Kisah Menyedihkan di Balik Pulau Penuh dengan Boneka Menyeramkan Bergelantungan di Pohon

Kisah Menyedihkan di Balik Pulau Penuh dengan Boneka Menyeramkan Bergelantungan di Pohon

Instagram.com - Isla de las Munecas 

Kisah Menyedihkan di Balik Pulau Penuh dengan Boneka Menyeramkan Bergelantungan di Pohon

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Di bagian selatan Meksiko, ada tempat yang disebut Isla de las Munecas atau Pulau Dolls.

Dilansir dari BBC Travel, Isla de Las Munecas menjadi satu dari 5 tempat menyeramkan di bumi.

Pulau Boneka ini terletak di Sekitar 17 mil dari kota Meksiko, tepatnya di Xochimilco.

Namun banyak boneka yang digantung pada pepohonan di pulau Isla de las Munecas.

Namun jangan berharap boneka di pulau ini adalah boneka-boneka yang lucu dan bersih justru sebaliknya boneka-boneka yang terlihat sangat menyeramkan.

Sebab, semua boneka di pulau ini berasal dari tempat sampah serta kondisinya pun sudah rusak dan kotor.

Pada awalnya pulau ini dijaga oleh Don Julian Santana Barrera yang dikucilkan kerena mempunyai kebiasaan minum yang tidak terkendali.

Konon ceritanya Don Julian Santana Barrera digentayangi oleh seorang gadis cilik yang tenggelam di dekat pulau itu karena tidak bisa berenang.

Don terus-menerus dihantui oleh arwah gadis tersebut dan mulai menjadi stres karena ketakutan.

Untuk menenangkan roh, ia mulai meletakkan boneka tua di pohon setiap hari.

Ia adalah pemilik pulau ini dan sengaja mengumpulkan semua boneka dari tempat sampah untuk membawa perdamaian ke jiwa seorang anak kecil yang dulu pernah tenggelam di pulau tersebut.

Boneka-boneka menyeramkan ini telah dikumpulkan sejak tahun 1950 dan dipajang tersebar di sepanjang pulau dan di antara pohon-pohon.

Santana terobsesi menyelamatkan boneka-boneka yang terdampar dan terbuang seolah menyelamatkan anak manusia.

Sampai saat ini, sudah ada seribu boneka di pulau yang dijaganya.

Pulau sekaligus rumah bagi Don Julian Santana ini pun dihuninya sendirian.

Selama 50 tahun ia mengoleksi boneka dari tempat sampah dan yang hanyut di sana.

Sebelumnya, tidak ada yang tahu dia tinggal seorang diri di sana kecuali keluarganya.

Pada tanggal 17 September 2001 silam, Santana pun meninggal karena tenggelam.

Namun, karena ada banyak boneka di sana, tempat ini pun menarik perhatian media dan masyarakat.

Sampai saat ini, karena penasaran, pulau boneka banyak dikunjungi wisatawan. (TribunTravel.com/GigihPrayitno)

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved