Gempa Donggala Palu
Tak Bisa Dipulangkan ke Bali untuk Dingaben, Orangtua Gus Maiz Ikhlas Anaknya Dikubur Massal di Palu
Jenazah Brigadir I Gusti Kade Sukamiarta alias Gus Maiz (32), dipastikan akan dikubur massal.
Ke depannya, mengenai prosesi pelebonan, maka keluarga akan merembukkan kembali.
Ia dan keluarga akan berbicara dengan penglingsir di Griya terlebih dahulu.
Baca: Gempa Donggala dan Tsunami Palu Picu Pelarian Ribuan Napi, Wapres Angkat Bicara
Apakah nanti akan dilakukan prosesi Ngangkit Watang atau Ngulapin.
Untuk dua proses ini, maka keluarga akan berembuk dengan Ratu Pranda di Griya.
"Ya nanti minta petunjuk sulinggih di Griya. Kami rembukan dulu (ngangkit watang atau ngulapin)," jelasnya.
Sementara itu, Wakapolres Jembrana, Kompol I Komang Budiartha menuturkan, banyak kendala dan hambatan dalam pemulangan jenazah.
Sehingga tidak dapat dilakukan pemulangan dan jenazah dikubur massal.
Maka hanya dilakukan BAP terhadap jenazah.
Nantinya akan didokumentasikan oleh rekan Polri di Palu.
Dokumentasi ini sebagai bukti untuk mengetahui, dimana lokasi kuburan jenazah. Atau sebagai bukti untuk keluarga korban.
"Nanti sudah ada (anggota Polri) yang akan mengirim dokumentasi," katanya.
Kendala pengiriman itu, dikarenakan jenazah sudah busuk. Dalam UU karantina, ketika kondisi busuk, maka dilarang pengiriman.
Baca: Kemunculan Ikan Aneh Ini Diyakini Akan Terjadi Gempa dan Tsunami, Begini Penjelasan Ahli
Apalagi, waktu pelebonan di tanggal 4 Oktober, dua hari lagi, juga tidak mungkin bisa dilakukan.
Informasi oleh Tim evakuasi yang didapat pihaknya pun, bahwa jenazah sudah harus dikuburkan.
"Melihat kondisi jenazah sudah busuk harus segera dikuburkan. Situasi di sana tidak memungkinkan untuk pemulangan jenazah," ungkapnya.