun, Go-Jek Lampung tidak bisa memberi kepastian kepada driver lantaran yang membuat aturan adalah manajemen pusat.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Hanif Mustafa
Manajemen Go-Jek Lampung menemui pendemo, Kamis, 9 Agustus 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Manajemen Go-Jek Lampung akhirnya menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan driver Go-Car di kantor Go-Jek di Jalan M Husni Tamrin, Gotong Royong, Tanjungkarang Pusat, Kamis, 9 Agustus 2018.

Namun, Go-Jek Lampung tidak bisa memberi kepastian kepada driver lantaran yang membuat aturan adalah manajemen pusat.

"Kami sempat berkomunikasi dengan pihak pusat, dan bisa memberikan kepastian tanggal 13 Agustus 2018. Keputusan seperti apa yang diberikan oleh pihak manajemen, kami belum tahu. Itu yang bisa saya sampaikan," ujar Adek, perwakilan Go-Jek Lampung, di hadapan para demonstran.

Sebelumnya diberitakan, para driver Go-Car mengancam menghapus aplikasi apabila negosiasi untuk menaikkan insentif gagal.

Baca: Demo Driver Go-car, Driver Go-jek Tetap Layani Penumpang

Hal ini dikemukakan oleh koordinator lapangan Var dalam aksi demonstrasi driver Go-Car di kantor Go-Jek di Jalan M Husni Tamrin, Gotong Royong, Tanjungkarang Pusat, Kamis, 9 Agustus 2018.

"Sebenarnya kalau negosiasi gagal, ancamannya sudah berjalan. Aplikasi (Go-Car) itu paling takut aplikasinya gak kepakai. Karena darahnya perusahaan aplikator ini kan aplikasi dipakai. Jadi hari ini kami lakukan untuk aplikasi driver dihapus di akun mitra," seru Var.

Selanjutnya, kata Var, pihaknya juga melakukan aksi lanjutan dengan melakukan kampanye kepada para customer untuk tidak order Go-Car.

"Kan kalau driver Go-Car sedikit yang makai, penumpang gak bakal dapat driver, orang buru-buru nyari driver gak ada, ya langsung hapus aplikasi penumpangnya, karena gak bisa ngorder," tegasnya.

Dengan berapi-api, Var pun mengaku akan menghajar aplikator dengan akun aktif untuk memberi rating buruk di PlayStore.

"Itu ngaruh, karena itu darahnya aplikator itu mitra. Kalau mitranya gak ada, mati aplikatornya," bebernya.

Var pun mengaku hal ini dilakukan karena aplikator Go-Jek dirasa menerapkan skema baru yang yang tidak berpihak.

Baca: BERITA FOTO: Ratusan Driver Go-car Geruduk Kantor Go-jek

"Go-Car hadir dengan menawarkan kesejahteraan, membuka lapangan pekerjaan, memberikan tambahan penghasilan bagi teman-teman yang dirasa bukan cuma tambahan. Tapi, kalau konsen di sini bisa menjadi penghasilan pokok dan itu kami rasakan dari awal-awal dulu,” jelas Var.

”Tapi, dimulai bulan Februari akhir, dunia mulai berubah. Dari 12 trip ke 15 trip dan penurunan insentif, dari Rp 300 ribu ke Rp 160 ribu. Pas lagi 12 trip saja kami kesusahaan. Sementara sekarang 15 trip," jelas Var.

Var membeberkan, insentif adalah pendapatan utama para driver. Karena pendapatan dari penumpang tidak menutupi kebutuhan.

"Kalau dari penumpang itu hanya untuk biaya operasional. Ini dirasakan tidak manusiawi. Saya sudah berbicara banyak dengan pihak PT Karya Bangsa ini, menyampaikan hal sama. Tapi, memang sampai hari ini respon yang seperti kami inginkan belum dikabulkan," sebutnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved