Fakta Baru Raibnya Jamal Khashoggi, Penasihat Putra Mahkota Saudi Perintahkan Pembunuhan Lewat Skype
Qahtani mulai mengeluarkan makian ke Khashoggi yang langsung dibalas juga dengan hinaan.
Saudi sangat marah karena menganggap Hariri telah gagal membendung pengaruh Iran dan sekutu dekatnya, Hezbollah, di Lebanon.
Riyadh menilai, PM berumur 48 tahun itu gagal menyampaikan pesan kepada penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk menghentikan intervensi di Lebanon dan Yaman.
Hariri mengklaim dia sudah melaksanakannya.
Namun, seorang informan yang disusupkan ke pemerintahan Hariri melaporkan bahwa dia belum melakukannya.
Saudi kemudian memancing Hariri agar bersedia datang dan bertemu MBS.
Ketika sampai pada 3 November 2017, tidak ada penyambutan resmi.
Hariri menerima telepon bahwa pertemuan dengan MBS bakal dilaksanakan keesokan harinya di sebuah bangunan milik kerajaan.
Tatkala Hariri sampai, dia malah dibawa ke sebuah ruangan di mana Qahtani telah menunggu bersama tim keamanan kerajaan.
PM yang berkuasa sejak Desember 2016 itu disiksa dan diperintahkan mengundurkan diri dan disiarkan langsung di depan televisi.
Sumber menjelaskan, Hariri baru dibebaskan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak saat melakukan kunjungan kenegaraan.
Baca: Asisten Putra Mahkota Arab Saudi Diduga Memimpin Eksekusi Terhadap Jurnalis Jamal Khashoggi
Operasi Kejahatan
Pemerintah Arab Saudi menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada keluarga jurnalis Jamal Khashoggi yang dinyatakan tewas.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kepada Fox News, Minggu (21/10/2018), kematiannya di gedung konsulat Saudi di Turki merupakan "operasi kejahatan".

Dia menyangkal bahwa putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman ataupun dinas intelijen memiliki informasi sebelumnya tentang operasi tersebut.
"Ini merupakan operasi yang merupakan operasi kejahatan," katanya, seperti dikutip dari NBC News.