Beri Ucapan Bela Sungkawa, Edy Rahmayadi Malah Dinyinyiri Netizen
Ucapan Bela Sungkawa Korban Gempa dan Tsunami, Edy Rahmayadi Malah Dinyinyiri Netizen
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gempa dan Tsunami melanda Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018.
Akibat bencana dahsyat ini, 384 orang dikabarkan meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.
Sejumlah tokoh pun mengucapkan duka cita.
Baca: Kisah Heroik Petugas Menara ATC Palu, Pandu Pilot Batik Air Terbang, Nyawa Sendiri Tak Tertolong
Termasuk Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi.
Pria yang juga menjabat Gubernur Sumatera Utara itu menyampaikan duka cita lewat akun resmi Twitter-nya, Sabtu 29 September 2018.
Doa Untuk Palu dan Donggala.
Saudara-saudara kita sedang tertimpa musibah mari kita menundukan kepala berdoa untuk keselamatan dan ketabahan. Amin.
Sayangnya pesan duka itu malah dinyinyiri netizen.
Pasalnya, mantan jenderal itu salah memakai foto peta bencana saat menyiarkan ucapan bela sungkawa atas bencana gempa dan tsunami, Palu dan Donggala.
Edy memasang foto peta gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca: Ahli Ungkap Penyebab Tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah
"Itu peta lombok pak," tulis akun @oknvkofznn di kolom komentar tweet Edy.
"Palu tapi petanya kok Jawa-Bali-NTB tuh," tulis @eryngga.
Selain Eddy, Jokowi, Prabowo, dan Sandiaga Uno juga mengungkapkan bela sungkawa melalui Instagram mereka.
Jokowi mengunggah foto dan menulis ajakan untuk mendoakan para korban gempa.
"Menjelang maghrib tadi, gempa bumi yang cukup keras mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dan terasa sampai ke daerah sekitarnya. Saya memantau dan menyiagakan seluruh jajaran pemerintah yang terkait untuk menghadapi segala kemungkinan pasca gempa bumi," tulis Jokowi di akun resminya, @Jokowi, Jumat (28/9/2018).
"Mari, mendoakan saudara-saudara kita di sana, semoga tetap tenang dan dalam keadaan selamat," lanjut Jokowi di tulisannya.
Prabowo juga mengunggah sebuah foto bela sungkawa ata gempa itu.
"Saya mengucapkan bela sungkawa atas bencana yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kami berdoa agar keadaan di Donggala segera aman, dan seluruh rakyat Palu dan Donggala di lindungi Allah SWT," tulis Prabowo di unggahannya.
Sandiaga juga mengunggah rasa bela sungkawa atas kejadian gempa bumi yang terjadi di Donggala Sulawesi Tengah.
Baca: Gempa Donggala dan Tsunami Palu, 48 Meninggal dan 356 Orang Luka-luka
Berbeda dengan Jokowi dan Prabowo, Sandiaga mengunggah video ucapan bela sungkawanya di Instagram-nya, @Sandiuno, Sabtu (29/9/2018).
Lewat video itu Sandiaga mengucapkan duka atas bencana alam yang menimpa di beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini.
"Dua Bulan lalu saudara-saudara kita di Lombok baru saja tertimpa musibah. Dan kita hari ini kembali berduka. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia berdoa untuk saudara-saudara kita di Donggala, Palu, Pamuju, dan Sulawesi Tengah sekitarnya diberikan kekuatan dan keselamatan," ucap Sandiaga lewat video yang diunggahnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) menyebut, kawasan Sulawesi Tengah (Sulteng) khususnya Kota Palu dan Kabupaten Donggala, merupakan daerah yang rawan dilanda gempa bumi dan tsunami.
Hal itu disebabkan karena daerah-daerah tersebut dilalui jalur sesar Palu Koro.
Jalur tersebut, menurut BNPB, merupakan jalur melintasnya gempa.
"Daerah Palu, Donggala, dan Sulawesi Tengah merupakan daerah yang rawan tinggi atau risiko tinggi terjadinya gempa bumi dan tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Sutopo mengatakan, gempa dan tsunami pernah beberapa kali terjadi di wilayah tersebut, misalnya di tahun 1927 dan 1968.
Di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, ada sejumlah daerah yang memiliki intensitas gempa di atas 6 MMI.
"Ketika wilayah digoncang gempa 6 MMI, biasanya bangunan-bangunan hancur, roboh seperti (gempa) di Lombok," ujar Sutopo.
Tercatat, ada sejumlah daerah di Kabupaten Donggala yang terdampak gempa dengan intensitas 6-8 MMI, seperti Kecamatan Balaesang, Banawa, Dampelas, Labuan, Sojol, Sindue, dan lainnya.
Sementara di Kota Palu, daerah yang terdampak gempa dengan intensitad 6-8 MMI di antaranya, Kecamatan Tatawa, Tataeli, Palu Barat, Selatan, Timur, dan Utara.
Daerah-daerah tersebut, diperkirakan memakan banyak korban jiwa pada gempa dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9/2018) kemarin.
Mengetahui sejumlah kawasan di Sulawesi Tengah masuk dalam zona merah karena dilalui jalur sesar Palu Koro, BNPB mengaku, telah banyak sosialisasi serta mitigasi terkait gempa dan tsunami kepada masyarakat sekitar.
"Sudah banyak sosialisasi, gladi, mitigasi untuk mengantisipasi gempa bumi," kata Sutopo.
Sejak gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.
Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.
Menurut data BNPB, hingga pukul 10.00 WIB jumlah korban meninggal di Kota Palu sebanyak 48 orang.
Sedangkan jumlah korban luka-luka mencapai 356 orang, dan ribuan rumah rusak.
Sementara itu, BNPB belum bisa menyampaikan jumlah korban terdampak gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala.
Sebab, hingga saat ini listrik di wilayah tersebut masih padam sehingga menghambat komunikasi.