Mahasiswa Ramai Coba Parkir Terpadu Unila di Seberang Masjid Al-Wasi'i
Parkir liar di lingkungan kampus Unila perlahan berkurang. Mahasiswa mulai menggunakan parkir terpadu.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG EKA AHMAD SHOLICHIN
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Parkir liar di lingkungan kampus Universitas Lampung perlahan berkurang. Banyak mahasiswa mulai memanfaatkan lahan parkir terpadu yang berlokasi di seberang Masjid Al-Wasi'i dan Wisma Unila, bagian depan sebelum memasuki lingkungan kampus.
Penerapan parkir terpadu itu merupakan bagian dari solusi pihak kampus atas maraknya parkir liar dan tidak tertibnya kendaraan di lingkungan kampus.
Baca: Parkir Liar Marak di Unila meski Sudah Ada Rambu Larangan Parkir
Uji coba parkir terpadu ini berlangsung pada Senin (3/9/2018) lalu.
"Untuk ketertiban kendaraan di dalam kampus yang semakin padat, maka perlu penataan, yaitu melalui parkir terpadu. Parkir terpadu yang kami jalankan ini masih masa percobaan. Kami akan lihat seberapa jauh efektivitasnya," kata Kepala Bagian Hukum Tata Laksana Barang Milik Negara Rektorat Unila Yodhi Ramadani, Rabu (5/9/2018).
Yodhi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Pengamanan (Satpam) Unila untuk penjagaan parkir terpadu.
"Untuk penjagaan kendaraan di parkir terpadu, sudah kami koordinasikan dengan pihak keamanan kampus," ujarnya.
Pantauan Tribun Lampung, Rabu, animo mahasiswa memanfaatkan parkir terpadu itu cukup tinggi.
Ratusan sepeda motor memadati area parkir dengan penjagaan beberapa satpam.
Parkir liar di lingkungan kampus pun tampak mulai berkurang.
Seperti di depan Taman Beringin Cinta serta Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Berdasarkan pemberitaan Tribun sebelumnya, parkir liar marak, bahkan di dekat rambu larangan parkir.
Siti, mahasiswi FKIP Unila, menyatakan dukungannya atas penerapan parkir terpadu.
"Dengan adanya parkir terpadu, parkiran yang sebelumnya semrawut bisa lebih tertata," katanya.
Lokasi parkir terpadu, menurut Siti, sangat luas untuk menampung banyaknya kendaraan yang biasanya masuk ke lingkungan kampus.
"Jadi, selain memanfaatkan kantong-kantong parkir yang sudah ada, kemudian tambah lagi lahan parkir terpadu, mudah-mudahan ke depan perpakiran di kampus ini lebih tertata dan lebih tertib," harapnya.
Aturan Angkutan Online
Selain menerapkan parkir terpadu, pihak kampus juga menerapkan aturan lain.
Seperti, tidak membolehkan angkutan online masuk ke lingkungan kampus yang membuat arus lalu lintas menjadi padat.
"Untuk angkutan aplikasi online, tidak boleh masuk," ujar Kabag Hukum Tata Laksana Barang Milik Negara Rektorat Unila Yodhi Ramadani.
Meskipun demikian, dari pantauan Tribun, banyak angkutan online khususnya sepeda motor masih lalu lalang di seputaran kampus Unila.
Pengemudi ojek online menaikkan dan menurunkan penumpang di lingkungan kampus.
Empat Bus Gratis
Lantas, bagaimana memasuki lingkungan kampus jika harus memarkir kendaraan di parkir terpadu?
Pihak Unila telah menyiapkan empat unit bus untuk antar jemput.
Armada bus itu akan melayani sivitas kampus, baik mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan.
"Sebanyak empat unit bus Unila siap mengantar dan menjemput mahasiswa di lingkungan kampus. Waktunya setiap 10 menit," kata Kabag Hukum Tata Laksana Barang Milik Negara Rektorat Unila Yodhi Ramadani.
Adapun rutenya mulai dari titik awal parkir terpadu menuju arah Fakultas Pertanian.
Kemudian berlanjut ke arah Perpustakaan Unila, lalu menuju arah Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi.
"Selanjutnya, bus berjalan ke arah Fakultas Hukum dan FKIP. Kemudian ke Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA, hingga kembali lagi ke titik penjemputan di parkir terpadu," urai Yodhi.
Pelayanan bus akan berjalan secara berkelanjutan, khususnya dari pihak pengemudi.
Ini berdasarkan hasil rapat pimpinan mulai dari wakil rektor II, wakil rektor III, wakil dekan II dari semua fakultas, sampai pihak satpam.
"Operasional mulai pukul 06.30 sampai 17.30 WIB. Saat jam istirahat, bus tetap jalan. Driver-nya bergantian," papar Yodhi.
"Sementara untuk Sabtu dan Minggu, operasional bus ini libur," imbuhnya seraya memastikan layanan bus ini gratis.
Beberapa mahasiswa Unila menanggapi positif dengan beroperasinya bus di lingkungan kampus.
"Sangat setuju dengan tersedianya bus antar jemput seperti ini. Dengan begini, bisa turut mewujudkan 'go green' di lingkungan kampus hijau ini," tutur Yogi, mahasiswa FISIP.
Mahasiswa lainnya, Alfin, memberi saran agar pelayanan bus bisa lebih baik ke depannya.
Ia berharap waktu penjemputan tidak lama.
"Dan supaya lebih tertib dan enggak semrawut, sebaiknya ada halte bus di beberapa titik," katanya.
---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video