Lewat Video, Ustaz Abdul Somad Beberkan Alasan Membatalkan Ceramah
Lewat Video, Ustaz Abdul Somad Beberkan Alasan Batalkan Ceramah di Beberapa Daerah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ustadz Abdul Somad, memberikan penjelasan lengkap alasannya yang melatarbelakangi keputusannya membatalkan ceramah karena dugaan intimidasi di beberapa daerah di Pulau Jawa.
Penjelasan batalnya ceramah di beberapa daerah karena dugaan intimidasi disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam sebuah dialog kecil dengan sejawatnya dari Aceh, Tgk Fadhil Rahmi Lc MA.
Dialog antara Ustadz Abdul Somad berlangsung dalam mobil itu direkam dalam bentuk video dan kemudian diupload oleh Fadhil Rahmi --Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh-- ke akun Instagram dan Youtube miliknya.
Baca: Al Ghazali dan Alyssa Daguise Diminta Segera Menikah Gara-gara Unggah Foto Ini
Dalam video berdurasi 4 menit 56 detik itu, Ustaz Abdul Somad menyampaikan sejumlah alasan yang melatarbelakangi pembatalan jadwal ceramah di beberapa daerah di Pulau Jawa.
“Ana maunya datang dari airport ke rumah jamaah atau ke hotel syariah, kita datang pengajian dengan (diiringi) rebana, shalawat. Jadi tenang, hati kita yang menyampaikan (ceramah) menjadi damai,” kata dai yang akrab disapa UAS ini mengawali penjelasannya.
Ustaz Somad mengatakan, keputusannya membatalkan seluruh agenda dakwah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, bermula ketika panitia dakwah di Kudus, Jawa Tengah secara mendadak membatalkan dakwahnya.
Baca: Begini Nasib Warga Bandung yang Rumahnya Terkepung Tetangga, Menyedihkan Sekali
Rencananya, dakwah di Kudus ini berlangsung pada tanggal 17 Juli 2018.
Menurutnya, pembatalan jadwal ceramah di Kudus ini karena ada pihak yang mencoba mengganggu
Setelah itu, lanjut Ustadz Abdul Somad, dirinya mengisi ceramah di Grobongan, Jawa Tengah.
Acara malam itu berlangsung lancar.

Namun Ustadz Abdul Somad (UAS) mengaku kaget karena keesokan harinya, dia mendapatkan informasi dari panitia bahwa pada malam dia berceramah ada beberapa orang yang ditangkap oleh polisi karena mencoba mengganggu kegiatan.
“Padahal acaranya cuman haul, cerita tentang masalah bagaimana kematian, kirim doa, membahas khilafiyah tentang yasinan, tentang tahlilan, itu-itu saja,” ungkap Ustaz Somad.
“Kita bukan cerita masalah revolusi, masalah politik, enggak ada cerita-cerita itu,” tambahnya.
Penelusuran Serambinews.com, kehadiran Ustazd Abdul Somad ke Grobogan dalam rangka Haul KH Hasan Anwar, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (17/7/2018).
KH Hasan Anwar adalah salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah yang juga Pahlawan Pejuang Kemerdekaan RI. Beliau gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.
Ustaz Abdul Somad melanjutkan, selain peristiwa di Kudus dan Grobogan, penolakan terhadap dirinya juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
UAS mengatakan, dirinya sama sekali tidak menyangka jika kehadirannya di Jawa Tengah juga mendapat penentangan dari beberapa kalangan.

Karena, kata Ustadz Abdul Somad, saat dirinya bertanya, panitia mengatakan tidak ada masalah apa-apa.
“Ternyata begitu sampai di airport (bandara), (ada) bapak-bapak dari TNI dari polisi, kemudian Pemuda Pancasila, dan FPI,” ujarnya.
Ustadz Abdul Somad pun berterima kasih kepada semua pihak tersebut, karena datang untuk mengawal dan mengamankan kehadirannya.
Hanya saja, kata UAS, suasana tersebut membuat dirinya merasa tidak nyaman.
“Kita ini kan mau ngaji, bukan mau perang,” ujarnya.
Terakhir, lanjutnya, peristiwa hampir serupa juga terjadi di Jepara, Jawa Tengah.
Rentetan perstiwa tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, membuat dirinya merenung.
“Jadi kita colling down dulu, ambil masa tenang dulu, maka Ana ambil kesimpulan September, Oktober, November, Desember, kita bertenang dulu, khususnya untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, karena itu yang ada beberapa masalah,” ujarnya.
“Kita bukan mau action show of force, menunjukkan kekuatan, telepon bapak-bapak TNI, telepon dari kepolisian, telepon sahabat-sahabat dari Pemuda Pancasila, telepon dari aaa.. Kita enggak gitu, kita maunya datang, aman, damai hati ini menyampaikan, tenang. Itu berpengaruh bagi kita yang berceramah,” beber Ustadz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad pun merasa heran dengan penolakan dari beberapa pihak itu.
Pasalnya, kata Ustadz Abdul Somad (UAS), dalam setiap ceramahnya tidak pernah menyerang pihak mana pun.
Melainkan hanya mengangkat tiga hal pokok untuk memperkuat kehidupan ummat, yaitu cerdas pendidikan masukkan anak ke pesantren, cerdas ekonomi belanja ke warung muslim dan membangkitkan enterprenuer, serta yang terakhir cerdas politik memilih pemimpin yang peduli.