Tribun Kampus
Peringkat Universitas Lampung Melorot Wakil Rektor Anggap Wajar, Begini Alasannya
Universitas Lampung mendapat kado negatif pada peringatan Dies Natalis atau Hari Ulang Tahun yang ke-53.Peringkat melorot.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Universitas Lampung mendapat kado negatif pada peringatan Dies Natalis atau Hari Ulang Tahun yang ke-53.
"Kado" tersebut berupa penurunan peringkat dalam jajaran universitas se-Indonesia. Rangking Unila turun tiga strip, dari posisi 18 ke posisi 21.
Penurunan peringkat Unila itu merujuk catatan Kementerian Risek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Wakil Rektor I Unila Bujang Rahman menyampaikannya di ruang rapat rektor, lantai 2 Gedung Rektorat Unila, Senin (17/9).
"Pada usia 53 tahun ini, Unila mengalami penurunan peringkat. Tadinya, dari catatan Kemenristek Dikti, Unila rangking 18. Sekarang jadi rangking 21," kata Bujang kepada awak media.
Pihaknya menganggap wajar terjadinya penurunan peringkat Unila dalam jajaran universitas se-Indonesia.
Baca: Unila Dapat Bantuan 10 Unit Bus dari Pemkot dan Pemkab di Lampung
Pasalnya, jelas Bujang, Unila sedang mengupayakan peningkatan kualitas ke taraf internasional.
"Kami sekarang menuju kampus yang siap bersaing ke kancah internasional. Sebelumnya, kami masih mengupayakan renstra (rencana strategis) lokal dan nasional," ujar Bujang.
"Jadi, sangat wajar jika peringkat Unila turun," imbuhnya.
Dengan upaya peningkatan kualitas ke taraf internasional ini, pihaknya berharap Unila sudah mampu bersaing di tingkat internasional pada tahun 2019 mendatang.
"Termasuk nantinya persaingan penerimaan mahasiswa baru. Unila juga akan membuka untuk mahasiswa asing yang ingin belajar di sini," kata Bujang.
Selain faktor upaya peningkatan kualitas ke taraf internasional, menurut Bujang, faktor lain menurunnya peringkata Unila adalah jumlah mahasiswa.
Pada penerimaan tahun 2018 ini, jelas dia, jumlah mahasisawa kampus hijau sebanyak 5.103 orang.
"Berbeda dari tahun (2017) lalu, ada 5.300 mahasiswa baru. Jadi, walaupun prodinya (program studi) bertambah, tapi daya tampung menurun. Rasio dosen juga semakin ketat, dengan harapan Unila ingin menjadi berkualitas," paparnya.
Sementara merujuk pemeringkatan oleh 4 International Colleges and Universities (4ICU) Uni Rank, peringkat Unila juga turun.
Dalam pemeringkatan yang mendasarkan pada tingkat kepopuleran situs perguruan tinggi di dunia ini, Unila turun satu strip ke posisi 13 dari sebelumnya posisi 12.
DIES Natalis Ke-53 Unila mengambil tema "Penguatan Inovasi Digital".
Kegiatan- kegiatan dalam Dies Natalis kali ini bertujuan menumbuhkan jiwa inovasi digital bagi seluruh sivitas akademika kampus hijau.
Baca: Layanan Bus Unila, Mahasiswa Beri Saran Ada Halte di Beberapa Titik
"Sesuai temanya, digital, Unila mencoba mengangkat digitalisasi aksara Lampung. Ini adalah hal unik, sekaligus cara kita mengenalkan Lampung lebih luas," kata Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Warsito yang juga penanggung jawab Dies Natalis Ke-53 Unila, Senin (17/9).
Khusus Dharma Wanita Unila, jelas Warsito, ada pelatihan dan perlombaan berupa pembuatan kartu ucapan online.
Pihaknya juga mengadakan kegiatan safety management (pengelolaan keselamatan) dengan latar belakang kerawanan bencana sosial di Lampung.
"Pada 22 September akan berlangsung jalan sehat di lapangan sepak bola, dengan peserta warga dan alumni Unila. Kami menyediakan hadiah menarik bagi para peserta, yakni dua unit kendaraan bermotor, dan banyak lainnya," papar Warsito.
Selain itu, ada pula Lomba Cepat Tepat Ilmu Pengetahuan Sosial (LCT IPS) serta Olimpiade Sains yang pesertanya berasal dari pelajar di Lampung.
Nantinya, juara pertama hingga keempat dari ajang ini bisa masuk Unila tanpa tes.
"Ini sudah berjalan dari tahun sebelumnya. Ini upaya Unila untuk memberi kesempatan agar masyarakat Lampung bisa berkuliah di kampungnya sendiri," ujar Warsito.
Perlu Perbaikan
Beberapa mahasiswa Unila menyayangkan turunnya peringkat Unila dalam jajaran universitas se-Indonesia.
Fini, misalnya, menilai perlu adanya perbaikan agar peringkat Unila kembali naik.
"Sayang sekali ya peringkat kampus kami turun. Kalau turun, berarti perlu ada perbaikan supaya naik lagi," katanya.
Menurut Fini, kondisi yang membutuhkan perbaikan seperti kebersihan dan kenyamanan pada fasilitas penunjang.
Baca: Mahasiswa Ramai Coba Parkir Terpadu Unila di Seberang Masjid Al-Wasii
"Mungkin dari kenyamanan dan kebersihan. Di satu gedung ada beberapa kelas, tapi toiletnya cuma 1-2 saja," ujarnya.
Sementara Dwi, mahasiswa lainnya, mempertanyakan turunnya peringkat Unila justru di tengah persaingan menuju taraf internasional.
"Yang jadi pertanyaan, kenapa malah turun kalau mau bersaing ke kancah internasional? Bagaimana mau bersaing ke kancah internasional kalau untuk tingkat nasional saja turun dari peringkat 18 ke peringkat 21?" tukasnya.
Dengan penurunan peringkat tersebut, menurut Dwi, perlu ada perbaikan seperti pada sarana dan prasarana atau kondisi lainnya.
"Yang namanya turun peringkat, tentu perlu koreksi supaya lebih baik lagi ke depan," katanya. (eka)
Baca: Temukan Bayi 1,5 Bulan Terpapar Rubella, Begini Fakta yang Terjadi Terhadap Sang Ibu