Fadli Zon dan Addie MS Terlibat Perang Cuitan, Ini Penyebabnya
Fadli Zon dan Addie MS Terlibat Perang Cuitan, Siapa yang Mulai dan Apa Penyebabnya?
Fadli Zon dan Addie MS Terlibat Perang Cuitan, Siapa yang Mulai dan Apa Penyebabnya?
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon melakukan perang cuitan dengan Musisi sekaligus pemerhati politik, Addie MS.
Hal tersebut tampak pada halaman Twitter Fadli Zon @fadlizon pada Minggu (14/10/18).
Baca: Khabib Nurmagomedov Layangkan Surat Terbuka, Tumpahkan Amarahnya ke UFC
Mulanya, Addie MS mengunggah sebuah video pernyataan Garry Rice selaku Director of Communications IMF terkait sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Annual Meeting IMF World Bank Plenary yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Lantas cuitan Addie MS itu mendapat respons dari Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Gerindra itu lantas memberikan tanggapan bahwa tidak ada kebanggan jika dipuji IMF.
Baca: Dagingnya Digigit Sama Si Cantik, Hotman Paris Langsung Sepakat Berikan Rp 10 Miliar
"Dipuji IMF kok bangga? Tentulah sdh dijamu Rp 1 trilyun. Acara termegah IMF/WB mungkin dlm sejarah. Pdhal pertemuan tahunan di Wash DC biasanya paling dikasih snack2 saja makan sendiri2," tulis Fadli Zon.
Setelah itu, Addie MS membalas cuitan Fadli Zon untuk menunjukkan sebuah kemuliaan.
"Ajarkan saya sedikit saja tentang kemuliaan, Yang Mulia @fadlizon . Sedikit saja," tuli Addie MS.
Baca: Ramalan Zodiak Minggu 14 Oktober 2018, Aries Bakal Dapat Kejutan, Leo Lupakan Kesedihan
Menanggapi pertanyaan tersebut, Fadli Zon lantas menjawab bahwa kemulian itu ada ketika rakyat bisa merasakan keadilan hukum, keadilan politik, keadilan ekonomi dan sosial.
"Kemuliaan itu ketika rakyat bisa merasakan keadilan hukum, keadilan politik, keadilan ekonomi n keadilan sosial. Slh satu tujuan tentu sj kebahagiaan rakyat. Jgn silau pujian asing apalg IMF," tulis Fadli Zon.
Sebelumnya, Presiden Jokowi (Jokowi) mendapatkan standing applause lantaran pidatonya yang bertema Game of Thrones.
Presiden Jokowi menyampaikan kepada para pemimpin keuangan dunia untuk waspada dan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi perkembangan ekonomi global saat ini.
Presiden Jokowi mengibaratkan gejolak perekonomian global yang saat ini sedang berlangsung bak series 'Game of Thrones'.
"Akhir-akhir ini, hubungan antar negara-negara ekonomi maju, semakin lama semakin terlihat seperti “Game of Thrones," ucap Presiden Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan, kemiripan tersebut karena saat ini negara-negara maju tengah mengalami ketidakselarasan yang menimbulkan peningkatan harga minyak dunia, pergolakan mata uang yang efek negatifnya banyak dirasakan negata berkembang.
"Balance of power dan aliansi antar negara-negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan.
Lemahnya kerjasama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah. seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang," jelas Jokowi seperti yang dilansir dari Tribunnews.com.
Presiden Jokowi melanjutkan, 'dalam serial 'Game of Thrones,' sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali“the Iron Throne” .
'Mother of Dragons' menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar para 'Great Houses.' itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar."
"Seiring perputaran roda", Jokowi melanjutkan, "satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain,"
Namun yang mereka lupa tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara," tutur Jokowi.
"Seorang evil winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran," kata Jokowi.
"Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar, tidak penting siapa yang duduki di 'Iron Throne'
Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi.
Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua," jelas Jokowi. (TribunJateng.com/Woro Seto)