Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Dicekal di Arab Saudi, Begini Penjelasan KBRI Riyadh

Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Dicekal di Arab Saudi, Begini Penjelasan KBRI Riyadh

Editor: taryono
Habib Rizieq Shihab 

Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Dicekal di Arab Saudi, Begini Penjelasan KBRI) Riyadh 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pencekalan Mohammad Rizieq Shihab yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi menjadi sorotan publik.

Ada yang pro, adapula yang kontra. Namun, menjawab persoalan ini, Pemerintah Indonesia dibawah kepimpinan Presiden Joko Widodo berjanji membantu persoalan yang mendera Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, pemerintah akan melakukan pendampingan terhadap Rizieq.

Baca: Bikin Merinding, Ruben dan Keluarganya Mengalami Kejadian Aneh di Rumah, Penampakannya Seperti Ini

perlindungan dan pengayoman sesuai perundang-undangan yang berlaku di KAS," tutur kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Agus Maftuh Abegebriel, Jumat (28/9).

Ia menuturkan, hal ini sebagai komitmen untuk selalu "menghadirkan negara" dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang kesulitan di luar negeri.

Berdasarkan informasi yang diperoleh KBRI Riyadh, visa yang digunakan Rizieq Shihab telah melewati batas waktu yang ditentukan. Visa tersebut habis sejak 21 Juli 2018 lalu

"Sejak tanggal 8 Dzul Qa'dah 1439 H/21 Juli 2018, MRS sudah tidak memiliki izin tinggal di Kerajaan Arab Saudi," jelas mantan akademisi UIN Yogyakarta ini.

Baca: Live Streaming Timnas U-16 Indonesia vs Timnas Australia, Kick Off Pukul 15.30 WIB

Meski demikian, ia membantah terkait kabar bahwa Rizieq Shihab dicekal oleh pihak Arab Saudi.

Ia menegaskan sampai hari ini KBRI Riyadh belum menerima nota diplomatik dari Kemlu Kerajaan Arab Saudi mengenai hal tersebut.

Sebelumnya, Rizieq Shihab dikabarkan dicegah keluar dari Arab Saudi. Rizieq dilarang pergi ke Malaysia.

Anggota Tim Advokasi GNPF Ulama, Nasrullah Nasution mengatakan gerak-gerik Rizieq di Arab Saudi kini terus dipantau, terutama setelah ia bertemu dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Terakhir, ketika beliau (Rizieq) ingin menyampaikan disertasinya ke promotor doktoral di Malaysia itu beliau dan keluarganya akan berangkat ke Malaysia, enam orang.

Baca: Kisah Viki Atlet Paralayang Bertahan di Reruntuhan Hotel Roa Roa Saat Gempa Palu

Ketika yang lima sudah bebas dari imigrasi, nah ketika beliau Habib Rizieq ini dicegah, tidak boleh.

Dipertanyakan apa permasalahannya. Persoalannya tidak pernah ada yang jelas apa permasalahannya.

Tidak ada yang bisa menjawab. Pokoknya Habib tidak boleh keluar dari Arab Saudi," kata Nasrullah.

Ia mengatakan, pihaknya curiga ada segelintir orang di Indonesia yang menyebabkan Rizieq mendapatkan perlakuan diskriminatif di Arab Saudi.

Oleh karena itu, Nasrullah mengadukan masalah ini pada pimpinan DPR untuk segera ditindaklanjuti.

"Kami di sini menyampaikan kepada bapak Fadli Zon sebagai unsur pimpinan DPR, pertama untuk memanggil Menteri Luar Negeri, Kepala BIN dan Kapolri untuk kemudian mempertanyakan terkait dengan perlakuan diskriminatif dan intimidatif yang dialami Habib Rizieq Shihab," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon berjanji akan menindaklanjuti aduan tersebut.

Menurutnya, bila aduan mengenai perlakuan terhadap Rizieq benar, maka terdapat pelanggaran konstitusi.

Gerak-gerik Rizieq yang terus dipantau dan diutarakan oleh Nasrullah dibenarkan oleh Sugito Atmo Pawiro, pengacara Rizieq Shihab.

Kata Sugito, selama berada di Arab Saudi, gerak-gerik kliennya dihambat.

"(Untuk ceramah) ada hambatan, gerak gerik dipantau seperti tahanan rumah, tahanan kota,"ujar Sugito.

Pada awalnya, lanjut Sugito, kondisi Rizieq baik-baik saja. Namun, setelah keluarnya SP3 kasus dugaan chat mesumnya keluar, seperti ada hambatan.

Baca: Brutal, Satpam Lihat 20 an Pemuda Keroyok Bripda Rd Lalu Rampas Senjatanya

Ia menduga ada upaya-upaya tertentu untuk menghalangi Rizieq pulang ke tanah air.

"Orang kalau sudah tinggal lama (overstay) harusnya kan dideportasi. Tapi ini dibiarkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Padahal dia juga bukan warga negara Arab Saudi," ujar Sugito. IA menduga, ada kekuatan besar yang ingin Rizieq berada di Arab Saudi sampai pelaksanaan Pilpres 2019 selesai digelar.(Tribun Network/rin/kps/sen/wly)

BIN Bantah
Badan Intelijen Negara (BIN) membantah tudingan telah menghambat akses Habib Rizieq Shihab (HRS) keluar dari Arab Saudi.

Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan, berita yang menyatakan BIN merekayasa dan mempengaruhi Pemerintah Arab Saudi agar HRS tidak dapat keluar dari Arab Saudi adalah bohong.

"Pemerintah Indonesia justru ingin agar HRS segera kembali ke tanah air guna menuntaskan masalahnya.

Makin cepat kembali ke tanah air akan lebih baik," ujar Wawan.

Menurutnya, masalah isu cekal oleh pihak Arab Saudi sama sekali tidak ada hubungannya dengan BIN dan Pemerintah Indonesia.

Karena ini, sambung Wawan, adalah otoritas negara berdaulat bukan atas permintaan ataupun tekanan negara lain.

Baca: 3 Pelaku Pengeroyokan Polisi Ditangkap, Korban Mau Melerai Perkelahian Malah Dipegangi Lalu Dipukuli

"Pemerintah Saudi sendiri menyatakan tidak ada masalah dengan HRS, dan tidak pernah mencekal, hal ini sudah jelas.

Tidak perlu menuding BIN, Polri maupun Kemenlu," ujarnya.

Wawan pun mengimbau kepada Rizieq Shihab jika menurutnya masih ada masalah lain seyogyanya segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut.

Jika terus dibiarkan, tentunya akan memunculkan banyak spekulasi.

"BIN tidak pernah membatasi kegiatan HRS baik di Indonesia, di Arab Saudi maupun di negara lain yang dikunjungi," ucapnya.

BIN pun tidak mempersoalkan pertemuan sejumlah tokoh dengan HRS di Saudi, mengingat hal tersebut adalah hak setiap warga negara dan tidak masalah.

"BIN tidak mempersoalkan afiliasi politik HRS, sebab sebagai negara demokratis maka HRS bebas menentukan arah pilihan politiknya.

Berbagai tuduhan kepada BIN hanya opini dan itu Hoax," ujar Wawan.(Tribun Network/rin/kps/sen/wly)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved