Jawaban Menteri Susi Dituduh Makan Duit Rakyat Miskin
Jawaban Menteri Susi Pudjiastuti Dibilang Tak Sholat dan Makan Duit Rakyat Miskin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dapat komentar tak mengenakan dari seorang netizen di hari Idul Adha ini.
Hal ini diungkap Susi lewat akun resmi Twitternya, Rabu 22 Agustus 2018.
Berikut ini unggahan lengkapnya.
Baca: Deretan Seleb Kenakan Busana Muslim dan Mukena pada Idul Adha 2018, Siapa Paling Cantik?
Tumben si Jago Udud Bibir Item Solat bs ga? Rakyat tdk Yakin si Jago Udud bs Solat.. Kerjan di Kabibet apa sih? Cm Perintah Tunjuk ke Polising yg Kerja, lah Ente lht Pantai se Indon Kotor 4 th baru di bersihkan, makan Gaji Pajak Rakyat Miskin Haram Atuh coyy..tul ga..
Akun Murkamad Berkah tak percaya Susi melaksanakan salat. Bahkan dia menghina bibir menteri wanita Jokowi itu dan menyebutnya makan duit rakyat.
Baca: Lagi Ibadah Haji, Asri Welas Rajin Unggah Video dan Foto di Instagram, Ini Kabar Terbarunya
Lalu apa tanggapan Susi?
Dia mendoakan sang penghina tersebut diberi pahala yang setimpal dengan ibadahnya.
Diketahui, Susi menunaikan salat Idul Adha di Desa Tanjung, Lombok Utara, NTB. Seusai salat, Susi menyerahkan 1 ekor sapi, 7 ekor kambing, ikan kaleng, hingga baju bekas layak pakai kepada warga.
"Setelah melaksanakan shalat Id, MKP @susipudjiastuti bersama Kepala BKIPM @rinajanwar2201 menyerahkan bantuan kepada masyarakat Dusun Sorong Jukung berupa 1 ekor sapi, 7 ekor kambing serta terpal, selimut, ikan kaleng dan baju bekas layak pakai. Semoga bermanfaat," tulis akun Twitter Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (@HumasBKIPM).
Tenggelaman 125 kapal pencuri ikan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memimpin penenggelaman 125 kapal pencuri ikan di 11 lokasi berbeda di Indonesia, Senin (20/8/2018).
Susi secara simbolis memimpin penenggelaman kapal serentak di seluruh Nusantara di Perairan Kema di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Secara simbolik, enam kapal ditenggelamkan secara bersamaan oleh petugas Kejaksaan Negeri (Kejari) Bitung dengan cara dibocorkan lambung kapalnya atau dipotong-potong perlahan.
Sementara itu, sembilan kapal lainnya sudah ditenggelamkan duluan.
15 nama kapal yang ditenggelamkan di Perairan Kema, yaitu KM Solavide, KM Camar, FB Jharred, FB Ca Jebo, KM Alvin Troy, KM Alvin Troy, FB Jan Jade, FB PMC-26, FB Vient 06, FB Gileye, QNC 90271.TS, KM Divine, KM Gracia, KM Citra 08 Filipina dan KM Kury Guava Filipina.
"Kami menenggelamkan 125 kapal di sebelas titik di Indonesia sebab satu kapal belum siap ditenggelamkan," ujar Susi, Senin.
Dia mengatakan, penenggelaman kapal harus menjadi bagian penting dalam rangka melakukan satu peningkatan hukum yang akan membuat aparat hukum dihormati.
"Tidak boleh hanya karena beberapa pejabat atau opini segelintir orang sehingga keputusan yang sudah inkracht menurut hukum dipertanyakan atau dicibir atau di-bully," ujarnya.
Dia mengatakan, penenggelaman kapal juga dilakukan demi menjaga kedaulatan sumber daya laut kita dan kehormatan negara dan bangsa Indonesia.
"Ini bukan hanya sekadar gaya-gayaan, tidak boleh, sebab itu amanah undang-undang dan setiap warga negara dan pejabatnya tidak perlu mempertanyakan," tegasnya.
Sebab menurut Susi, itu juga merupakan integritas dari bangsa Indonesia.
"Tanpa penenggelaman kapal tidak mungkin ilegal fishing dihentikan," tutur dia.