Sudah Tau Belum, Ternyata Beginilah Asal-usul Nama Indonesia

Kata tunggal 'Indonesia' telah menandakan jalan dan sejarah panjang yang rumit bagi bangsa ini.

Editor: Reny Fitriani
Indonesian Public Holiday
Ilustrasi pembawa bendera Indionesia 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pernahkan Anda berpikir bagaimana Indonesia bisa mendapatkan namanya?

Mungkin sulit untuk dijelaskan, sebab nama suatu negara bukanlah hal sederhana yang bisa diperoleh dalam waktu singkat.

Kata tunggal 'Indonesia' telah menandakan jalan dan sejarah panjang yang rumit bagi bangsa ini.

Semua ini berkaitan dengan perjuangan untuk kemerdekaan, identitas nasional, dan politik yang meyatukan berbagai ras dari seluruh wilayah dalam satu identitas bernama 'Indonesia'.

Baca: Deretan Paskibraka Cantik yang Dipercaya Membawa Bendera Pusaka, Mana Pilihan Kamu?

Sebelum membahas bagaimana Indonesia memperoleh namanya, jauh sebelum merdeka, banyak negara di dunia memanggil Indonesia dengan sebutan berbeda-beda.

Baca: Momen Mesra Prabowo-Titiek Berlanjut di Upacara HUT ke-73 RI Usai KPU RI

Orang-orang Cina misalnya, mereka menyebut Indonesia dengan sebutan Nan-hai, yang berarti kepulauan Laut Selatan.

Lalu, orang-orang dari India menyebutnya Dwipantara, sementara orang-orang Arab menyebutnya Jaza'ir al-Jawi, atau kepulauan Jawa.

Nama-nama tersebut merujuk pada suatu wilayah dengan kepulauan yang terbentang jauh nan luas.

Lain pula dengan Eropa, mereka punya cara pandang sendiri dalam menyebut Indonesia.

Sebagai sebuah tanah yang eksotis dan membentuk satu etinitas, mereka menyebutnya 'Hindia', atau terkadang disebut dengan 'Hindia Timur'.

Seiring perkembangan zaman, studi tentang budaya dan etnis pribumi di tanah tersebut, telah memunculkan persepsi baru.

Pencarian nama negara, dari sebuah kepulauan yang terbentang luas adalah upaya ilmiah yang mulai digagas.

Para sarjana Eropa, telah mengajukan nama-nama yang berbeda di surat-surat peneliitian  mereka.

Sebagian besar nama yang diberikan berkisar pada gagasan 'Hindia' dan 'pulau' dalam bahasa atau kata-kata yang berbeda.

Setelah bolak-balik memberi nama berbeda, George Samuel Windsor Earl, seorang etnolog Inggris, yang pertama kali menciptakan istilah 'Indunesia' ia memperkenalkannya ke dalam wacana ilmiah pada tahun 1850. 

'Indus' berasal dari 'Hindia' sementara 'nesia' adalah bahasa Yunani untuk 'pulau' (nesos). 

Kemudian, James Richardson Logan, seorang sarjana Skotlandia, menggantikan 'u' di 'Indunesia' dengan 'o', dan jadilah nama 'Indonesia'.

Sejak saat itu nama Indonesia mulai akrab dikenal banyak orang, meskipun pada saat itu, Indonesia masih terbagi dalam beberapa kerajaan dan etnis yang berbeda.

Meskipun waktu itu nama Indonesia telah lama berkembang, Belanda menolak nama tersebut, selama era kolonial, mereka bersikeras menyebutnya 'Hindia Belanda.'

Namun, selama gerakan kemerdekaan pada awal 1920-an, nama Indonesia mulau digaungkan kembali oleh orang-orang pribumi.

Para cendikiawan Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, mengusulkan untuk merangkul nama 'Indonesia' untuk menggantikan label yang diberikan Belanda pada tanah air mereka.

Hal itu semata-mata untuk menyatukan ratusan kelompok etnis pribumi, dengan sistem dan otoritas sosial mereka sendiri. 

Satu nama untuk mendefinisikan identitas dari seluruh wilayah dan lokalitas yang berbeda.

Hingga akhirnya para pemuda dari berbagai pulau dan kota mulai mendeklarasikan diri mereka sebagai pejuang kemerdekaan 'Indonesia'.

Mereka tergabung dalam wilayah konseptual  dengan membawa satu kesamaan nasib, yaitu sama-sama tertindas oleh bangsa Belanda.

Hingga akhirnya setelah berhasil memperoleh kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Semua wilayah ini mulai terlepas dari perbedaan budaya dan etnis mereka, orang-orang pribumi mulai bersatu dalam etinitas dan mengakui diri mereka sebagai Bangsa Indonesia. (Intisari-Online/Afif Khoirul M)

Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved