Iduladha 2018
Niat Puasa Arafah dan Nilai Pahala yang Bisa Didapat
keutamaan puasa Arafah bagi umat muslim yang melaksanakannya. Adapun, niat puasa Arafah sebagai berikut.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tak terasa, Hari Raya Iduladha 2018 akan dirayakan pada 22 Agustus 2018.
Hari Raya Iduladha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
"Dari pelaku rukyatul hilal di 33 provinsi minus NTB, dilaporkan sampai dengan sidang isbat ini berlangsung dari 29 titik tidak satupun menyaksikan hilal," kata Amin.
Hari Raya Idul Adha juga dikenal dengan Hari Raya Haji.
Karena saat itu, kaum muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji, sedang melaksanakan rukun haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.
Baca: Keutamaan dan Niat Puasa Arafah Sebelum Iduladha
Baca: Niat Puasa Tarwiyah dan Niat Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Iduladha
Selain itu, Hari Raya Idul Adha juga dinamakan Idul Kurban.
Umat muslim diberi kesempatan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan kurban.
Jelang Idul Adha 2018, umat muslim sebaiknya mengetahui ibadah sunah yang dianjurkan untuk dilakukan.
Satu di antaranya adalah puasa Arafah.
Niat Puasa Arafah
Puasa Arafah dilakukan satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Puasa sunah tersebut dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Pada tanggal tersebut, umat muslim yang melaksanakan ibadah haji, sedang melakukan wukuf di padang Arafah.
Sedangkan, umat muslim yang tidak berhaji, dianjurkan untuk berpuasa.
Adapun, niat puasa Arafah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya, "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."
Berikut, keutamaan puasa Arafah bagi umat muslim yang melaksanakannya.
1. Dihapuskan dosa-dosa selama setahun penuh

Keutamaan puasa Arafah adalah dihapuskan dosa-dosa setahun yang telah lalu, dan dosa setahun yang akan datang.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra, "Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).
2. Pahala dilipatgandakan

Selain dihapuskan dosa-dosa, keutamaan puasa Arafah berupa amal-amal pada hari itu dilipatgandakan pahalanya.
Pelipatgandaan berlaku untuk amal pada siang hari maupun amal pada malam hari.
Hal tersebut berdasarkan hadis yang berbunyi, "Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah."
"Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan salat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan salat pada malam lailatul qadar." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
3. Hari Raya Iduladha

Berkah dari puasa Arafah adalah akan datangnya Hari Raya Idul Adha.
Mengingat, Hari Raya Idul Adha merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam.
4. Disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)

Salah satu bagian dari Keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah disyariatkannya ibadah udhiyah.
Yaitu, menyembelih hewan kurban.
Hewan kurban bisa berupa unta, sapi, atau kambing yang dimulai pada 10 Dzulhijjah.
Niat Puasa Tarwiyah
Sebelum melaksanakan puasa Arafah, umat muslim juga dapat menunaikan puasa Tarwiyah.
Puasa Tarwiyah dilakukan sebelum puasa Arafah, yaitu pada 8 Dzulhijjah.
Adapun, niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Selain puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, ibadah sunah lain yang dapat dikerjakan umat muslim adalah puasa dari tanggal 1-7 Dzulhijjah.
Niat puasa Dzulhijjah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya, "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Keutamaan puasa Dzulhijjah berbeda setiap harinya.
Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
Maka sebelum Idul Adha 2018 tiba, ada baiknya umat muslim melaksanakan puasa sunah untuk menambah pahala. (tribunstyle/tribuntimur)