Gempa Donggala Palu
Korban Tewas Gempa Donggala Palu Tembus 420 Orang, BNPB Sebut Tsunami Setinggi 6 Meter
Ribuan rumah, infrastruktur, dan fasilitas umum di Palu luluh lantak. Belasan ribu warga Kota Palu kini berada di posko pengungsian.
Selain itu, gelombang tsunami juga mengempaskan sejumlah kapal yang sandar di pelabuhan Palu.
Bahkan, kapal besar KM Sabuk Nusantara 39 sampai terlempar ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga.
"Ada kapal yang kebetulan sandar di pelabuhan terlempar kira-kira 70 meter," kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Sabtu.
Menhub menjelaskan kapal yang bersandar di pelabuhan milik PT Pelni (Persero), dan saat peristiwa tersebut terjadi tak ada orang di dalam kapal.
Teriakan di Reruntuhan
Sementara itu, proses evakuasi korban di Donggala mengalami banyak kendala.
Selain karena keterbatasan alat, aliran listrik yang terputus membuat petugas kesulitan menyisir korban gempa.
"Evakuasi mencari korban seperti ini tidak mudah, pertama kondisi kalau malam gelap gulita. Petugas banyak mendengar suara minta tolong, tapi nggak bisa kita lakukan karena kondisi gelap," kata Sutopo.
Kondisi ini terjadi di Balaroa, sekitar Sungai Manonda, Palu Barat.
Baca: 5 Fakta Baru Gempa Donggala dan Tsunami Palu, Kekuatan Gempa Disebut 200 Kali Bom Atom Hiroshima
Di lokasi tersebut juga terjadi kebakaran kecil pascagempa yang berpusat di Donggala.
BNPB mencatat hingga Sabtu pukul 15.00 WIB, setidaknya terjadi 131 gempa bumi susulan pascagempa besar mengguncang Palu dan Donggala.
Dari jumlah tersebut, hanya ada lima gempa yang dirasakan oleh warga.
"Gempa susulan masih terus berlangsung. Yang dirasakan 5 kali, sumbernya sama, dari Palu Koro," kata Sutopo.
Menurut dia, gempa besar pasti akan diikuti gempa susulan.
Hal itu merupakan proses penyeimbangan yang normal.