Penerimaan CPNS 2018
Penerimaan CPNS 2018 - Pendaftar Formasi Bidan Terbanyak di Tanggamus
Selanjutnya yang masih kosong pendaftar yakni formasi pengelola sistem manajemen kepegawaian.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
“Bahaya kalau sampai mati listrik. Makanya kami akan bersurat ke PLN untuk menyediakan pasokan listrik selama pelaksanaan tes. Tetapi, kami masih menunggu kepastian lokasi atau gedung untuk tes. Karena sejauh ini BKN belum menyampaikan di mana saja lokasinya,” ujar Rusli di ruang kerjanya, Senin, 1 Oktober 2018.
Rusli menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum bisa memantau jumlah pelamar di lingkungan Pemprov Lampung.
Hal tersebut untuk menjaga agar server tidak semakin berat saat pelamar mendaftarkan diri.
“Tapi kalau tidak salah sudah masuk yang mendaftarkan akun itu sampai ratusan. Tapi kami masih belum bisa memastikan angka pastinya,” ucap Rusli.
Jika merujuk laporan yang diterima Rusli, jumlah pelamar untuk seluruh pemerintah daerah terbanyak ada di Pringsewu yang mencapai 200-an akun.
Hanya, Rusli belum bisa menyampaikan data rincinya karena belum melalui proses verifikasi berkas oleh tim verifikator.
Sementara untuk proses pendaftaran, Rusli mengimbau kepada calon pelamar untuk benar-benar memastikan nomor induk kependudukan (NIK) tidak bermasalah.
Karena, NIK menjadi satu-satunya kunci agar calon pelamar bisa mendaftarkan diri.
“Kalau NIK bermasalah, cepat datang ke Disdukcapil setempat untuk mengurusnya. Karena kalau tidak ada NIK, tidak bisa daftar. Terus, ketika daftar pastikan NIK tidak salah input. Kalau sampai salah input, dan ter-input data orang lain, maka akun tersebut tidak akan lolos verifikasi berkas. Karena NIK yang dimasukkan dengan di KTP berbeda,” imbau Rusli.
Baca: BKN Ungkap Penyebab Akses Situs CPNS 2018 Lambat
Penyebab Situs Lamban
Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana menjelaskan, lambatnya kinerja situs resmi pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) di sscn.bkn.go.id disebabkan oleh lemahnya jaringan lebar pita dari server milik Dukcapil Kemendagri.
"Ketika pertama kali mereka (pendaftar) menggunakan akun, itu jaringan yang digunakan adalah jaringan Dukcapil (Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil). Kemarin itu 'bandwidth'-nya belum dibesarkan sehingga banyak 'bottleneck' di sana," kata Bima di Jakarta, Jumat (28/9/2018), seperti dikutip Antara.
Bima menjelaskan, dua hari pertama waktu pendaftaran dibuka, 26-27 September, jaringan lebar pita dari server Dukcapil dan laman pendaftaran hanya sekitar 2 megabita per detik.
Kini, jaringan tersebut telah ditingkatkan hingga lima kali lipat lebih besar dari sebelumnya.
"Tadi malam (Kamis) sudah dibesarkan lima kali lipat sehingga tidak ada masalah lagi. Untuk Dukcapil, itu kami lebarkan hingga 10 megabyte per second, jadi ditingkatkan lima kali lipat. Untuk yang 'sscn' dari 2 megabyte kami minta jadi 4 megabyte. Mudah-mudahan cukup," jelasnya.