TMMD Ke-103 di Kemiling, Anggota TNI dan Warga Ubah Musala Jadi Masjid

LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG EKA AHMAD SHOLICHIN

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah anggota TNI dan warga RT 5, Lingkungan III, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, bahu-membahu membangun masjid yang sebelumnya merupakan musala, Senin (22/10/2018). Ini bagian dari kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-103 gelaran Komando Distrik Militer 0410 Bandar Lampung.

Paparan sinar matahari yang cukup menyengat kulit tak menyurutkan semangat para anggota TNI dan warga yang mengerjakan pembangunan masjid. Sembari bekerja, mereka saling bercengkerama. Sesekali terlontar candaan hingga menimbulkan tawa untuk mencairkan suasana.

Para anggota TNI dan warga memperluas ukuran dan daya tampung musala menjadi masjid. Dari sebelumnya 6x6 meter dan hanya bisa menampung paling banyak 40 jamaah, menjadi 10x12 meter dengan daya tampung hingga 200 jamaah.

Selain masjid, mereka juga membangun beberapa fasilitas umum. Di antaranya pengerasan dan pengaspalan jalan, renovasi pusat kesehatan keluarga (puskeskel), pembangunan bak penampungan air, pendirian pos keamanan lingkungan (poskamling), bedah rumah, dan lainnya.

"Kami sedikit mengubah spek (spesifikasi) musala ini menjadi masjid. Kami targetkan selesai dalam waktu tiga minggu. Kami bersama warga bekerja siang malam," ujar Komandan Distrik Militer 0410 Bandar Lampung Letnan Kolonel Arm Wahyu Djatmiko di lokasi.

Kegiatan TMMD ini berlangsung mulai 15 Oktober hingga 13 November mendatang. Total anggota TNI yang turut serta sebanyak 150 orang. Mereka gabungan dari Kodim, Armed, Lanal, termasuk dari Angkatan Udara dan Polda Lampung.

"Fungsi utama kami, dalam hal ini, adalah membantu Pemkot Bandar Lampung terkait percepatan pembangunan. Kami membantu di titik-titik prioritas. Pemilihan wilayah ini juga merupakan usulan warga," kata Letkol Arm Wahyu Djatmiko.

Pramono, ketua RT 5, Lingkungan III, Sumber Agung, mengungkapkan, pembangunan masjid yang awalnya adalah musala ini terbilang mendadak.

"Enggak ada perencanaan sama sekali. Pas Pak Herman (Wali Kota Herman HN) datang, dia pesan supaya musala itu jadi masjid," ujarnya.

Selain masjid, Pramono menjelaskan, anggota TNI dan warga membangun dua unit poskamling, dua unit fasilitas mandi, cuci, kakus alias MCK, gapura pemakaman, serta bedah rumah sebanyak enam unit. Kemudian, pengaspalan jalan sepanjang 519 meter, renovasi puskeskel, dan pembuatan bak penampungan air.

"Dari warga, ada 65 orang yang setiap hari membantu dari RT 5, 2, 3, dan 4 di masing-masing lingkungan. Di sini ada empat lingkungan," katanya.