Fadli Zon Ungkap Peran Prabowo dalam Pendakian Gunung Everest

Fadli Zon Ungkap Peran Prabowo Subianto dalam Pendakian Gunung Everest, Begini Katanya

Editor: taryono
Kompas.com
Fadli Zon 

Fadli Zon Ungkap Peran Prabowo Subianto  dalam Pendakian Gunung Everest, Begini Katanya

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menyebut bahwa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto sebagai inisiator yang menggerakkan tim pendakian Gunung Everest.

Pernyataan tersebut Fadli Zon tulis memlalui akun Twitter @fadlizon pada Minggu (14/10/18).

Dalam cuitan tersebut, mulanya Fadli Zon menyebut seorang kopasus yang bernama Asmujiono merupakan pendaki pertama Indonesia yang sampai ke gunung Everest.

"Pendaki pertama RI yg sampai Everest adalah Asmujiono, Kopassus. Ia jg org pertama yg menancapkan merah putih dan meneriakkan takbir di puncak tertinggi di dunia itu. Kini tinggal di Malang," tulis Fadli Zon.

Kemudian, cuitan Fadli Zon tersebut mendapatkan respons dari seorang netizen dengan akun @emerson_yuntho yang masih meyakini bahwa pendaki pertama yang sampai ke Gunung Everest adalah Prabowo Subianto.

"Saya masih meyakini bahwa pendaki pertama RI yang sampai pertama di Everest itu adalah Prabowo Subianto," tulisnya.

Baca: Live Streaming Indosiar Persipura Jayapura vs Persib Bandung Siang Ini Mulai Pukul 13.30 WIB

 

Rupanya, cuitan netizen tersebut mendapatkan balasan dari Fadli Zon.

Wakil ketua DPR RI itu menuliskan bahwa sosok Prabowo adalah inisiator tim pendakian Everest dan sebuah buku pernah menulis kisah tersebut.

Fadli Zon lantas menyebut bahwa kisah tersebut mendapatkan Muri tahun 2014.

"P @prabowo adalah inisiator n yg menggerakkan tim pendakian Everest. Ada buku yg pernah ditulis kisah ini. Bahkan sdh mendapatkan MURI (2014) baik utk P Prabowo n Asmujiono. Kisah pendakian jg luar biasa dramatis krn setahun sebelumnya ada insiden yg dibuat film Everest,' tulis Fadli Zon.

 

Diketahui sebelumnya, Mardani Ali Sera selaku Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Mardani Ali Seramemberikan pernyataan terkait rekam jejak pasangan capres nomor urut 02.

Hal ini mereka katakan saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Trans7, Rabu (10/10/2018).

Mardani mengatakan prestasi Prabowo yang telah membuktikan kualitasnya menaklukkan puncak gunung tertinggi Mount Everest.

Baca: Dari Raline Shah Hingga Syahrini, Ini Alasan Banyak Perempuan Cantik Masih Betah Sendiri

"Prabowo sudah membuktikan kualitasnya, 26 April 1997 ketika tidak ada satu orang pun dari Asia Tenggara yang mampu menaklukan Everest, Prabowo dengan tim Kopassusnya mampu menaklukkan gunung tertinggi di dunia, itu ciri kepemimpinan utama, Prabowo punya kemampuan membereskan banyak hal," ujar Mardani.

Pernyataan dari Mardani Ali Sera, Tim pemenangan pasangan nomor urut 01, Arsul Sani memberikan tanggapan.

Arsul Sani mengatakan jika dalam konstestasi pemilihan presiden (pilpres) bukan terkait mencari pendaki gunung yang terbaik.

"Tadi Bang Arsul Sani mengatakan rekam jejaknya Pak Jokowi ini karir dari bawah Walikota, Gubernur, dan Presiden, tadi dikatakan rekam jejaknya Pak Prabowo untuk menaklukkan Everest."

"Mana yang lebih relevan, mana yang lebih bisa meyakinkan anda bahwa ini adalah rekam jejak yang di perlukan," ujar Najwa Shihab selaku pembawa acara.

Najwa pun mempersilahkan Arsul untuk menjawab penyataan dari Mardani terkait rekam jejak Prabowo.
"Ini yang mau saya sampaikan bahwa Pilpres itu kita bukan kita melakukan pemilihan pendaki gunung, pilpres adalah memilih administrator kepemimpinan tertinggi , dan itu sudah dibuktikan oleh Pak Jokowi," ujar Arsul Sani.

 

Sosok Pratu Asmujiono

Mount Everest adalah gunung tertinggi di dunia. Puncak Everest di perbatasan Nepal – Tibet, ketinggiannya mencapai 8.848 meter.

Pratu Asmujiono, seorang Kopassus berusia 25 tahun, adalah orang Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak itu pada 26 April 1997.

Prestasinya membuat banyak orang kagum. Tetapi, kisah spiritualnya di puncak tertinggi itu tak kalah mengagumkan.

Awalnya, misi pendakian ini diprakarsai oleh Danjen Kopasus Mayjen TNI Prabowo Subianto. Mengingat betapa bahayanya pendakian tersebut, Prabowo sempat dianggap gila.

Namun ia bergeming. Ia kumpulkan yuniornya di Kopassus dan pecinta alam. Prabowo ingin mengalahkan negara-negara tetangga yang sudah bicara ke media akan mencapai puncak gunung tersebut.

“Apa kita rela mereka mendahului kita?. Olimpiade bisa empat tahun sekali, piala dunia bisa empat tahun sekali. Mendaki Puncak Everest itu sekali dalam sejarah,” katanya memotivasi.
Gayung bersambut. Kopassus dan pecinta alam Indonesia siap menaklukkan misi ini.

Maka Tim Nasional Indonesia yang terdiri dari Kopassus, Wanadri, FPTI dan Mapala UI pun berangkat.

Mereka melakukan pendakian melalui jalur selatan Nepal pada 12 Maret 1997.

Setelah melalui 46 hari, akhirnya Asmujiono sampai ke puncak Everest. Lelah, tentu.

Tetapi dalam lelahnya fisik, Asmujiono merasakan kesyukuran yang luar biasa.

Ia juga menyaksikan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dengan berani, ia membuka masker oksigennya.

Ia ingin bertakbir dan mengumandangkan adzan di puncak tertinggi di dunia itu.

“Allahu akbar… Allaahu akbar..” ia berkumandang lantang, meskipun dadanya sesak berada di ketinggian itu.

 

Tanpa asupan oksigen yang cukup disertai cuaca buruk dan dingin yang membekukan. Ia mengalami sinus akut seusai pendakian.

Para dokter dari berbagai negara heran, bagaimana Asmujiono bertahan. Ia masih hidup, meskipun seperempat otaknya sempat membeku. Jika orang lain yang mengalami, mungkin ia tinggal nama.

Nama Indonesia pun menjadi harum dengan berkibarnya merah putih di sana.

“Prestasi gemilng ini menunjukan bahwa Indonesia sebagai negara Asia tenggara pertama yang berhasil mencapai Puncak Tertinggi di dunia, mendahului negara Asia tenggara lainnya yang juga mengirim Tim Ekspedisi ke Mount Everst,” tulis situs resmi Kopassus. (TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved