Hari Ini Bakal Ada Aksi 138 Ojol Lampung Bersatu, Ini Tuntutannya
Hari ini rencananya akan ada aksi lanjutan para pengemudi ojek online (ojol) di Bandar Lampung, Senin (13/8/2018).
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
"Kalau promo sebelum OVO banyak penumpang, tapi saat ini malah berkurang, dan karena gara-gara ovo kami di PM (diputus mitra) maka tolong hapus ovo," kata Deni.
Tidak hanya itu, Deni juga menuntut adanya kejelasan insentif driver, yang mana selama ini selalu ditunda.
"Kelima kami minta adanya amnesti bagi rekan rekan kami yang di PM, masak gara-gara kesalahan kecil akun dibekukan, keenam kami minta kalau ada pemutusan mitra untuk tidak secara sepihak, jadi tolong dikasih notifikasi dan suruh ke kantor agar jelas," sebutnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu Perwakilan Manajeman Grab Risa dihadapan massa mitra Grab mengaku akan mendengarkan dan mencatat tuntutan pada mitra.
"Tapi tidak ada keputusan hari ini, karena keluhan para mitra akan kami kirimkan ke pusat," tegasnya.
Masih kata dia, jawaban bisa besok atau minggu depan.
"Nanti kalau ada jawaban baru kami sampaikan melalui aplikasi atau perwakilan," tutupnya.
Atas jawaban itu, Deni pun mengaku mendapatkan kesepakatan dengan rekan sesama ojol mitra Grab untuk menunggu jawaban dari pihak Grab sampai hari Rabu 15 Agustus 2018.
"Kami bakal menunggu hingga hari rabu besok, kalau tidak kami akan datang dengan massa yang lebih besar," tutupnya.
25 Trip
Salah satu driver Grab, Toni, menuturkan mekanisme insentif yang diterapkan saat ini tak ubahnya seperti menekan para driver.
"Ini karena semua driver mengeluh, skema yang diterapkan saat ini membuat para driver gerah," sebutnya, 13 Agustus 2018.
Kata Toni, saat ini pihak Grab telah menerapkan aturan 25 trip dengan insentif Rp 100 ribu.
"Yang sebelumnya 20 trip dengan insentif Rp 115 ribu, 20 trip saja kami susah mencari penumpang, apalagi 25 trip, dari pagi sampai malam gak istirahat," katanya.
Untuk itu kata Toni, rekan rekannya berkumpul untuk meminta Grab bisa mengubah mekanisme tersebut.
"Ya kami ingin mekanisme tersebut bisa dirubah, dan kembali yang ke semula," tukasnya.