Gempa Donggala Palu

Jenazah Atlet Paralayang Korsel Ditemukan di Reruntuhan Hotel Roa Roa, Jumlah Meninggal 1.424 Orang

Akhirnya jenazah atlet Paralayang negara Korea Selatan ditemukan di reruntuhan Hotel Roa Roa di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 4 Oktober 2018.

Editor: Teguh Prasetyo
Satu korban reruntuhan bangunan Hotel Roa-roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, berhasil dievakuasi oleh tim Basarnas, Munggi (30/9/2018). TRIBUN TIMUR/NURHADI 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akhirnya jenazah atlet Paralayang negara Korea Selatan ditemukan di reruntuhan Hotel Roa Roa di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 4 Oktober 2018.

Setelah Tim SAR menemukan jenazah atlet paralayang ini langsung dibawa ke rumah sakit.

Baca: Viral Usai Ngobrol dengan Presiden Jokowi, Kisah Sedih Izrael, Bocah Ganteng Korban Gempa Palu

Sebelum dibawa pulang ke Korea Selatan, jenazahnya akan terlebih dahulu dikremasi oleh keluarga di Palu.

Menurut laporan KompasTV, jenazah bisa dikenali setelah keluarga melakukan identifikasi terhadap ciri fisik korban.
Korban ini berkepala botak dan ada bekas operasi di bagian perut serta identifikasi dari pakaian yang dikenakannya.

Selain jenazah atlet asal Korsel ini, satu jenazah atlet paralayang asal Bandung juga ditemukan oleh tim SAR hari ini.

Jenazah atlet paralayang yang diketahui sebagai anggota TNI AU itu sudah dikenali berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh keluarga.

Dengan demikian, dari 7 atlet yang diketahui menginap di hotel ini, sudah lima atlet yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Pada hari keenam pencarian di Hotel Roa Roa, ada 8 jenazah yang ditemukan dari balik reruntuhan, tiga di antaranya berjenis kelamin perempuan.

Baca: Dato Sri Tahir Kirim McD untuk Korban Gempa Palu, Pernah Donasikan Puluhan Miliar ke Palestina

Sementara itu, belasan keluarga dari korban yang diduga belum ditemukan hingga saat ini masih menanti di tenda tempat menunggu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengutarakan, hingga Kamis (4/10/2018) pukul 14.00 WIB, jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 1.424 orang.

Dengan rincian, di wilayah Donggala 144 jiwa, dan di Palu 1.203 jiwa, di Sigi 64 jiwa, Parigumutong 12 jiwa, dan Pasangkayu di wilayah Sulawesi Barat 1 jiwa.

Untuk jumlah korban yang telah dimakamkan sebanyak 1047 jenazah, dengan sebagian besar dimakamkan secara massal.

Sedangkan jumlah korban luka berat tercatat 2.549 jiwa, yang di rawat di rumah sakit wilayah sekitar, dan juga ada yang dirawat di luar wilayah terdampak seperti Makassar.

Untuk korban hilang sebanyak 113 jiwa, yang kemungkinan besar masih tertimbun lumpur, reruntuhan bangunan maupun di wilayah yang belum terjangkau.

Lanjut Sutopo, untuk jumlah pengungsi yakni 7.0821 jiwa yang tersebar di 141 titik lokasi pengungsian.

Dan untuk perkiraan rumah rusak, sebanyak 6.6238 unit.

Sutopo mengujarkan, pendataan masih terus dilakuakan dengan berbagai cara.

"Pendataan terus dilakuakn, baik dengan analisis satelit resolusi tinggi, maupun dengan menggunakan survei lapangan, dan data ini akan terus bergerak, artinya dinamis, sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh petugas," ujar Sutopo.

Sutopo juga mengungkapkan, lebih dari 67 ribu petugas dikerahkan untuk aksi cepat tanggap bencana di Sulawesi Tengah.

"67000 jiwa petugas yang dikerahkan untuk menangani tanggap darurat di Sulawesi Tengah," tutur Sutopo.

Sedangkan Sutopo juga mengatakan akan terus melakukan arahan yang sebelumnya diinstruksikan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Baca: Bocah-bocah Kuat yang Bertahan di Tengah Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu

Dilansir TribunWow.com melalui laman Twitter @Sutopo_PN, Kamis (4/10/2018), yaitu sebagai berikut.

1. Penambahan personil untuk evakuasi dan pencarian korban untuk menjangkau wilayah-wilayah yang terdampak dibantu alat-alat dari KemenPUPERA.

2. Menambah tenda-tenda medis ke Palu, Donggala, Parigi Moutong dan Sigi untuk melayani korban luka akibat gempa dan tsunami.

3. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti logistik, air bersih dan MCK bagi pengungsi.

4. Segera memperbaiki infrastruktur dan layanan umum dan menghidupkan perekonomian warga.

Sementara itu, BNPB juga merilis upaya yang dilakukan atas dampak gempa dan tsunami yang terjadi, yaitu.

1. Melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban oleh TNI, Polri, Basarnas, Kementerian ESDM dan dibantu relawan.

2. Penanganan medis untuk korban selamat, mendirikan rumah sakit lapagan, memakamkan jenazah yangh sudah teridentifikasi dengan menyediakan 15 truk dan 1000 kantong mayat.

3. Mempercepat pemulihan jaringan listrik dengan memperbaiki gardu induk di GI Poso dan GI Pamonang (telah beroperasi).

4. Pertamina mempercepat pasokan BBM dan LPG ke terminal di Poso, Moutong, Toli-toli, dan Pare-pare. Pendistribusian BBM dikawal oleh TNI dan Polri.

5. Dapur umum telah beroperasi di 9 lokasi. Bantuan logistik telah didistribukasi ke pengungsi. Bantuan via darat dan pelabuhan dikawal TNI dan Polri.

6. Mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi, telag beroperasi 1.728 BTS di Sulawesi Tengah.

7. Menerima bantuan asing hanya 6 kebutuhan: air transportation, tent, water treatment, generator, field hospital dan fogging. Bantuan tidak membebani tuan rumah.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul : Jenazah Atlet Paralayang asal Korea Selatan Ditemukan di Reruntuhan Hotel Roa Roa

---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved