Prabowo Taklukkan Puncak Everest? Netizen Ungkap Fakta Sosok Lain Pendaki Pertama dari Indonesia

Prabowo Taklukkan Puncak Everest? Netizen Ungkap Fakta Sosok Lain Pendaki Pertama dari Indonesia

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Kolase twitter dan YouTube - Asmujiono dan Mardani Ali Sera 

Foto yang lain menunjukkan Clara membentangkan gambar Presiden Indonesia masa itu, Soeharto.

Clara pun mendapat penghargaan Bintang Naraya dari Soeharto.

Hanya saja, prestasinya sempat diragukan kebenarannya karena Clara dinilai tidak bisa menunjukkan bukti bahwa dia benar-benar telah mencapai puncak Everest.

Meskipun sejumlah jurnal luar negeri telah mengakui prestasinya, seperti Everest karya Walt Unsworth (1999), “Everest: Expedition to the Ultimate” karya Reinhold Messner (1999) dan website EverestHistory.com, sebuah referensi andal akan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendakian gunung di dunia.

Pratu Asmujiono dan Tim Kopassus

Mount Everest
Mount Everest (Dokumentasi Kopassus.mil.id)

Mount Everest adalah gunung tertinggi di dunia. Puncak Everest di perbatasan Nepal – Tibet, ketinggiannya mencapai 8.848 meter.

Mencapai puncak gunung itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi pendaki, bahkan membuat harum nama negara.

Pratu Asmujiono, seorang Kopassus berusia 25 tahun, adalah orang Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak itu pada 26 April 1997.

Prestasinya membuat banyak orang kagum. Tetapi, kisah spiritualnya di puncak tertinggi itu tak kalah mengagumkan.

Awalnya, misi pendakian ini diprakarsai oleh Danjen Kopasus Mayjen TNI Prabowo Subianto. Mengingat betapa bahayanya pendakian tersebut, Prabowo sempat dianggap gila.

Namun ia bergeming. Ia kumpulkan yuniornya di Kopassus dan pecinta alam. Prabowo ingin mengalahkan negara-negara tetangga yang sudah bicara ke media akan mencapai puncak gunung tersebut.

“Apa kita rela mereka mendahului kita? Olimpiade bisa empat tahun sekali, piala dunia bisa empat tahun sekali. Mendaki Puncak Everest itu sekali dalam sejarah,” katanya memotivasi.

Gayung bersambut. Kopassus dan pecinta alam Indonesia siap menaklukkan misi ini.

Maka Tim Nasional Indonesia yang terdiri dari Kopassus, Wanadri, FPTI dan Mapala UI pun berangkat. Mereka melakukan pendakian melalui jalur selatan Nepal pada 12 Maret 1997.

Setelah melalui 46 hari, akhirnya Asmujiono sampai ke puncak Everest. Lelah, tentu. Tetapi dalam lelahnya fisik, Asmujiono merasakan kesyukuran yang luar biasa.

Ia juga menyaksikan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dengan berani, ia membuka masker oksigennya. Ia ingin bertakbir dan mengumandangkan adzan di puncak tertinggi di dunia itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved