Benarkah Diet Keto Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung? Simak Penjelasan Ahli Kardiologi

Diet keto banyak mengandung lemak jenuh yang berasal dari protein nabati seperti daging dan telur.

Editor: Reny Fitriani
hsph.harvard.edu
Benarkah diet keto mempengaruhi kesehatan jantung? 

Laporan wartawan Grid.ID, Andriana Oky

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Diet keto menjadi salah satu diet yang populer selama beberapa tahun terkahir.

Diet ini digunakan sebagai sarana untuk menurunkan berat badan tanpa menghindari makanan seperti daging dan keju.

Tapi, diet keto banyak mengandung lemak jenuh yang berasal dari protein nabati seperti daging dan telur.

Baca: Pakai Baju Begini, Sandiaga Uno Sebut Gaya Pakaian Siwon Suju Mirip Dirinya dan Prabowo

Kandungan lemak jenuh yang berlebih pada umumnya bisa berbahaya bagi kesehatan jantung seseorang.

Lalu, apakah diet keto itu berarti berbahaya bagi kesehatan jantung?

Untuk mendapatkan jawabnnya, yuk simak penjelasan berikut.

Dalam diet keto, semua makanan dengan jenis lemak jenuh diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Baca: Begini Mekanisme Nonton Penutupan Asian Games 2018 di GBK, Live Streaming SCTV

Karena lemak jenuh ini menjadi pengganti karbohidrat yang berperan sebagai bahan bakar tubuh.

Mulai dari susu kaya akan lemak, daging merah dan produk hewani lainnya menjadi sumber lemak tak jenuh.

Tapi, lemak tak jenuh diketahui bisa menjadi mikronutrien yang bisa merusak kesehatan jantung jika dikonsumsi berlebihan.

American Heart Association merekomendasikan agar kamu tidak boleh mengonsumsi lebih 13 gram lemak jenuh per hari.

Lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan kolesterol jahat.

Ada dua orang ahli kardiologi yang mengungkapkan penjelasan mereka.

Seorang kardiolog, Luiza Petre, MD menjelaskan bahwa bukan lemak yang menyebabkan obesitas dan risiko penyakit jantung, melainkan asupan gula yang jauh lebih berbahaya.

Di sisi lain, ahli kardiologi lain, Jennifer H. Haythe MD mengungkapkan bahwa mengonsumsi mantega dan segala jenis daging tidak dianjurkan untuk kesehatan jantung.

Tapi, menurut Dr. Haythe, mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol itu tidak selalu mempengaruhi kolesterol darah.

Ia menjelaskan bahwa faktor genetik memiliki peran lebih besar dalam proses peningkatan kolesterol.

Menurut mereka, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi cukup 10 persen lemak jenuh per harinya untuk menjaga kesehatanmu.

Karena diet keto sangat rendah karbohidrat, sehingga asupan gula menjadi rendah, maka diet keto cukup baik untuk kesehatan jantung.

Diet keto sendiri adalah jenis diet yang tinggi lemak, dan tidak semua lemak berbahaya.

Dr. Petre menjelaskan bahwa ada 3 jenis lemak yakni, lemak trans, lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

Lemak trans adalah lemak jahat yang wajib dihindari, dan lemak tak jenuh yang dianggap sebagai lemak nabati yang baik bagi jantung.

Adapun lemak jenuh, yang ditemukan dalam produk hewani dan beberapa minyak seperti minyak kelapa dan zaitun.

Kesimpulan akhirnyanya adalah diet keto tidaklah selalu buruk untuk kesehatan jantung.

Cukup memperhatikan asupan lemak tak jenuh sebanyak 10 persen per hari akan jauh lebih baik. (*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved