Di ILC TV One, Ustaz Haikal Hassan Jelaskan Video soal Cawapres yang Seharusnya Tak Diketahui Publik
Haikal Hassan mengatur strategi Pilpres 2019 terekam video dan bocor ke publik. Video itu kemudian diputar ulang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Momen saat Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Haikal Hassan mengatur strategi Pilpres 2019 terekam video dan bocor ke publik.
Video itu kemudian diputar ulang di acara Indonesia Lawyer Club (ILC), yang dipandu Karni Ilyas pada Selasa 18 September 2018.
Di video berdurasi sekitar satu menit itu, Haikal Hassan terlihat sedang menjabarkan rencananya soal pemilihan pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Baca: Selama Ini Bungkam! di ILC Ustaz Haikal Hassan Akhirnya Buka-bukaan Video Viralnya soal Cawapres
Baca: Terungkap di ILC, Habib Rizieq Shihab Ternyata Saat Ini Dicekal tak Bisa Keluar dari Arab Saudi
Karni Ilyas, pemandu ILC, lantas meminta komentar dari Haikal Hassan terkait video itu.
Lama bungkam, akhirnya Haikal Hassan mengakui ia memang sosok di video tersebut.
"Itu saya dan bajunya masih saya," ucap Haikal Hassan dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube ILC.
"Emang saya bukan orang lain emang kita, kita kan enggak punya kembaran," tambahnya.
Haikal Hassan mengatakan, kala itu, dirinya berbicara atas nama pribadi.
"Tapi saya ngomong itu atas nama pribadi," jelas Haikal Hassan.
Ia juga mengakui bahwa di video itu, dirinya memang tengah menyusun strategi soal pemilihan calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto.
Menurut Haikal Hassan, ia tak pernah menyampaikan kepada publik atau GNPF terkait isi dari video tersebut.
Maka dari itu, Haikal Hassan memuji kehebatan penyebaran informasi saat ini.
Baca: Tampil di ILC TV One, Ustaz Haikal Hassan Bikin Farhat Abbas Terdiam
Sehingga, video tersebut dapat bocor dan menjadi konsumsi khalayak ramai.
"Yang sedang menyusun strategi, penyebaran informasi hebat sekali hingga itu bocor, dan saya tidak pernah menyampaikan itu pada publik," jelas Haikal Hassan.
"Walaupun status saya sebagai penasihat," tambahnya.
Penelusuran TribunJakarta.com di video yang beredar tersebut, Haikal Hassan yang tengah makan tampak meminta rekan-rekannya untuk menggaungkan pendamping Prabowo di Pilpres 2019 adalah seorang ulama.
"Prabowo mesti ulama, Prabowo-ulama terus gaungkan di situ," ucap Haikal Hassan.
Hal tersebut, menurut Haikal Hassan, bertujuan agar kubu Jokowi memilih pendamping yang juga berasal dari kalangan ulama.
"Supaya pihak sono pasti bakal mesti ulama gitu," kata Haikal Hassan.
Di video tersebut juga terungkap, alasan Prabowo mengumumkan pendampingnya seusai Jokowi.
"Ntar begitu dia ulama, calon kita yang asli baru kita tampilkan," ucap Haikal Hassan santai.
Tak berkutik
Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan TV One menghadirkan perdebatan seru.
Penasihat GNPF, Ustaz Haikal Hassan melakukan skak mat terhadap salah satu anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Farhat Abbas.
Haikal Hasan dan Farhat Abbas tampil sebagai narasumber di ILC TV One pada Selasa (18/9/2018) lalu.
Perdebatan seru tersebut bermula ketika Karni Ilyas meminta Farhat Abbas untuk bicara.
"Sebenarnya bukan nggak boleh ngomong, kalau mau ngomong ide semua orang sudah tahu karya Jokowi," kata Farhat Abbas.
Belum selesai bicara, Haikal Hassan kemudian menyela pembicaraan Farhat Abbas.
Sembari memegang ponsel, Haikal Hassan bicara soal status WhatsApp dari Farhat Abbas.
"Bang Farhat kita berteman di WA, Bang Farhat buat di WA Bang Farhat sendiri, pilih mereka masuk neraka, kan Bang Farhat sebar berarti," kata Haikal Hassan.
Farhat Abbas berdalih bahwasanya kata 'mereka' yang ditulisnya di status WhatsApp, tidak ditunjukkan pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kata mereka ini kan tidak menyebut Pak Prabowo, itu kan," katanya kembali dipotong.
"Lu ini aduuuhhh...," kata suara pembicara lain di ILC.
Kemudian, Haikal Hassan membacakan lengkap kalimat yang ada di status WhatsApp Farhat Abbas.
"Saya bacain yah, pilih Jokowi masuk surgawi, pilih mereka masuk neraka, anak kecil juga nggak boleh berkata begitu," kata Haikal Hassan.
"Sekarang Bang Farhat mengakui saja bahwa ini minta maaf saja," lanjutnya.
Farhat Abbas kemudian mengatakan bahwa dirinya sudah mengajukan permohonan maaf terkait statusnya tersebut.
"Saya sudah minta maaf," kata Farhat.
Haikal Hassan mengatakan bahwa saat ini soal status Farhat Abbas dianggap sudah selesai.
"Iya ini dianggap close, minta maaf dan jangan membawa-bawa surga dan neraka dalam pilkada," tutup Haikal Hassan
Diberitakan sebelumnya, Farhat Abbas mendapat teguran dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Masih lewat akun media sosialnya, Farhat Abbas kemudian menjelaskan soal maksud kalimat yang dilontarkannya soal Jokowi-Ma'ruf Amin.
Awalnya, Farhat Abbas mengunggah foto dirinya yang ditambah tulisan 'Jokowi adalah Presiden yang menuntun Indonesia masuk Surga'.
Unggahan tersebut diberikan keterangan, "Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga ! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! ( jubir-Indonesia)".
Wakil Sekertaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Amin Rajua Juli Antoni, menyayangkan pernyataan dari Farhat Abbas.
Raja Juli Antoni mengatakan akan memberi teguran pada Farhat Abbas.
"Kami akan memberikan teguran internal ke Bang Farhat. Ini bukan narasi Jokowi-Maruf," kata Raja Juli di Sekretariat TKN Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Rabu (12/9/2018) sebagaimana dilansir Kompas.com.
Raja Juli Antoni menegaskan bahwa tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin tak pernah memainkan isu yang menyangkut agama.
"Kami tak pernah memainkan isu agama, membangun sentimen primordial, apalagi mengaitkan ini dengan akhirat. Ini soal duniawi, kok," kata Raja.
Kita Tak Perlu Capek-capek Kampanye
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, Farhat Abbas, mendapat teguran dari Sekjen PKB yang juga masuk dalam tim kampanye Jokowi, Abdul Kadir Karding.
Menanggapi hal tersebut, dua politisi Demokrat, Renanda Bachtar dan Cipta Panca Laksana, memberikan komentar mereka melalui Twitter.
Renanda mengatakan jika pihaknya sebagai kubu yang berseberangan mengaku senang kehadiran jubir seperti Farhat Abbas.
"Kami senang jika orang spt ngabalin dan farhat direkrut Jokowi sbg Jubir. Mohon jika bisa ditambah lagi yang seperti mereka," tulis Renanda melalui Twitter @Renandabachtar, Kamis (13/9/2018).
Senada dengan Renanda, Cipta Panca juga mengungkapkan hal serupa.
Ia bahkan menyebut jika ada 10 orang seperti Farhat Abbas dan Ali Mochtar Ngabalin di kubu Jokowi-Maruf maka kubu Prabowo tak perlu capek-capek melakukan kampanye untuk menang.
"Setuju, kalau ada jubir seperti FA dan Ngabalin 10 orang aja, kita nga capek2 kampanye," tulis Cipta Panca melalui Twitter @Panca66.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Farhat Abbas meminta maaf terkait postingannya di Instagram pada Senin (10/9/2018) lalu.
Permintaan maaf Farhat Abbas tersebut disampaikan melalui akun Instagram miliknya, @farhatabbastv226.
Dalam postingannya, Farhat Mengunggah foto dirinya yang sudah ditambahi tulisan:
"Sehubungan dengan beredarnya pantun saya, saya ditegur sekjen PKB Pak Abdul Kadir Karding yth agar tidak menggunakan kalimat-kalimat yang membully.menghina calon Presiden.
Saya minta maaf atas pantun yang membuat sebgaian orang gagal paham,”
"Farhat Abbas Caleg DPR RI Partai PKB Dapil Jabar VI Depok Dan Kota Bekasi Berpantun Tapi dibalas Emosi harusnya balas dengan Pantun Juga Dong He he he ,,
Iklim Capres Semakin Memanas ! 2024 Gue Maju Capres Indonesia ! Sampai Jumpa," tulis Farhat Abbas pada captionnya.
Dilansir dari TribunWow.com, sebelumnya Farhat mengunggah foto dirinya yang sudah ditambahi tulisan: "Pak Jokowi adalah Presiden yang menuntun Indonesia masuk surga,"
Lalu pada caption foto tersebut ditambah tulisan "Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga ! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! ( jubir-Indonesia)," tulisnya.
---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video