Akan Dijadikan PSK di Medan, Tiga Wanita Muda Berhasil Kabur dan Dijemput Wakil Gubernur

Akan dijadikan PSK di Medan, tiga dari empat perempuan muda berhasil kabur. Para perempuan asal

THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi korban perdagangan manusia. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akan dijadikan PSK di Medan, tiga dari empat perempuan muda berhasil kabur.

Para perempuan muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil lolos dari sebuah penampungan, yang ingin menjadikan mereka PSK

Ketiga korban mengaku sempat dipaksa meminum obat antihamil, selama berada di penampungan yang berada di Kota Medan.

Bagaimana para korban bisa terjebak dan akhirnya berhasil lolos dari jebakan para pelaku?

Berikut, fakta-fakta perempuan muda hendak dijadikan PKS berhasil kabur dari tempat penampungan. 

1. Tergiur bekerja di Malaysia dengan gaji tinggi

Tiga perempuan muda berinisial FS asal Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS); LS asal Kabupaten Kupang, dan; SA asal Kabupaten Malaka, termakan bujuk rayu satu di antara pelaku, PT, untuk menjadi TKW di Malaysia dengan gaji tinggi.

Tanpa ada prasangka buruk, ketiga perempuan tersebut segera memenuhi dan mengikuti segala arahan PT, termasuk saat diserahkan PT ke DS.

DS lalu membawa ketiga korban ke Medan, dan tinggal di sebuah rumah penampungan.

Baca: 12 Siswi SMP di Satu Sekolah Hamil, PKBI: 20 Persen Pelanggan PSK adalah Pelajar SMA

“Korban direkrut PT dan dibawa ke DS. DS berperan mengantar korban yang selanjutnya diberangkatkan ke Medan melalui bandara El Tari Kupang,” kata Kasat Reskrim Timor Tengah Selatan, NTT, Iptu jamari, Kamis (11/10/2018).

2. Berhasil lolos, para korban sempat berlindung di gereja

Setelah melihat ada kesempatan lolos, FS, LS, dan SA, berusaha sekuat tenaga untuk melarikan diri, dari tempat penampungan mereka di Kota Medan.

Setelah berlari dengan rasa ketakutan, ketiganya memilih untuk bersembunyi di sebuah gereja, yang mereka temui saat melarikan diri.

Saat itulah, pengurus gereka menghubungi salah satu biarawati Katolik, dan menceritakan nasib ketiga perempuan muda asal NTT tersebut.

Setelah dijemput oleh biarawati bernama Suster Laurentina, ketiga perempuan tersebut dibawa ke tempat yang lebih aman.

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan, Suster Laurentina menghubungi dirinya dan menceritakan kondisi ketiga warganya tersebut.

"Kami berterima kasih kepada Suster Laurentina yang telah menginformasikan kepada saya dan Pak Viktor Laiskodat (Gubernur NTT) bahwa ada calon TKW yang berhasil kabur dari penampungan," ucap Josef.

Josef pun segera terbang ke Medan untuk menjemput ketiga perempuan tersebut.

Baca: Polemik Pebasket Jepang dan Serangan Media, Usai Kasus Sewa PSK di Asian Games 2018 di Jakarta

3. Sempat dicekoki pil antihamil saat disekap

"Saat berada di Medan, mereka tinggal di sebuah rumah penampungan yang tidak diketahui tiga orang calon TKW ini," kata Josef kepada sejumlah wartawan, Rabu (10/10/2018).

"Mereka sudah seminggu berada di Medan, dan lebih celakanya lagi, mereka mulai dirayu dan bahkan dikasih pil antihamil. Sehingga, mereka takut," tambahnya.

Menurut Josef, jika sudah diberi pil antihamil, pasti akan dijadikan PSK.

Mereka adalah gadis yang lugu.

Untuk mencegah kejadian serupa, Josef meminta polisi melacak pelaku yang mengirim tiga calon TKW tersebut.

"Saya dan Pak Viktor (Gubernur NTT Viktor Laiskodat) tak henti-hentinya akan bekerja sama dengan kepolisian dan Migran Care untuk menyelesaikan persoalan ini," imbuhnya.

Pihaknya juga akan melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, supaya persoalan tersebut bisa dibenahi bersama.

4. Polisi ringkus dua pelaku, satu korban masih dilacak

Saat berada di Bandara El Tari Kupang, Wakil Gubernur NTT menjelaskan, korban sebetulnya ada empat orang.

Namun, baru tiga yang berhasil ditemukan.

Baca: Perantara Remaja PSK Diringkus, Dapat Rp 100 Ribu Sekali Transaksi

"Mereka sebenarnya ada empat orang. Hanya tiga yang diketahui, sedangkan satunya lagi masih dilacak," kata Josef.

Sementara, pihak kepolisian telah menangkap dua pelaku terkait kasus perdagangan manusia tersebut.

"Dua pelaku yang kami tangkap berinisial DS dan PT. Kedua pelaku ditangkap di Oesao, Kabupaten Kupang," kata Kasatreskrim TTS, Ipti Jamari, Kamis (11/10/2018).

Kasus tersebut masih terus didalami oleh polisi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Kasus Penyekapan 3 Gadis NTT, Diberi Pil Anti Hamil hingga Bersembunyi di Gereja"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved