Tribun Bandar Lampung
Pohon Kedondong Hutan Tewaskan Siswa SMP - Awas, Pohon Jenis Ini Paling Banyak di Daerah Ini
Pohon Kedondong Hutan Tewaskan Siswa SMP - Awas, Pohon Jenis Ini Paling Banyak di Daerah Ini
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Repoter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pohon Kedondong Hutan Tewaskan Siswa SMP - Awas, Pohon Jenis Ini Paling Banyak di Daerah Ini
Bidang Pertamanan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bandar Lampung selalu melakukan perawatan setiap harinya pada pohon-pohon yang tumbuh dipinggir jalan secara bergantian, untuk antisipasi agar tidak ada korban.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bandar Lampung Agustini, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan Veni Defialesti menuturkan pihaknya selalu melakukan pengecekan ke lapangan atas laporan yang diterima.
Baca: VIDEO CONTENT – Bunda Ikbar Berat Tinggalkan Pusara
"Kami lakukan pemangkasan dan perawatan, seperti hari ini, yang di jalan Samratulangi," sebutnya, Rabu 10 Oktober 2018.
Kata dia, pemangkasan ini tidak serta merta karena musibah seorang pengendara yang tertimpa pohon.
Baca: Driver Ojol yang Tertimpa Pohon Tumbang Masih Kritis
"Tapi ini rutin kami laksanakan secara berkala, selain itu kami lakukan pengecekan melalui surat laporan yang masuk baik perorangan ataupun informasi media," tuturnya.
Selain itu, kata dia, selain pengerjaan di Jalan Samratulangi, pihaknya juga melakukan perawatan dan pemangkasan di sekitar area Panjang.
Baca: Puluhan Pelayat Lepas Jenazah Ikbar, Bocah SMP yang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
"Memang yang tumbang paling banyak adalah kedondong hutan, oleh sebab itu kami prioritas pohon itu, dan paling banyak memang ada di Panjang," sebutnya.
Soal perawatan pohon ini, ia pun mengaku tidak melulu pihaknya, tapi juga ada kerjasama dan keaktifan masyarakat untuk melaporkan jika ada pohon yang sekiranya sudah tidak layak dan membahayakan.
Baca: Warna Merah di Leher Ungkap Kisah Tragis yang Dialami Bocah 9 Tahun Asal Bandar Lampung
"Laporkan saja membuat surat dan langsung kirimkan kepada kami," tandasnya.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung M. Rizki membenarkan adanya insiden pohon tumbang di Jalan Sam Ratulangi yang menimpa pengendara motor ojek online.
“Itu kejadian tadi sore, di Jalan Sam Ratulangi, itu pohon Kedodondong Hutan, roboh nimpa pengemudi ojek online, dia lagi bawa penumpang pelajar SMPN. Kalau penumpangnya tewas, pengemudinya masih kritis,” ujar Rizki
Saat ditanya penyebab pohon tumbang tersebut, Rizki belum mengetahui pasti, karena sepengetahuanya pohon kedondong Hutan di Jalan Sam Ratulangi tersebut masih cukup baik, dan tidak lapuk.
“Kalau penyebab pohon tumbang saya belum tau, karena pohon itu juga masih bagus artinya tidak lapuk, dan angin sore itu juga tidak terlalu kenceng, jadi kita belum tahu penyebab pastinya,” tegas Rizki.
Sebelumnya diberitakan, sebuah pohon kedondong hutan yang berada di depan Kantor PMI Lampung, Jalan Samratulangi, Kedaton, tumbang, Selasa, 9 Oktober 2018.
Nahas, pohon berdiameter sekitar 50 cm itu menimpa pengendara ojek online yang sedang membawa penumpang.
Akibatnya, Ikbar Agustuwanda (13), warga Jalan Sam Ratulangi, yang menjadi penumpang, meninggal dunia.
Meski sempat mendapatkan perawatan di RS DKT, nyawa Ikbar tidak terselamatkan.
Sementara pengemudi motor bernama Angel Bertus Widianto (50), warga Jalan Sam Ratulangi Gang Rapena Nomor 25/21 Lk 3, Penengahan Raya, Kedaton, dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan di RSUAM.
Rekan Angel, Sigit, menceritakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 16.38 WIB.
Saat itu, Angel baru menerima orderan.
"Jadi beliau (Angel) baru saja jalan pickup (jemput) penumpang di depan PMI. Baru sekitar 200 meter jalan, tiba-tiba pohon tumbang pas kena ke motornya," cerita Sigit saat ditemui di ruang UGD RSUAM, Selasa petang.
Sigit mengatakan, saat ini pihak keluarga dan rekan-rekan pengemudi ojek daring sedang menunggu hasil rontgen.
Rencananya, Angel dipindahkan ke RS Graha Husada.
"Dari perusahaan kan sudah datang menjenguk juga. Cuma tadi disampaikan kan kerja sama perusahaan dengan RS Graha Husada. Jadi ini menunggu hasil rontgen, baru kemudian dirujuk ke sana," jelas Sigit.
Sedangkan pihak keluarga, menurut Sigit, belum bisa dimintai keterangan karena masih shock.
Sigit menambahkan, Angel tergabung dalam shelter KDK Ratulangi.
"Dia (Angel) termasuk yang dituakan di shelter kami. Ini sekarang teman-teman ojol (ojek online/daring) sudah menunggu untuk mengawal beliau. Ada sekitar 200 orang di depan," papar Sigit. (*)